Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi <p>Skripsi Mahasiswa Prodi Farmasi </p> id-ID Wed, 22 Jan 2025 02:21:06 +0000 OJS 3.3.0.7 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Potensi Ekstrak Brotowali (Tinospora cordifola L) Sebagai Agen Antibakteri Terhadap Escherichia Coli dan Staphylococcus aureus https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4059 <p>Tanaman brotowali mengandung senyawa aktif yang bersifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan efektivitas ekstrak brotowali terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Sampel berupa daun dan batang brotowali dikeringkan dengan oven (40-50℃) selama 2x24 jam, selanjutnya di belender hingga halus. Ekstraksi dilakukan dengan sampel sebanyak 1000 gram dengan pelarut etanol 96% 10.000 ml. Ekstrak selanjutnya diuji fitokimia (alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid). Uji antibakteri dengan difusi sumuran menggunakan ekstrak dengan konsentrasi 20, 40, 60, 80, dan 100%. Total sampel sebanyak 36 dengan 12 perlakuan masing – masing 3 ulangan. Hasil uji fitokimia dianalisa secara kualitatif. Hasil zona hambat diuji normalitas dan homogenitas dilanjut dengan One Way Anova dan uji LSD. Ekstraksi menghasilkan rendemen 13,12% dengan senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Hasil menunjukkan bahwa adannya potensi antibakteri yang ditunjukkan dengan zona hambat pada masing-masing perlakuan. Ekstrak brotowali menghasilkan daya hambat yang lebih baik terhadap Staphylococcus aureus dibandingkan Escherichia coli pada konsentrasi yang sama.</p> Muhammad Zaironi Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4059 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DALAM SEDIAAN GEL HAND SANITIZER https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4203 <p><span class="s19"><span class="bumpedFont15">Bunga telang (</span></span><span class="s33"><span class="bumpedFont15">Clitoria ternatea L</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">.) dan daun kelor (</span></span><span class="s33"><span class="bumpedFont15">Moringa oleifera</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">) diyakini memiliki aktivitas antibakteri. Aktivitas antibakteri ini disebabkan oleh senyawa aktif berkhasiat yang dikandungnya. Salah satu obat antib</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">akteri topikal adalah gel. Gel a</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">dalah bentuk sediaan semi padat yang mengandung koloid untuk pemakaian luar. Penelitian ini bertujuan untuk</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">mengetahui apakah kombinasi ekstrak bunga telang dan daun kelor dapat diformulasikan menjadi sediaan gel hand sanitizer serta mengetahui</span></span> <span class="s19"><span class="bumpedFont15">efe</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">ktivitas antibakteri </span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">dari </span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">sediaan gel ekstrak bunga telang yang dikombinasikan dengan daun kelor untuk menghambat pertumbuhan</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15"> bakteri</span></span> <span class="s33"><span class="bumpedFont15">Escherichia coli</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 1:1, 1:2 dan 2:1. Masing-masing konsentrasi sediaan gel </span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">dilakukan uji evaluasi fisik dan selanjutnya dilakukan uji efektivitas</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15"> terhadap </span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">bakteri </span></span><span class="s33"><span class="bumpedFont15">Escherichia coli</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">dengan metode difusi sumuran. Data dianalisis menggunakan uji one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa </span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">kombinasi ekstrak bunga telang dan daun kelor dapat dijadikan sediaan gel hand sanitizer serta</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15"> pada formulasi</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15"> II dan</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15"> I</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">I</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">I memiliki hasil evaluasi yang baik. Dan pada uji</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15"> efe</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">ktivitas antibakteri </span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">didapatkan hasil </span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">yang</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15"> kuat dengan rata-rata zona hambat sebesar 14,</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">1</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15">67 mm</span></span><span class="s19"><span class="bumpedFont15"> pada formulasi II.</span></span></p> Angga Dwi Ariza Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4203 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 GAMBARAN MEDICATION ERROR DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4298 <p>ABSTRAK<br>HIKMAH, L., 2024. GAMBARAN ,EDICATION ERROR DI INSTALASI <br>FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN <br>BANDAR LAMPUNG<br>Kesalahan dalam pengobatan (Medication error) adalah kejadian yang merugikan <br>pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang <br>sebetulnya dapat dicegah (Kemenkes, 2004). Medication error yang terjadi pada <br>berbagai fase dalam pelayanan obat di RSPBA Bandar Lampung. Ada 3 Fase yang <br>dinilai dalam medication error ini yaitu fase prescribing, fase transcribing, dan <br>fase dispensing. Penelitian ini merupakan observasional dengan desain cross <br>sectional terhadap data-data resep yang ada di Instalasi Farmasi RSPBA. Hasil <br>penelitian menunjukkan bahwa terjadi medication error pada ketiga fase tersebut. <br>Fase prescribing potensia kesalahan terjadi karean: tidak adanya nama dokter <br>(9,13%), tidak adanya nomor SIP (17,1%), tidak adanya tanggal penulisan resep <br>(217%), tidak adanya paraf dokter (16,3%), tidak adanya tanggal lahir pasien <br>(9,5%), tidak adanya nomor rekam medik (1,5%). Pada fase transcribing potensi <br>kesalahan terjadi karena: tidak jelas nama dokter (8,7%) tidak jelas nomor SIP <br>dokter (14,8%), tidak jelas cara pakai obat (0,39%). Sedangkan pada fase <br>dispensing potensi terjadi kesalahan terjadi karena: jumlah obat yang disiapkan <br>tidak sesuai dengan yang diresepkan (039%) <br>Kata kunci: Medication Error, Prescribing, Transcribing Dan Dispensing</p> Lailatul Hikmah Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4298 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK N-HEKSANA DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L. var. arum manis) TERHADAP Propionibacterium acnes https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4338 <p>PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK N-HEKSANA DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L. var. arum manis) TERHADAP Propionibacterium acnes</p> ratu mutiara ratu mutiara Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4338 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 AKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA SAYAT SALEP EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN GALUR BALB/c https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4153 <p>ABSTRAK<br>Rahayu, D., 2024. AKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA SAYAT SALEP <br>EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP <br>MENCIT PUTIH JANTAN GALUR BALB/c, SKRIPSI, PROGRAM STUDI <br>FARMASI, FAKULYAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS <br>MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Daun pandan adalah tanaman yang mempunyai kandungan senyawa metabolit <br>seperti saponin, flavonoid, alkaloid dan tannin yang dapat digunakan untuk <br>aktivitas dalam menyembuhkan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui <br>apakah sediaan salep ekstrak daun pandan dapat menyembuhkan luka sayat pada <br>mencit putih jantan galur BALB/c dan untuk mengetahui berapakah konsentrasi <br>ekstrak daun pandan dalam sediaan salep yang paling efektif untuk penyembuhan <br>luka sayat pada mencit putih jantan galur BALB/c. Penelitian ini menggunakan <br>metode eksperimental dengan Posttest Control Grup Design, di mana dua <br>kelompok dipilih secara acak. Hewan uji yang digunakan mencit putih jantan <br>galur BALB/c dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan dengan konsentrasi salep <br>ekstrak daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 5%; 10%; 15%; kelompok <br>basis; kontrol negatif dan kontrol positif yang tiap kelompok berisi 4 ekor mencit. <br>Hasil pengamatan menunjukkan konsentrasi salep ekstrak daun pandan 5%, 10%, <br>dan 15% dapat menyembuhkan luka sayat ditunjukkan terjadinya penurunan <br>panjang luka pada mencit. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan konsentrasi <br>15% memiliki kemampuan lebih baik dalam menyembuhkan luka dibanding <br>dengan konsentrasi 5% dan 10%.<br>Kata Kunci : Ekstrak Daun Pandan, Luka Sayat, Mencit, Salep</p> Dian Rahayu Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4153 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 H Hubungan Sosiodemografi Dengan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik Di Masyarakat Teluk Betung Barat https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4264 <p><sub>Novianti, R., 2024, HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI DENGAN TINGKAT <br>PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI MASYARAKAT TELUK <br>BETUNG BARAT. SKRIPSI, PROGRAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU <br>KESEHATAN, UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Penggunaan antibiotik dalam layanan kesehatan sering kali tidak tepat, hal tersebut diakibatkan <br>oleh kesalahpahaman masyarakat tentang antibiotik yang mampu mencegah dan <br>menyembuhkan berbagai macam gejala penyakit, sehingga pengobatan menjadi kurang efektif, <br>meningkatkan risiko terhadap keamanan pasien, resistensi yang lebih besar, dan biaya <br>pengobatan yang lebih tinggi. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan <br>sosiodemografi meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan dan penghasilan dengan tingkat <br>pengetahuan penggunaan antibiotik di masyarakat Teluk Betung Barat. Penelitian ini <br>merupakan penelitian analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik <br>pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari penelitian Primadiamanti. <br>Analisis penelitian menggunakan Cross tabulation dengan uji statistik Chi-square. Hasil yang <br>diperoleh dari 396 responden mayoritas usia 18–30 tahun 217 orang (54,8%), jenis kelamin <br>perempuan 205 orang (51,8%), pendidikan SMA 209 orang (52,8%), penghasilan &lt; 2 juta 210 <br>orang (53%), riwayat penggunaan antibiotik penggunaan dalam 3 bulan 238 orang (60,1%), <br>dan mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang cukup sebanyak 190 responden (48%), dan <br>hasil analisis uji chi-square diperoleh ada hubungan antara sosiodemografi (usia dan <br>pendidikan) dengan tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik p-value &lt; 0,05, sedangkan <br>tidak ada hubungan antara sosiodemografi (jenis kelamin, penghasilan dan riwayat penggunaan obat) dengan tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik seseorang p-value &lt; 0,05. <br>Kata kunci: Antibiotik, Hubungan, Sosiodemografi, Tingkat Pengetahuan</sub></p> Riri Novianti Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4264 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 The Analisis efektivitas sistem manajemen pelayanan kesehatan menggunakan lineehealtycare model dalam meningkatkan kepuasan pasien https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4318 <p>Analisis efektivitas sistem manajemen pelayanan kesehatan menggunakan lineehealtycare model dalam meningkatkan kepuasan pasien</p> LINA SAFITRI LINA SAFITRI Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4318 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 ANALISIS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIP BALM KOMBINASI EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN METODE DPPH https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4052 <p>Salah satu kosmetik yang biasa digunakan oleh wanita adalah Lip Balm, yang bertujuan untuk mencegah dan melindungi bibir dari paparan radikal bebas. Demi menunjang fungsi ini maka Lip Balm perlu mengandung antioksidan, yang bisa didapatkan dari tanaman salah satunya lidah buaya dan kulit buah naga merah. Selain mengandung antioksidan, kandungan keduanya juga dapat digunakan sebagai pelembap bibir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan aktivitas antioksidan sediaan Lip Balm kombinasi ekstrak lidah buaya dan ekstrak kulit buah naga merah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, menggunakan ekstraksi metode maserasi pelarut etanol 96%. Parameter fisik yang dilakukan diantaranya uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji kelembapan. Hasil penelitian memenuhi spesifikasi dan hasil uji statistik menunjukkan nilai sig&lt;0,05. Sediaan Lip Balm formula 3 ekstrak lidah buaya dan kulit buah naga merah dengan perbandingan 1:1 memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena memiliki nilai IC50 sebesar 67,98 ppm. Penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak lidah buaya dan ekstrak kulit buah naga merah dapat dijadikan sediaan Lip Balm, karena selain bisa melembapkan dan melindungi bibir dari paparan radikal bebas, sediaan Lip Balm yang dibuat juga mengandung antioksidan.</p> Miftakhul Kh Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4052 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 STANDARDISASI EKSTRAK BATANG PEPAYA ( Carica papaya L.) SECARA FISIKA DAN KIMIA https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4174 <p>ABSTRAK<br>ANGGRAINI, M.C., 2024 STANDARDISASI EKSTRAK<br>BATANG PEPAYA (Carica papaya L.) SECARA FISIKA DAN<br>KIMIA<br>Batang pepaya yang kering mengandung metabolit sekunder flavonoid,<br>tanin, steroid dan terpenoid. Senyawa ini dapat berperan sebagai antioksidan,<br>senyawa flavonoid yang terdapat dalam batang pepaya bertindak sebagai<br>analgesik, bekerja dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase, sehingga<br>mengurangi rasa sakit. Pengujian parameter ini bertujuan untuk mengetahui<br>komponen atau golongan senyawa yang berfungsi terhadap aktivitas<br>farmakologis. Metode yang digunakan adalah eksperimental yang kemudian<br>ekstrak diuji standardisasinya, hasil dari maserasi memperoleh rendemen sebesar<br>10%. Ekstrak distandardisasi dengan dua parameter yaitu parameter spesifik dan<br>non spesifik, pada pengujian parameter spesifik yang terdiri dari pengujian<br>organoleptik ekstrak berwarna kecoklatan, memiliki bau yang khas atau sedikit<br>menyengat seperti gulali dan bertekstur kental, kadar senyawa yang larut dalam<br>air 23% dan kadar senyawa yang larut dalam etanol 21,33%. Sedangkan<br>identifikasi senyawa kandungan positif mengandung flavonoid, alkaloid, tanin,<br>saponin, dan triterpenoid. Hasil dari parameter non spesifik pada pengujian<br>penetapan susut pengeringan yaitu 3,47%, penetapakan kadar air 1,20% penetapan<br>kadar abu total 7,16% dan penetapan kadar abu tidak larut asam 0,5%. Hasil<br>penelitian ekstrak batang pepaya dengan parameter spesifik dan non spesifik telah<br>memenuhi persyaratan mutu ekstrak sesuai dengan Depkes RI 2008.</p> Monica Cintiya anggraini Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4174 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 S ANALISIS KADAR VITAMIN E DAN MUTU FISIK TEPUNG LIMBAH BIJI DURIAN https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4296 <p>Biji durian memiliki kandungan metabolit primer dan sekunder yang menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah biji durian menjadi tepung dan mengevaluasi potensinya sebagai bahan baku kosmetik. Biji durian dicuci, dirajang, dikeringkan dengan tiga variasi pengeringan yaitu sinar mathari, diangin-anginkan, dan oven lalu dihaluskan. Tepung biji durian dievaluasi mutu fisik berupa uji organoleptis, kadar air, dan pH. Kemudian, tepung biji durian dianalisis kandungan vitamin E menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil uji organoleptis menujukkan tepung biji durian memenuhi SNI 16-6070-1999 sebagai syarat tepung bahan kosmetik. Hasil uji kadar air tidak memenuhi SNI 16-6070-1999 dikarenakan hasil kadar air tepung &gt;10%. Hasil uji pH memenuhi SNI 16-4399-1996 sesuai dengan ketentuan pH kulit yaitu dalam rentang 4,5-8. Hasil rata rata kadar vitamin E pada tepung biji durian pengeringan matahari 35,6 mg ATE/g atau 53,13 IU, rata-rata kadar vitamin E tepung biji durian pengeringan angin 19,611 mg ATE/g atau 38,46 IU dan rata-rata kadar vitamin E tepung biji durian pengeringan oven 25,773 mg ATE/g atau 29,27 IU. Variasi pengeringan berpengaruh terhadap kadar vitamin E dikarenakan pengeringan dengan suhu yang tinggi dengan waktu yang lama menyebabkan kandungan vitamin E akan berkurang. Kebutuhan vitamin E manusia per hari yaitu 200-400 IU atau 134-268 mg.</p> <p>&nbsp;</p> Tasya Luthfia Aulia Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4296 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KEMANGI (Ocimum x africanum Lour.) SEBAGAI ANALGESIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus) https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4336 <p>UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK ETIL ASETAT<br>DAUN KEMANGI (Ocimum x africanum Lour.) SEBAGAI ANALGESIK<br>PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus)</p> uvit surimanah uvit surimanah Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4336 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 S Formulasi dan Uji Stabilitas Hand Body Lotion Kombinasi Ekstrak Lidah Buaya dan Klutit Buah Naga Merah https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4124 <p>Bahaya radiasi sinar matahari erat kaitannya dengan radiasi sinar matahari sebagai penyebab pemicu munculnya radikal bebas dalam tubuh. Penggunaan bahan sintetis seperti butylated hydroxytoluene (BHT) dan paraben pada <em>body lotion</em> memiliki efek negative dalam pemakaian jangka panjang dan terbukti dapat beracun serta bersifat karsiogenik. Tujuan penelitian ini memformulasi ekstrak lidah buaya dan kulit buah naga merah dalam bentuk sediaan <em>Lotion </em>dengan 5 formulasi yaitu F0 (tanpa ekstrak), F1 (5% lidah buaya dan 5% kulit buah naga merah), F2 (5% lidah buaya dan 10% kulit buah naga merah), F3 (10% lidah buaya dan 5% kulit buah naga merah), F4 (10% lidah buaya dan 10% kulit buah naga merah) dan melihat stabilitas sediaan dengan metode cycling test selama 6 siklus. Hasil evaluasi fisik sediaan <em>lotion </em>menunjukan bahwa memenuhi persyaratan evaluasi fisik sediaan <em>lotion </em>yang baik ditunjukan dengan tidak terdapatnya hasil evaluasi yang tidak memenuhi syarat<em> lotion </em>yang baik<em>.</em> Hasil uji stabilitas penyimpanan selama dua belas hari menunjukan bahwa tidak terjadinya perubahan yang signifikan antara sebelum dan setelah stabilitas. Pada sediaan <em>lotion </em>formula 2,3 dan 4 sudah memenuhi persyaratan uji kelembaban tetapi <em>lotion </em>formula 4 dengan konsentrasi 10% (ekstrak lidah buaya dan kulit buah naga merah) adalah <em>lotion</em> dengan nilai kelembaban yang tertinggi yaitu sebesar 80,44% dan pada uji iritasi sudah memenuhi persyaratan uji iritasi karena tidak adanya panelis yang mengalami iritasi.</p> ATRI DWI SAFITRI Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4124 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 PENGARUH EKSTRAK DAUN WUNGU(Graptopyllum pictumL.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PENYEBAB JERAWAT https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4257 <p>ABSTRAK<br>Safitri, R., 2024, PENGARUH EKSTRAK DAUN WUNGU (Graptophyllum <br>pictum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PENYEBAB <br>JERAWAT, SKRIPSI, PROGRAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU <br>KESEHATAN, UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Masalah kulit yang terjadi ketika pori-pori kulit tepatnya folikel rambut tersumbat <br>oleh kotoran, debu, minyak, atau sel kulit mati dapat menyebakan inflamasi <br>karena infeksi bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus. <br>Biasanya penanggulangan jerawat menggunakan antibiotik, namun penggunaan <br>obat secara kimiawi memiliki dampak buruk yaitu resistensi atau kekebalan <br>antibiotik. Oleh karena itu, diperlukannya alternatif pengobatan seperti yang biasa <br>digunakan dikalangan masyarakat adalah dengan memanfaatkan tanaman herbal<br>salah satunya yaitu daun wungu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh <br>ekstrak daun wungu, serta konsentrasi ekstrak daun wungu yang paling baik <br>dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne dan <br>Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi <br>dengan pelarut etanol 96%, aseton, dan heksan serta uji daya hambat <br>menggunakan metode difusi cakram, dengan akuades sebagai kontrol negatif dan <br>kloramfenikol sebagai kontrol positif. Hasil uji daya hambat ekstrak etanol dan <br>aseton daun wungu menunjukkan adanya zona bening, sedangkan pada ekstrak <br>heksana tidak menunjukkan adanya zona bening. Konsentrasi ekstrak etanol dan <br>aseton yang terbaik dalam menghambat bakteri Propionibacterium acne dan <br>Staphylococcus aureus yaitu 100% secara berurut dengan kategori sangat kuat dan<br>kuat. <br>Kata kunci: Daun wungu, antibakteri, Propionibacterium acne, Staphylococcus <br>aureus</p> Rahmawati Safitri Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4257 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 The UJI AKTIVITAS ANTI PENUAAN KULIT SEDIAAN EMULGEL MINYAK NILAM (Pogostemon cablin Benth) https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4314 <p>Nilam atau dilem wangi (Jawa) merupakan tanaman perdu (herba), tanaman ini berbau harum dengan batang hampir seluruhnya berbentuk segi empat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan emulgel minyak nilam memiliki efektivitas sebagai anti penuaan kulit, aman digunakan dan memiliki mutu yang baik. Emulgel dibuat dengan mencampur fase gel dengan fase emulsi sambil diaduk hingga homogen dan membentuk sediaan emulgel. Emulgel dilakukan uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji iritasi, uji hedonik dan uji aktivitas anti penuaan kulit. Hasil uji organoleptis sediaan berwarna putih dan berbau khas basis untuk formulasi F0 dan K+, berwarna kekuningan dan berbau khas minyak nilam untuk formulasi F1. Hasil uji pH didapatkan dalam rentang 4,73 – 3,95. Hasil uji viskositas dalam rentang 8725 – 5778 cP. Hasil uji daya sebar dalam rentang 6,68 – 5,26 cm. Hasil uji daya lekat dalam rentang 1,68 – 1,01 detik. Data parameter fisik dilakukan uji statistik <em>Repeated Measure Anova </em>karena data terdistribusi normal <em>p-value &gt; 0,05. </em>Hasil statistik parameter fisik menunjukkan adanya perbedaan signifikan selama penyimpanan selama 28 hari untuk ketiga formulasi yang ditandai dengan <em>p-value </em>&lt; 0,05. Hasil uji iritasi tidak menunjukkan tanda-tanda reaksi iritasi. Hasil uji hedonik didapatkan K+ sebagai formulasi paling disukai. Hasil uji anti penuaan kulit dihitung menggunakan rumus persen perbaikan didapatkan hasil dalam rentang 106,25 – (- 67,56) untuk parameter hidrasi, 110 – (- 68,08) untuk parameter elastisitas, 85,71 – (- 800) untuk parameter pori dan 88,8 – (- 433,3) untuk parameter kerutan. Kemudian dilakukan uji statistik <em>Kruskal Wallis </em>karena data tidak terdistribusi normal <em>p-value </em>&lt; 0,05 dalam uji normalitas <em>Shapiro-Wilk</em>. Hasil parameter statistik <em>Kruskal Wallis</em> menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan terhadap semua perlakuan baik hidrasi, elastisits, pori dan kerutan pada formulasi F0, F1, K+ maupun tanpa sediaan yang ditandai dengan <em>p-value</em> &gt; 0,05.</p> Emia Athena Br Barus Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4314 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DISPEPSIA DI PUSKESMAS PENAWAR JAYA https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4346 <p>EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT<br>PADA PASIEN DISPEPSIA<br>DI PUSKESMAS PENAWAR JAYA</p> meta dwi meta dwi Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4346 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum) DENGAN VARIASI KARBOPOL 940 https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4041 <p>ABSTRAK</p> <p>ABNURAMA L., 2024, FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum) DENGAN VARIASI KARBOPOL 940<br>Gel merupakan salah satu kosmetik yang banyak digunakan karena mudah diaplikasikan pada kulit dan juga mudah menyerap. Ekstrak kulit pisang ambon (Musa paradisiaca var. Sapientum) dipilih karena memiliki senyawa metabolit sekunder antara lain alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, glikosida, dan tanin. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui sediaan gel ekstrak kulit pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) memenuhi persyaratan uji stabilitas fisik dan untuk mengetahui berapa konsentrasi karbopol 940 dalam sediaan yang paling stabil. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi kemudian di rotary evaporator, rendeman yang didapat 13,16%. Uji stabilitas dilakukan dengan metode cycling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga formula gel ekstrak kulit pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) sebelum dan sesudah melalui uji stabilitas memenuhi persyaratan fisik meliputi organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas dan iritasi. F2 dan F3 merupakan formula yang paling stabil berdasarkan uji stabilitas dengan nilai sig ≥0,05 yang artinya tidak ada perbedaan signifikan sebelum dan sesudah uji stabilitas.<br>Kata kunci : Gel, Ekstrak Kulit Pisang Ambon, Uji Stabilitas.</p> Lini ocha azizah Abnurama Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4041 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 FORMULASI DAN AKTIVITAS SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK BATANG PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4162 <p>Antioksidan didefinisikan dapat memperlambat atau menghambat reaksi oksidasi dan bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas. Salah satu tanaman yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin sebagai antioksidan alami yaitu batang pepaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sediaan sabun mandi cair ekstrak batang pepaya memenuhi syarat evaluasi fisik dan untuk mengetahui formulasi sediaan sabun mandi cair yang memiliki aktivitas antioksidan yang paling baik. Variasi konsentrasi ekstrak batang pepaya pada ketiga formulasi yaitu 10%, 20%, dan 30%. Menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil rendemen ekstrak batang pepaya sebesar 7,38%. Kemudian dilakukan evaluasi fisik sediaan sabun mandi cair dengan hasil uji organoleptik: berbentuk cair, berbau khas batang pepaya, F1 berwarna coklat muda, F2 coklat gelap, dan F3 coklat kehitaman. Uji pH F1: 9.8, F2: 9.9, dan F3: 10.2, uji tinggi busa F1: 52 mm, F2: 54 mm, dan F3:58 mm, uji bobot jenis F1: 1,017 g/mL,&nbsp; F2; 1,020 g/mL, dan F3: 1,023 g/mL, uji kadar alkali bebas F1: 0.7%, F2: 0.10% dan F3: 0.12%, uji kadar air F1: 53%, F2: 46%, dan F3: 41%. Uji iritasi tidak terjadi reaksi alergi, uji kesukaan: F3 lebih disukai, uji aktivitas anitioksidan hasil nilai rata-rata Vitamin C: 7,17 ppm, sabun mandi ekstrak batang pepaya F1: 56.91 ppm, F2: 34.91 ppm dan F3: 21.71 ppm. Kesimpulan sabun mandi cair ekstrak batang pepaya masih memenuhi syarat evaluasi fisik dan aktivitas antioksidan yang paling baik adalah F3 dengan nilai rata-rata IC<sub>50</sub> 21,71 ppm. Kemudian dianalisis menggunakan <em>One Way ANOVA</em><em>, </em>dan <em>Kruskal</em><em>-</em><em>Wallis</em> H. Hasil uji pH, uji tinggi busa, uji kadar alkali bebas, uji kadar air tidak terdapat perbedaan signifikan, uji bobot jenis terdapat perbedaan signifikan dan pengujian aktivitas antioksidan tidak memiliki perbedaan signifikan.</p> rahma satya yuda Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4162 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 DAYA TOLAK LALAT RUMAH (Musca Domestica) TERHADAPLIMBAH TANGKAI BUAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.), https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4271 <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>INDRIYANI, MR.,2024. DAYA TOLAK LALAT RUMAH (Musca Domestica) TERHADAPLIMBAH TANGKAI BUAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.), SKRIPSI, PROGRAM STUDI FARMASI, FAKUULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Tangkai cabai merah keriting (Capsicum annum L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai daya tolak yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, steroid , terpenoid dan fenolik. Tangkai cabai merah keriting seringkali dibuang tanpa termanfaatkan dan berakhiir sebagai limbah. Penelitian ini bertujuan mengetahui metabolit sekunder dan mengindetifikasi efektivitas ekstrak tangkai cabai merah keritng sebagai daya tolak. Penelitian in dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96% serta uji efektivitas daya tolak ekstrak tangkai cabai merah keriting terhadap daya tolak lalat rumah (Musca domestica). Hasil ekstraksi tangkai cabai merah keriting sebanyak 102,28 gram dengan rendemen sebesar 10,28%. Ekstrak tangkai cabai merah keriting metode maserasi memiliki efektivitas sebagai daya tolak pada kadar 85,3% dengan kategori kuat pada konsentrasi ekstrak tangkai cabai merah keriting 20%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak tangkai cabai merah keriting efektiv sebagai daya tolak lalat rumah (Musca domestica) .&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci : Daya Tolak, Tangkai Cabai Merah Keriting, Lalat Rumah, Ekstrak</p> Melani Risma Indriyani Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4271 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the UJI EFIKASI REPELAN TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti SEDIAAN LOSIO EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLETASI DAN REFLUKS https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4333 <p>UJI EFIKASI REPELAN TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti SEDIAAN LOSIO EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLETASI DAN REFLUKS</p> echa yunira echa yunira Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4333 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 RASIONALITAS TERAPI PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DENGAN FLOUR ALBUS DI RUMAH SAKIT IMANUEL BANDAR LAMPUNG https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4095 <p>ABSTRAK<br>AGUSTIN, ANISA.,2024, RASIONALITAS TERAPI PASIEN INFEKSI<br>SALURAN KEMIH DENGAN KEPUTIHAN (FLOUR ALBUS) DI RUMAH<br>SAKIT IMANUEL BANDAR LAMPUNG, SKRIPSI, PROGRAM STUDI<br>FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS<br>MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan keputihan adalah dua masalah kesehatan yang<br>sering terjadi pada wanita dan dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap<br>kesejahteraan dan kualitas hidup. Data ilmiah menunjukkan bahwa InfeksiSaluran<br>Kemih (ISK) adalah salah satu kondisi yang paling umum terjadi di antaragangguan<br>saluran kemih, yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Tujuan<br>penelitian ini adalah Mengetahui penyebab terjadinya infeksi saluran kemihdengan<br>keputihan (Flour Albus) pada pasien di Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung dan<br>Menentukan rasionalitas terapi berdasarkan faktor-faktor pemilihan terapi, seperti<br>jenis infeksi, sensitivitas patogen terhadap agen antimikroba, dan karakteristik<br>pasien. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan pengambilandata secara<br>retrospektif yang menggunakan data sekunder. Hasil penelitian pola penggunaan<br>terapi keputihan yang paling umum adalah Fladystin Ovula (29.5%) dan Fluomizin<br>(27.9%), dengan sebagian besar terapi yang diberikan sesuai denganpedoman klinis<br>yang ada. Hasil Evaluasi rasionalitas obat menunjukkan bahwa semua indikator<br>ketepatan diagnosis, pasien, indikasi, obat, dosis, cara pemberian, dan waktu<br>pemberian obat mencapai 100%.<br>Kata kunci : Rasionalitas, Keputihan, Infeksi Saluran Kemih</p> Anisa Agustin Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4095 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 POTENSI EKSTRAK LIMBAH TANGKAI BUAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.) SEBAGAI BIOLARVASIDA NYAMUK Aedes aegypti https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4253 <p>Tangkai buah cabai merah keriting (<em>Capsicum annum</em> L.) memiliki kandungan<br>senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, steroid dan<br>fenolik yang berpotensi sebagai biolarvasida. Tangkai buah cabai merah keriting<br>seringkali dibuang tanpa termanfaatkan dan berakhir sebagai limbah. Penelitian ini<br>bertujuan mengetahui efektivitas dan menentukan konsentrasi yang efektif ekstrak<br>tangkai buah cabai merah keriting sebagai biolarvasida nyamuk <em>Aedes aegypti</em>.<br>Ekstrak tangkai buah cabai merah keriting dilakukan dengan metode maserasi<br>menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol tangkai buah cabai merah keriting<br>diperoleh sebanyak 115,34 gram dengan rendemen sebesar 11,534%. Penelitian ini<br>menggunakan 5 kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak tangkai buah cabai<br>merah keriting 1%, 3%, 5%; bubuk abate 1% sebagai kontrol positif dan akuades<br>sebagai kontrol negatif yang tiap kelompok berisi 25 larva Aedes aegypti instar III<br>dan IV dengan 4 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi<br>ekstrak 5% efektif sebagai larvasida dengan mortalitas sebesar 100%. Konsentrasi<br>efektif (LC50) dari ekstrak tangkai buah cabai merah keriting (<em>Capsicum annum</em> L.)<br>dapat membunuh 50% larva nyamuk <em>Aedes aegypti</em> yaitu pada konsentrasi 1,718%.<br>Hasil uji menyatakan bahwa ekstrak tangkai buah cabai merah keriting efektif dan<br>beracun dalam membunuh larva <em>Aedes aegypti</em>.</p> Diana Lestari Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4253 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 EFEKTIVITAS OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PONCOWARNO LAMPUNG TENGAH https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4311 <p>ABSTRAK<br>OKTAVIA,F.,2024,EFEKTIVITAS OBAT ANTIHIPERTENSI PADA <br>PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS <br>PONCOWARNO LAMPUNG TENGAH, SKRIPSI, PROGRAM STUDI <br>FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEGATAN, UNIVERSITAS <br>MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Hipertensi adalah kelainan sistem sirkulasi darah yang mengakibatkan <br>peningkatan tekanan darah diatas nilai normal atau tekanan darah ≥140/90 mmHg. <br>Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang <br>terus bertambah tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. <br>Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui demografi dan efektivitas <br>antihipertensi pada pasien hipertensi rawat jalan di Puskesmas Poncowarno <br>Lampung Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif non <br>eksperimental dengan cross sectional study. Data diperoleh dari rekam medik <br>pasien rawat jalan penyakit hipertensi pada tahun 2023 dan sampel diperoleh 32 <br>pasien terbanyak yaitu perempuan 21 (65,6%) dan pasien usia 56-65 sebanyak 12 <br>(37,5%). Golongan obat yang paling banyak diresepkan adalah golongan CCB <br>yaitu amlodipin sebesar 30 (90,75%). Penggunaan obat pada pasien hipertensi <br>rawat jalan di Puskesmas Poncowarno Lampung Tengah lebih banyak <br>menggunakan obat amlodipin yang dinyatakan tidak efektif sebesar 20% (6<br>pasien) dan yang dinyatakan efektif sebesar 80% (24 pasien), sedangkan <br>menggunakan obat kombinasi amlodipin-kaptopril yang dinyatakan efektif <br>sebanyak 100% (2 pasien) dan yang dinyatakan tidak efektif sebanyak 0%.<br>Karena efektivitas antihipertensi pada penelitian ini dilihat dari penggunaan obat <br>antihipertensi terhadap besarnya penurunan tekanan darah.<br>Kata kunci : Hipertensi, Pasien rawat jalan, Efektivitas obat antihipertensi</p> Friska Oktavia Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4311 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA ANTARA SALBUTAMOL DENGAN AMINOFILIN PADA PASIEN ASMA DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA PERIODE JULI-DESEMBER 2021 https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4342 <p>ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA ANTARA<br>SALBUTAMOL DENGAN AMINOFILIN PADA<br>PASIEN ASMA DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA<br>PERIODE JULI-DESEMBER 2021</p> lidia dwi lidia dwi Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4342 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 S Formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan losio ekstrak kulit pisang ambin (musa paradisiaca L.) dengan variasi emulgator https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4038 <p><sub>Ekstrak kulit pisang ambon memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, tanin dan alkaloid, kulit pisang ambon juga mengandung protein dan kalium yang berfungsi untuk melembutkan kulit. Selain itu, kulit pisang ambon juga dapat dimanfaatkan sebagai sediaan losio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah losio ekstrak kulit pisang ambon (Musa paradisiaca L.) memenuhi persyaratan uji stabilitas fisik, untuk mengetahui formulasi paling baik yang dapat digunakan sebagai losio dengan variasi trietanolamin dan asam stearat sebagai emulgator. Pada penelitian ini digunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan diformulasikan menjadi sediaan losio dengan variasi emulgator. Hasil rendemen ekstrak yang didapat sebesar 10,52%. Losio dilakukan uji stabilitas fisik meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas. Kemudian data akan dianalisis dengan uji One Way Anova. Hasil uji stabilitas fisik selama 12 hari (6 siklus) menunjukkan losio ekstrak kulit pisang ambon dengan variasi trietanolamin dan asam stearat tidak berpengaruh terhadap semua evaluasi fisik dengan nilai signifikan &gt;0,05 pada uji statistik One Way Anova. Semua formula dipilih sebagai formula yang baik dan stabil hal tersebut dapat dilihat dari uji pH, daya sebar, daya lekat, viskositas.</sub></p> Diah Cantika Bintang Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4038 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 S Formulasi Sediaan Masker Lumpur Montmorilonit dengan Ekstrak Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L.) Sebagai Antijerawat https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4158 <p>MILLENIA, CF., 2024, FORMULASI SEDIAAN MASKER LUMPUR MONTMORILONIT DENGAN EKSTRAK KURMA AJWA (Phoenix dactylifera L.) SEBAGAI ANTIJERAWAT, SKRIPSI, PROGRAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.</p> <p>Hampir semua orang mengalami Acne vulgaris, terutama pada masa muda, dengan tingkat kasus mencapai sekitar 85%. Bakteri yang menginfeksi jaringan kulit yang meradang sering kali memperburuk jerawat. P. acnes adalah bakteri yang paling sering menginfeksi kulit dan menyebabkan nanah, diikuti oleh Staphylococcus epidermidis. Saat ini, metode pengobatan jerawat yang umum digunakan adalah melalui penggunaan obat topikal. Sehingga solusi yang penulis tawarkan untuk kasus jerawat yang banyak terjadi di masyarakat adalah pembuatan sediaan farmasi berupa masker wajah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi fisik sediaan clay mask yang mengandung montmorilonit dan eksrak kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) sebagai bahan utama dan untuk mengetahui apakah sediaan clay mask kombinasi bahan alam seperti montmorilonit dengan ekstrak kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat. Metode yang digunakan adalah metode difusi sumuran untuk pengujian aktivitas antibakteri. Hasil dari penelitian ini adalah Sediaan clay mask yang mengandung montmorilonit dan ekstrak kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) memenuhi persyaratan evaluasi fisik seperti pH, homogenitas, daya sebar dan waktu mengering. Sediaan clay mask kombinasi bahan alam montmorilonit dengan ekstrak kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat.</p> Choiriyah Fajar Millenia Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4158 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK LIMBAH BIJI DURIAN TERHADAP LARVA Aedes aegypti https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4267 <p>ABSTRAK<br>PUTRI, R.M., 2024. UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK <br>LIMBAH BIJI DURIAN TERHADAP LARVA AEDES AEGYPTI, <br>SKRIPSI, PROGRAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU <br>KESEHATAN, UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG<br>Demam berdarah (DBD) adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue<br>yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Untuk mengurangi <br>penyakit DBD yaitu menggunakan larvasida nabati agar lebih aman digunakan, <br>salah satunya limbah biji durian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui <br>efektivitas ekstrak limbah biji durian dalam membunuh larva nyamuk Aedes <br>aegypti dan mengetahui konsentrasi ekstrak limbah biji durian yang paling efektif <br>sebagai larvasida nabati terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini <br>menggunakan jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian <br>posstest only control group design. Ekstraksi penelitian ini menggunakan metode <br>maserasi dengan pelarut etanol 96%. Uji efektivitas larvasida dilakukan dengan 6 <br>perlakuan yaitu kontrol negatif (akuades) kontrol positif (temephos) dan <br>konsentrasi ekstrak 0,5%, 1%, 2%, dan 5% dengan waktu pengamatan selama 6 <br>jam. Hasil uji fitokimia ekstrak limbah biji durian positif mengandung senyawa <br>alkaloid, fenolik, flavonoid dan triterpenoid. Hasil ekstraksi rendemen sebanyak <br>8,05%. Hasil analisis data uji Kruskal Wallis diperoleh (&gt;0,05) maka tidak ada <br>perbedaan yang signifikansi pada kematian larva pada ekstrak limbah biji durian <br>dengan kelompok kontrol. Hasil uji Mann Whitney, dapat diketahui perbedaan <br>antara 2 perlakuan. Hasil uji probit LC50 menunjukkan jam ke-6 pada konsentrasi<br>5% dengan nilai 2,954% dan masuk dalam kategori beracun. Penelitian ini dapat <br>disimpulkan bahwa limbah biji durian memiliki efektivitas sebagai larvasida <br>nabati terhadap larva Aedes aegypti pada konsentrasi 5% sudah membunuh larva <br>lebih dari 50%. <br>Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti, Ekstrak Limbah Biji <br>Durian, Larvasida.</p> Melita Regina Putri Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4267 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT TANPA RESEP PADA PASIEN DI APOTEK JONATHAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4331 <p>EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT TANPA RESEP PADA PASIEN DI APOTEK JONATHAN SUKARAME<br>BANDAR LAMPUNG</p> murhani murhani Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4331 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 S FORMULASI LOTION BUAH KIWI (ACTINIDIA DELICIOSA) DENGAN VARIAN KONSENTRASI TRIETHANOLAMINE (TEA) SEBAGAI EMULGATOR https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4064 <p>ABSTRAK</p> <p><br>WAHYU, W,. 2024, FORMULASI LOTION BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) <br>DENGAN VARIASI KONSENTRASI Triethanolamine (TEA) SEBAGAI <br>EMULGATOR, SKRIPSI, PROGRAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU <br>KESEHATAN, UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.</p> <p><br>Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat dan <br>mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat <br>menunda atau mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi <br>lipid. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu Buah Kiwi <br>(Actinidia deliciosa). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi TEA <br>terhadap formulasi sediaan lotion buah kiwi dan untuk mengetahui aktivitas <br>antioksidan formulasi sedian lotion buah kiwi. Kiwi dapat dibuat menjadi sari buah <br>dengan cara diblender hingga halus kemudian dilakukan penyaringan untuk <br>memisahkan residunya. Sari buah kiwi diformulasi menjadi sediaan lotion dengan <br>variasi konsentrasi trietanolamin pada formula 1 (2%), formula 2 (3%), formula 3 (4%). <br>Lotion yang dibuat kemudian diuji mutu fisik sediaan meliputi organoleptis, <br>homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas, pH, uji kesukaan serta pengujian <br>aktivitas antioksidandengan metode DPPH. Hasil menunjukkan bahwa ketiga <br>formulasi memenuhi kriteria sediaan lotion. Formula terbaik berdasarkan uji stabilitas <br>fisik dan uji kesukaan adalah F1 dengan nilai IC50 sebesar 46,677 ppm (kategori <br>antioksidan sangat kuat).</p> Wayan Wahyu Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4064 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 E EVALUASI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN STATIN PADA PASIEN HIPERLIPIDEMIA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT IMANUEL WAY HALIM BANDAR LAMPUNG https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4220 <p>Hiperlipidemia merupakan penyakit yang mengacu pada konsentrasi tinggi dari lipid, kolesterol, dan trigliserida dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat golongan statin pada pasien hiperlipidemia dengan kriteria tepat diagnosa, tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat cara pemberian, dan tepat cara pemberian di Rumah Sakit Imanuel Way Halim Bandar Lampung periode Januari – Maret 2024. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan data primer rekam medik yang mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil perhitungan diperoleh kriteria tepat diagnosa 100%, tepat pasien 100%, tepat indikasi 100%,&nbsp; tepat obat 100%, &nbsp;tepat dosis 100%, &nbsp;tepat cara pemberian 100%, &nbsp;tepat waktu pemberian 100%. Penggunaan obat hiperlipidemia yang banyak digunakan yaitu simvastatin 20 mg dengan persentase 30.77%. Selain itu, karakteristik pasien berdasarkan usia yang paling banyak yaitu usia 55-65 tahun persentase 32.69%, berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan dengan persentase 53,85%, dan berdasarkan penyakit penyerta yaitu hipertensi dengan persentase 31.37%. Kriteria yang diperoleh telah sesuai panduan Perkumpulan Endrikronologi Indonesia (PERKENI) tahun 2019.</p> tubagus puspazatara Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4220 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 Perbandingan Variasi Pelarut Ekstrak Batang Handeuleum (Graptophyllum pictum L.) Hasil Sokletasi Terhadap Aktivitas Antibakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4305 <p>ABSTRAK<br>Novita, D. 2024 PERBANDINGAN VARIASI PELARUT EKSTRAK BATANG HANDEULEUM (Graptophyllum pictum (L.)) HASIL SOKLETASI TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes</p> <p>Bakteri patogen penyebab jerawat salah satunya adalah bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Penggunaan bakteri sintetik secara terus menerus dapat menyebabkan bakteri resistensi . Oleh karena itu perlu adanya alternatif baru dari bahan alam yang lebih efektif salah satunya adalah batang handeuleum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung pada ekstrak batang handeuleum, aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes serta konsentrasi yang efektif. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu sokletasi dengan pelarut etanol 96%, aseton, dan n-heksana, serta uji antibakteri dengan metode difusi cakram. Hasil ekstrak etanol 96%, dan aseton ekstrak batang handeuleum mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, tanin dan fenolik. Sedangkan pada ekstrak n-heksana mengandung metabolit sekunder yaitu flavonoid, terpenoid, tannin, saponin, dan fenolik. Ekstrak etanol 96% dan aseton memiliki aktivitas antibaktreri. Sedangkan ekstrak n-heksana tidak memiliki aktivitas antibakteri. Konsentrasi yang efektif dalam menghambat Staphylococcus aureus, dan Propionibacterium acnes adalah konsentrasi 100% dengan rata-rata zona hambat pada etanol 96% sebesar 7,02 mm dan 8,36 mm, sedangkan pada aseton yaitu 7,19 mm dan 9,75 mm dengan kategori zona hambat sedang.</p> <p><br>Kata kunci : Metabolit sekunder, ekstrak batang handeuleum, etanol 96%, aseton, n-heksana</p> <p>&nbsp;</p> novita damayanti Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4305 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the UJI TOKSISITAS BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) TERHADAP LARVA UDANG EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLETASI DAN REFLUKS https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4339 <p>UJI TOKSISITAS BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) TERHADAP LARVA UDANG EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLETASI DAN REFLUKS</p> desi fitriyani desi fitriyani Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4339 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 S PENETAPAN KADAR FENOLIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RANTING TANAMAN UNGU (Graptophyllum pictum (L.) Griff) DENGAN SPEKTROFOTOMETER UV-Vis https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4154 <p>Tanaman ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) merupakan tanaman hias yang secara umum digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati berbagai macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pelarut yang lebih baik dalam memperoleh nilai rendemen, kadar fenolik, dan aktivitas antioksidan ranting tanaman ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff). Ekstraksi ranting tanaman ungu dilakukan menggunakan metode perkolasi dengan pelarut etanol 96%, aseton, dan n-heksana. Ekstrak pasta ranting tanaman ungu dilakukan uji skirining fitokimia kemudian diukur kadar fenolik total menggunakan Folin-Ciocalteu serta Na2CO3 7% dan aktivitas antioksidan menggunakan DPPH. Nilai rendemen diperoleh pada<br>ekstrak etanol sebesar 10,253 %; ekstrak aseton sebesar 7,156 %; dan ekstrak nheksana sebesar 1,408 %. Hasil uji fenolik total ekstrak etanol diperoleh sebesar 29,928 mgGAE/g; ekstrak aseton sebesar 60,850 mgGAE/g; dan ekstrak n-heksana sebesar 14,681 mgGAE/g. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol sebesar 199,468 mg/L; pelarut aseton sebesar 150,948 mg/L; dan pelarut n-heksana sebesar 400,076 mg/L. Hasil pelarut yang baik untuk mengekstraksi ranting tanaman ungu adalah pelarut etanol karena memiliki nilai rendemen yang baik, namun pada kadar fenolik dan aktivitas antioksidan yang baik dan tinggi diperoleh pada ekstrak aseton.</p> Salsabila Adiesya Gumelar Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4154 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 E Evaluasi Penggunaan Obat Antitiroid Pada Pasien Hipertiroid Di Rumah Sakit Martapura Oku Timur https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4265 <p>MAYORA, C., 2024, EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITIROID PADA<br>PASIEN HIPERTIROID DI RUMAH SAKIT MARTAPURA OKU TIMUR, SKRIPSI,<br>PROGAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS<br>MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Hipertiroid adalah kumpulan gejala klinis yang disebabkan oleh kelebihan hormon tiroid.<br>Pengobatan terapi antitiroid diperlukan untuk mengontrol kadar hormon tiroid dalam batas<br>normal dan meminimalkan gejala dari hipertiroid. Tujuan dari penelitian ini untuk<br>mengevaluasi penggunaan obat antitiroid pada pasien hipertiroid di rumah sakit martapura oku<br>timur. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif menggunakan metode retrospektif yang<br>bersifat non-eksperimental. Data diperoleh dari rekam medik pasien hipertiroid periode juni-<br>desember tahun 2023 yang menggunakan obat antitiroid rawat jalan di rumah sakit martapura<br>oku timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertiroid yang menggunakan obat<br>antitiroid rawat jalan yang diperoleh golongan obat yang paling banyak diresepkan adalah<br>golongan obat thionamida yaitu PTU sebesar (82.9%) dan thyrozol sebanyak (17,0%).<br>Rasionalitas penggunaan obat antitiroid pada pasien hipertiroid berdasarkan tepat dosis<br>(90,2%), tepat obat (100%), tepat indikasi (100%), tepat diagnosa (100%), tepat pasien<br>(100%%), tepat interval waktu (95,1%), tepat cara pemberian (100%).</p> <p>Kata Kunci : Antitiroid, Evaluasi, Hipertiroid</p> Cica Mayora Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4265 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 Uji Degradasi Limbah Merah Allura Dan Tetrasiklin Menggunakan Katalis Kalsium Oksida (CaO) https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4320 <p>Penelitian ini berfokus pada evaluasi kinerja kalsium oksida (CaO) dari sintesis</p> <p>cangkang kerang dan telur ayam sebagai katalis dalam proses degradasi limbah yang</p> <p>mengandung zat warna sintetik merah Allura dan antibiotik tetrasiklin. Kedua</p> <p>senyawa organik ini merupakan polutan persisten yang sering ditemukan dalam</p> <p>limbah industri dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.</p> <p>Metode penelitian meliputi sintesis katalis CaO, karakterisasi menggunakan teknik</p> <p>XRD, FTIR, dan SEM. Spektrofotometri-UV digunakan sebagai metode untuk menguji</p> <p>aktivitas katalis dalam mendegrasi limbah. Variasi waktu penyinaran dengan rentang</p> <p>0-150 menit dan konsentrasi limbah 50 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa</p> <p>CaO memiliki potensi sebagai katalis yang efektif terlihat perubahan warna dari pekat</p> <p>menjadi sedikit bening pada limbah merah allura dan tetrasiklin, dengan persen</p> <p>degradasi penurunan pada menit 150 masing-masing 93% dan 67%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kalsium oksida (CaO) merupakan katalis</p> <p>yang menjanjikan untuk aplikasi dalam pengolahan limbah yang mengandung</p> <p>senyawa organik persisten. Efisiensi degradasi yang tinggi, serta kemudahan dalam</p> <p>sintesis dan regenerasi katalis, menjadikan CaO sebagai alternatif yang menarik</p> <p>dibandingkan dengan katalis konvensional. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan</p> <p>untuk mengidentifikasi produk samping reaksi degradasi serta menguji stabilitas</p> <p>jangka panjang katalis CaO dalam kondisi operasi yang sebenarnya.</p> Muhammad Satria Mandala Putra Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4320 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 E EVALUASI RASIONALITAS TERAPI ANTIDIABTES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT IMANUEL https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4058 <p>Diabetes melitus tipe 2 merupakan suatu kondisi kronis dimana terjadi gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Diabetes Melitus Tipe 2 ditandai dengan peningkatan kadar gula darah(Hiperglikemia). Untuk Mengetahui rasionalitas penggunaan antidiabetes pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2 rawat jalan Berdasarkan kriteria tepat diagnosa, tepat indikasi penyakit, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis di Rumah Sakit Imanuel. Penelitian ini adalah penelitian observasional, dengan pengambilan data secara retrospektif yang menggunakan data sekunder dan menggunakan metode purposive sampling, data diperoleh dari rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 yang menggunakan obat antidiabetes rawat jalan di Rumah Sakit Imanuel. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 72 pasien diabetes melitus tipe 2 yang menggunakan obat antidiabetes rawat jalan yang diperoleh golongan obat yang paling banyak diresepkan adalah golongan obat Biguanid yaitu Metformin sebesar (38,88%). Rasionalitas penggunaan obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2 berdasarkan tepat diagnosa (100%), tepat pasien (100%), tepat indikasi penyakit (100%), tepat obat (100%), dan tepat dosis (97,22%). Penggunaan obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Imanuel Sebagian besar sudah rasionalitas.</p> Triea Andhini Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4058 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 Skripsi AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND CREAM KOMBINASI EKSTRAK SERAI (Cymbopogon citratus) DAN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP Staphylococcus aureus https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4176 <p>REVANTI, AT., 2024, AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND</p> <p>CREAM KOMBINASI EKSTRAK SERAI (CYMBOPOGON CITRATUS)</p> <p>DAN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.)</p> <p>TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS, SKRIPSI, PROGRAM STUDI</p> <p>FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS</p> <p>MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.</p> <p>Hand cream merupakan sediaan berbentuk krim yang digunakan untuk</p> <p>melindungi kulit tangan agar tetep lembut, halus, tidak kering, dan tidak bersisik.</p> <p>Staphylococcus aureus adalah bakteri flora normal kulit dan mukosa manusia</p> <p>namun pada jumlah berlebih dapat menjadi patogen. Penelitian ini bertujuan untuk</p> <p>mengetahui aktivitas antibakteri dari sediaan hand cream kombinasi ekstrak serai</p> <p>(Cymbopogon citratus) dan pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.)</p> <p>terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Sediaan hand cream dibuat dengan</p> <p>kombinasi ekstrak serai dan pandan wangi F1 (konsentrasi ekstrak serai 2% +</p> <p>pandan wangi 2%), F2 (konsentrasi ekstrak serai 4% + pandan wangi 4%), dan F3</p> <p>(konsentrasi ekstrak serai 6% + pandan wangi 6%). Uji aktivitas antibakteri</p> <p>terhadap Staphylococcus aureus ini dilakukan menggunakan metode difusi</p> <p>sumuran dengan media Muller Hinton agar (MHA). Hasil evaluasi F1 dan F2</p> <p>telah memenuhi syarat mutu sediaan namun pada F3 tidak memenuhi syarat uji</p> <p>daya sebar dan uji viskositas. Hasil uji antibakteri sediaan hand cream kombinasi</p> <p>ekstrak serai (Cymbopogon citratus) dan pandan wangi (Pandanus amaryllifolius</p> <p>Roxb.) F1, F2, dan F3 tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap</p> <p>Staphylococcus aureus.</p> Anggun Triana Revanti Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4176 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 S Perbandingan Aktivitas Antibakteri Buah dan Tangkai Buah Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) pada Bakteri Shighella dysentriae https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4297 <p>Disentri adalah penyakit yang umum di Indonesia dan mungkin merupakan penyakit Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering menyebabkan kematian. Cabai merah keriting memiliki senyawa metabolit sekunder sebagai aktivitas antibakteri yang dapat dijadikan alternatif pengobatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan senyawa metabolit sekunder, perbedaan aktivitas antibakteri, dan konsentrasi ekstrak buah dan tangkai buah cabai merah keriting (Capsicum annum L.) yang paling efektif dalam menghambat bakteri Shigella dysentriae. Ekstrak buah dan tangkai cabai merah keriting dibuat dengan konsentrasi 20, 40, 60, 80, dan 100%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode Kirby Bauer. Media yang digunakan sebagai uji antibakteri pada penelitian ini adalah Mueller Hinton Agar (MHA). Hasil Ekstrak buah dan tangkai cabai merah keriting memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella dysentriae zona bening pada buah hanya terdapat di konsentrasi 100% sedangkan zona bening tangkai terdapat pada konsentrasi 40% sampai 100%. Disimpulkan bahwa Konsentrasi yang paling efektif digunakan dalam menghambat bakteri Shigella dysentriae pada buah dan tangkai adalah dengan konsentrasi 100% dengan rata rata zona hambat 4,16&nbsp;mm&nbsp;dan&nbsp;0,7&nbsp;mm.</p> Septi Nurhaliza S Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4297 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA GERD (Gastroesophageal refluks disease) DI RAWAT INAP RSUD MENGGALA https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4337 <p>RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA GERD (Gastroesophageal refluks disease) DI RAWAT INAP RSUD MENGGALA</p> riska damei riska damei Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4337 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 S UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK TANAMAN UNGU (Graptophyllum pictum (L.) Griff) DENGAN VARIASI PELARUT https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4151 <p>&nbsp;</p> <p>Tanaman ungu (<em>Graptophyllum pictum</em> (L.) Griff) dikenal sebagai tanaman liar, tanaman pagar atau tanaman hias. Tanaman ini hampir tersebar luas di Indonesia. Secara empiris daun tanaman ungu berkhasiat sebagai obat bawasir, obat bisul, luka-luka, radang juga untuk menghilangkan konstipasi. Adapun kandungan senyawa kimia yang diduga berperan menyebabkan efek tersebut adalah turunan senyawa fenol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perolehan nilai rendemen terbaik dari variasi pelarut yang digunakan, kadar fenolik total, dan aktivitas antioksidan. Ekstraksi daun tanaman ungu dilakukan menggunakan metode ultrasonik dengan variasi pelarut yaitu etanol 96%, aseton, dan heksana. Ekstrak pasta daun tanaman ungu dilakukan uji skrining fitokimia kemudian diukur kadar fenolik total dengan reagen <em>Folin-Ciocalteu</em> serta dilakukan uji aktivitas antioksidan menggunakan DPPH. Hasil ekstraksi diperoleh nilai rendemen sebesar etanol 6,169 %; aseton sebesar 6,056%; dan heksana sebesar 4,660%. Selanjutnya, dilakukan penetapan kadar fenolik total ekstrak daun tanaman ungu, diperoleh hasil etanol sebesar 87,926 mgGAE/g ekstrak; aseton sebesar 59,661 mgGAE/g ekstrak; dan heksana sebesar 44,376 mgGAE/g ekstrak. Uji aktivitas antioksidan diperoleh hasil etanol sebesar 81,432 ppm kategori kuat; aseton sebesar 90,485 ppm kategori kuat; dan heksana sebesar 119,816 ppm kategori lemah. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol memiliki nilai rendemen, kadar fenolik total, dan aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak aseton, dan ekstrak heksana</p> Defina Dwi Safitri Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4151 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 S Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Antibiotik Pada Pasien PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) Di Rumah Sakit Umum Wisma Rini Pringsewu https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4263 <p>ABSTRAK</p> <p><br>SAVERO, AM,. 2024, HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN<br>KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PPOK<br>(Penyakit Paru Obstruktif Kronis) DI RUMAH SAKIT UMUM WISMA<br>RINI PRINGSEWU</p> <p><br>Penyakit Paru Obstruktif kronis (PPOK), adalah sekelompok penyakit paru-paru<br>progresif, paling umum adalah emfisema dan bronkitis kronis. Di antara penyakit tidak menular paling mengancam kesehatan di dunia, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) ialah yang paling umum masuk ke empat penyakit tidak menular terumum, menurut WHO, dengan angka kematian 74%, dengan penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan minum obat antibiotik di Rumah Sakit Umum Wisma Rini Pringsewu. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif menggunakan metode Cross-Sectional dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dan tingkat kepatuhan menggunakan kuesioner MMAS 8 (Morisky Medication Adherence Scale). jumlah responden yang diteliti berjumlah 50 responden pada pasien PPOK di tahun 2024. Hasil dari pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner tingkat pengetahuan kategori tinggi 50%, tingkat pengetahuan kategori sedang 42% dan tingkat pengetahuan kategori rendah sebesar 8%. Tingkat kepatuhan minum obat antibiotik kategori tinggi 28%, tingkat kepatuhan sedang 14% dan tingkat kepatuhan rendah sebesar 58%. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat antibiotik pada pasien PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis). (nilai sig &lt;0,001) dengan nilai korelasi 0,131 yang menunjukan korelasi yang sangat lemah.</p> <p><br>Kata kunci: PPOK, antibiotik, pengetahuan, kepatuhan.</p> muhammadaldo savero Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4263 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 EFEKTIFITAS SEDIAAN HAIR TONICEKSTRAK ETANOL KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca L.) TERHADAP PERTUMBUHAN RAMBUT https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4317 <p>ABSTRAK</p> <p>SUSANTI, R, W., 2024, EFEKTIFITAS SEDIAAN <em>HAIR</em> <em>TONIC</em> EKSTRAK</p> <p>ETANOL KULIT PISANG AMBON (<em>Musa paradisiaca</em> L.) TERHADAP</p> <p>PERTUMBUHAN RAMBUT, SKRIPSI, PROGRAM STUDI FARMASI,</p> <p>FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR</p> <p>LAMPUNG.</p> <p>Rambut rontok dapat diatasi dengan perawatan rambut secara teratur menggunakan</p> <p>produk kosmetik seperti hair tonic. <em>Hair tonic</em> yang beredar mengandung bahan-bahan</p> <p>sintesis yang kalau digunakan berlebihan menimbulkan efek samping. Kulit pisang</p> <p>ambon (<em>Musa paradisiaca</em> L.) berpotensi mengatasi kerontokan rambut karena</p> <p>mengandung senyawa antioksidan yaitu flavonoid, alkaloid, tanin, fenol dan alkaloid</p> <p>secara ilmiah memiliki efektifitas dalam pertumbuhan rambut. Tujuan penelitian ini</p> <p>adalah membuat sediaan hair tonic yang mengandung ekstrak kulit pisang ambon, dan</p> <p>melakukan evaluasi fisik sediaan <em>hair tonic</em> serta menguji efektifitas terhadap</p> <p>pertumbuhan rambut yang terbaik. Penelitian ini menggunakan metode maserasi pada</p> <p>proses pembuatan ekstrak kulit pisang ambon dengan pelarut etanol 96% serta analisis</p> <p>statistik uji parametrik Repeated Measure Anova dan uji non parametrik friedman. <em>Hair t</em><em>onic</em> dibuat dengan konsentrasi ekstrak 2% (F1), 4% (F2), dan 8% (F3). Senyawa</p> <p>metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak kulit pisang ambon (<em>Musa paradisiaca</em> L.) mengandung senyawa flavonoid, tanin, fenol, dan alkaloid. Ketiga</p> <p>sediaan <em>hair tonic</em> ekstrak kulit pisang ambon (<em>Musa</em> <em>paradisiaca</em> L.) memenuhi evaluasi</p> <p>sediaan fisik yang baik meliputi sediaan homogen, pH, bobot jenis, dan viskositas yang</p> <p>sesuai dengan SNI 16-4955-1998. Semua formulasi memiliki pertumbuhan rambut</p> <p>dengan nilai sig 0,000, (&lt;0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antar</p> <p>kelompok. F3 memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang paling baik namun masih</p> <p>berbeda signifikan dengan (K+) dengan rata-rata panjang rambut 4,18 ± 4,0958 dan nilai</p> <p>sig 0,000, (&lt;0,05). Setelah melakukan penelitian uji efektifitas sediaan <em>hair tonic</em> ekstrak</p> <p>etanol kulit pisang ambon memiliki pengaruh dalam pertumbuhan rambut.</p> <p>Kata Kunci: <em>Hair tonic</em>, Kulit pisang ambon (<em>Musa</em> <em>paradisiaca</em> L.), Pertumbuhan</p> <p>rambut.</p> <p>&nbsp;</p> rostina widia susanti Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4317 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 S Formulasi dan evaluasi stabilitas fisik sediaan body scrub kulit pisang ambon dengan variasi emulsifying agent sebagai antioksidan https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4043 <p>Kulit pisang ambon mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, <br>tannin dan saponin. Bahan alam yang berasal dari tanaman dapat dijadikan body <br>scrub karena memiliki kandungan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk <br>mengetahui apakah kulit pisang ambon dapat dimanfaatkan sebagai body scrub <br>serta mengetahui formulasi yang paling baik dengan variasi TEA 7%, 6% dan 5% <br>dan asam stearat 2%, 3% dan 4% serta untuk mengetahui kandungan antioksidan <br>dan kadar flavonoid total yang terkandung dalam kulit pisang ambon. Pada <br>penelitian ini digunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan <br>mendapatkan hasil rendemen 10,52%. Hasil evaluasi fisik sediaan body scrub kulit <br>pisang ambon pada FI, FII dan FIII memenuhi persyaratan uji evaluasi fisik. Hasil <br>uji One Way Anova menunjukan adanya pengaruh penambahan TEA dan asam <br>stearat pada sediaan dimana nilai sig &lt;0,05 tetapi tidak ada pengaruh terhadap uji <br>organoleptis, uji homogenitas dan uji daya sebar. Kemudian data dianalisis dengan <br>uji One Way Anova dan didapatkan hasil bahwa sediaan body scrub tidak memiliki <br>perbedaan secara signifikan pada uji stabilitas selama 6 siklus. Sediaan body scrub <br>kulit pisang ambon FI memiliki pengaruh terhadap antioksidan dengan nilai IC50<br>sebesar 95 ppm dengan kategori kuat sedangkan kadar flavonoid total pada ekstrak <br>kulit pisang ambon sebesar 2,89%.</p> Ayu Paramitha Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4043 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 the EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BANDAR LAMPUNG https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4165 <p>EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN<br>ANAK DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA<br>BANDAR LAMPUNG</p> NABILA AMANDA PUTRI NABILA AMANDA PUTRI Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4165 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 The Hubungan Pengetahuan Terhadap Keyakinan dan Sikap Penggunaan Antibiotik pada Masyarakat di Puskesmas Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4283 <p>Penggunaan antibiotik pada masyarakat perlu disertai dengan pengetahuan, keyakinan dan sikap yang baik tentang penggunaan antibiotik. Pemberian antibiotik tanpa resep dokter menimbulkan bahaya kesehatan cukup parah seperti menyebabkan pengurangan sumber daya, memperparah penyakit, reaksi terapi tidak diinginkan dan meningkatkan risiko resistensi bakteri patogen. Resistensi merupakan kekuatan bakteri dengan tujuan menetralkan atau mengurangi efektivitas antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan pengetahuan terhadap keyakinan dan sikap penggunaan antibiotik pada masyarakat di Puskesma Tanjung karang timur ,Kampung sawah dan Satelit , Campang Raya Kota Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non-eksperimental dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara cluster sampling dengan menggunakan kuesioner. Hasil hubungan pengetahuan terhadap keyakinan dan sikap penggunaan antibiotik dapat disimpulkan yaitu pengetahuan terhadap keyakinan diperoleh koefisien korelasi 0,005 menunjukkan bahwa nilai signifikansi &lt; 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan keyakinan dan hasil hubungan antara pengetahuan terhadap sikap dapat disimpulkan yaitu pengetahuan terhadap sikap diperoleh koefisien korelasi 0,000 menunjukkan bahwa nilai signifikansi &lt; 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap penggunaan antibiotik.Penggunaan antibiotik pada masyarakat perlu disertai dengan pengetahuan, keyakinan dan sikap yang baik tentang penggunaan antibiotik. Pemberian antibiotik tanpa resep dokter menimbulkan bahaya kesehatan cukup parah seperti menyebabkan pengurangan sumber daya, memperparah penyakit,reaksi terapi tidak diinginkan dan meningkatkan risiko resistensi bakteri patogen. Resistensi merupakan kekuatan bakteri dengan tujuan menetralkan atau mengurangi efektivitas antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan pengetahuan terhadap keyakinan dan sikap penggunaan antibiotik pada masyarakat di Puskesma Tanjung karang timur ,Kampung sawah dan Satelit , Campang Raya Kota Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non-eksperimental dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara cluster sampling dengan menggunakan kuesioner. Hasil hubungan pengetahuan terhadap keyakinan dan sikap penggunaan antibiotik dapat disimpulkan yaitu pengetahuan terhadap keyakinan diperoleh koefisien korelasi 0,005 menunjukkan bahwa nilai signifikansi &lt; 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan keyakinan dan hasil hubungan antara pengetahuan terhadap sikap dapat disimpulkan yaitu pengetahuan terhadap sikap diperoleh koefisien korelasi 0,000 menunjukkan bahwa nilai signifikansi &lt; 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap penggunaan antibiotik.</p> Defilia trinanda Sandy Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4283 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the FORMULASI DAN UJI EVALUASI FISIK SEDIAAN LOSIO MINYAK ATSIRI BATANG SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L.) SEBAGAI REPELLAN TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4335 <p>FORMULASI DAN UJI EVALUASI FISIK SEDIAAN<br>LOSIO MINYAK ATSIRI BATANG SERAI WANGI<br>(Cymbopogon nardus L.) SEBAGAI REPELLAN<br>TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti</p> diva aryan diva aryan Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4335 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 The DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN BIJI (PSIDIUM GUEVANA MENTAH TERHADAP TUMBUHAN) https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4096 <p>DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN BIJI (PSIDIUM GUEVANA MENTAH TERHADAP TUMBUHAN)</p> DELTA MUTIARA DELTA Mutiara Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4096 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 The Uji larvasida ekstrak metanol kulit umbi singkong (Manihot esculenta) https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4254 <p>Uji larvasida ekstrak metanol kulit umbi singkong (Manihot esculenta)</p> ANJAR WIDODO ANJAR WIDODO Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4254 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 E EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL PADA PASIEN DIABETES TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT SWASTA BANDAR LAMPUNG https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4312 <p>Diabetes melitus merupakan salah satu gangguan metabolik yang terjadi karena terjadinya defisiensi insulin. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi penggunaan obat dan pola pengobatan pada pasien Diabetes Melitus tipe II di Rumah Sakit Swasta Bandar Lampung pada periode Juli 2024. Pada penelitian ini menggunakan metode Pursposive sampling yang dilakukan berdasarkan suatu kriteria tertentu yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan jenis kelamin 43 pasien perempuan 60% dan 29 pasien laki – laki 40%. Berdasarkan penggunaan obat diabetes sebanyak 27, kombinasi 2 OHO 38, kombinasi 3 OHO 14 pasien. Berdasarkan golongan obat diabetes golongan biguanida sebanyak 52 peresepan dengan persentase 39% , dan golongan sulfonilurea seperti glimepiride 21 peresepan dengan persentase 16%, gliklazide 32 peresepan dengan persentase 24% glikuidon 6 peresepan dengan persentase 4%, golongan tiazolidinedion seperti pioglitazone 12 peresepan dengan persentase 9%, dan golongan penghambat DPP-IV seperti vildagliptin 2 peresepan dengan persentase 2% dan sitagliptin 5 peresepan dengan persentase 4% dan golongan penghambat alfa-glukosidase 2 peresepan dengan persentase 2%. Berdasarkan hasil evaluasi penggunaan obat diabetes dengan evaluasi tepat indikasi didapat persentase 71% dan tidak tepat indikasi 29% dan evaluasi 5 tepat yaitu tepat diagnosa, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis dan tepat cara pemberian obat didapatkan hasil 100%.<br>Kata Kunci : Diabetes Melitus tipe 2, pasien rawat jalan, evaluasi penggunaan obat</p> siska anggraini Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4312 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the PROFIL NON ANTIBIOTIK PADA PERESEPAN OBAT PASIEN COVID-19 DI APOTEK CAHAYA KOTA BANDAR LAMPUNG https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4344 <p>PROFIL NON ANTIBIOTIK<br>PADA PERESEPAN OBAT PASIEN COVID-19<br>DI APOTEK CAHAYA KOTA BANDAR LAMPUNG</p> maryanto maryanto Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4344 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK LIMBAH BIJI BUAH DURIAN TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4039 <p>ABSTRAK<br>Lusiana, Nengah., 2024 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK <br>LIMBAH BIJI BUAH DURIAN TERHADAP BAKTERI Propionibacterium <br>acnes DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM, SKRIPSI, PROGRAM <br>STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS <br>MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Limbah biji buah durian adalah salah satu bagian dari tanaman durian yang <br>memiliki aktivitas antibakteri. Limbah biji buah durian memiliki kandungan kimia <br>yaitu flavonoid, triterpenoid, fenolik, tanin, saponin dan alkaloid. Bakteri yang <br>menyebabkan terjadinya jerawat adalah Propionibacterium acnes. Penelitian ini <br>bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri ekstrak limbah biji buah durian<br>terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Dan untuk mengetahui jumlah <br>konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak limbah biji buah durian yang dapat <br>menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Pengujian aktivitas <br>antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram. Ekstrak <br>diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas <br>antibakteri dengan konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 25% terhadap bakteri <br>Propionibacterium acnes. Hasil penelitian aktivitas antibakteri menggunakan <br>metode difusi cakram menunjukan bahwa ekstrak etanol limbah biji buah durian <br>memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Dan nilai<br>konsentrasi hambat minimum (KHM) pada bakteri Propionibacterium acnes yang <br>diperoleh adalah konsentrasi 5% dengan luas zona hambat 2,16 mm. Berdasarkan <br>hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol limbah biji buah durian <br>memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan <br>kategori lemah dan konsentrasi hambat minimum limbah biji buah durian yang <br>dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes adalah <br>konsentrasi 5% dengan zona hambat 2,16 mm.<br>Kata Kunci: Antibakteri, Limbah Biji Buah Durian, Propionibacterium acnes.</p> Nengah Lusiana Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4039 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 ANALISIS KADAR VITAMIN C PADA PERASAN KULIT PISANG KEPOK PISANG AMBON DAN PISANG MAS https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4161 <p>ABSTRAK<br>Dewi, MC., 2024. ANALISIS KADAR VITAMIN C PADA PERASAN KULIT <br>PISANG KEPOK PISANG AMBON DAN PISANG MAS, SKRIPSI, PROGRAM <br>STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS <br>MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Pisang merupakan salah satu komoditi unggulan Provinsi Lampung. Produksi <br>pisang di Lampung saat ini terbesar ketiga setelah Provinsi Jawa Barat dan Jawa <br>Tengah. kulit pisang hanya mengandung sepertiga dari kandungan gizinya yang <br>mencakup vitamin C, B, karbohidrat, lemak, protein, dan air. Vitamin C merupakan <br>nutrisi yang memiliki fungsi sebagai antioksidan dan juga bisa digunakan untuk <br>mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan. Penelitian ini <br>bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C dan perbedaannya pada Kulit pisang <br>kepok, pisang ambon, dan pisang mas. Kulit pisang dibuat dalam bentuk perasan <br>dan disimpan dalam wadah tertutup selama 360 jam . Analisis vitamin C dilakukan <br>pada penyimpanan 12 jam , 120 jam dan 360 jam secara kualitatif dan kuantitatif. <br>Hasil penelitian secara kualitatif dilakukan dengan uji NaOH 10% dan FeSO4 5% <br>dan kuantitatif dengan Spektrofometri UV-Vis. Kadar vitamin C pada perasan kulit <br>pisang kepok lebih tinggi pada penyimpanan 120 jam yaitu 292,9 mg/100 g, pada <br>perasan kulit pisang ambon lebih tinggi pada penyimpanan 12 jam yaitu 447,4 <br>mg/100 g, sedangkan pada perasan kulit pisang mas lebih tinggi di penyimpanan <br>360 jam yaitu 231,4 mg/100g. Pada uji Kruskal-Wallis di dapatkan Hasilnya yaitu <br>nilai asymp.Sig 0,025 &lt; 0,05 yang artinya terdapat perbedaan secara signifikan <br>penetapan kadar vitamin C dengan kelompok sampel kulit pisang. Hasil uji Mann-<br>Whitney penyimpanan 360 jam pada semua kelompok uji diperoleh nilai p-value <br>signifikansi 0,043 (0,05), menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar <br>kelompok terhadap penetapan kadar vitamin C pada pisang kepok, ambon dan mas.<br>Kata kunci : Kadar Vitamin C, Kulit Pisang, Spektrofometri UV-Vis</p> Mentari Ciecilia Dewi Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4161 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DENGAN HEMODIALISA DI RSUD MENGGALA TULANG BAWANG https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4268 <p>ABSTRAK <br>SARI, T. R., 2024, RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI <br>PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DENGAN HEMODIALISA DI <br>RSUD MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG, SKRIPSI, <br>PROGRAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, <br>UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG. <br>Menurut laporan Indonesian Renal Registry (2020) hipertensi merupakan salah satu <br>etiologi utama terjadinya kasus penyakit gagal ginjal kronis (GGK) di Indonesia <br>dengan persentase sebesar 35% dan menempati urutan pertama dengan total jumlah <br>kasus 61.786. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan <br>antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisa di Rumah Sakit <br>Umum Daerah Menggala Tulang Bawang. Metode penelitian yang digunakan <br>adalah non-eksperimental observasional. Pengambilan sampel menggunakan <br>metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 69 responden yang <br>memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian diperoleh rasionalitas <br>penggunaan obat antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisis <br>yakni tepat diagnosis mencapai 100%, tepat indikasi mencapai 100%, tepat obat <br>mencapai 98,55%, tepat dosis mencapai 100%, tepat cara pemberian obat mencapai <br>100%, tepat interval pemberian obat mencapai 100%, tepat pasien mencapai 100%, <br>dan efektifitas obat mencapai 95,65%. <br>Kata kunci : Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisa, Hipertensi, Rasionalitas</p> Tara Rahma Sari Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4268 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the RASIONALITAS PENGGUNAN OBAT ANTIDIABETES MELITUS TIPE II KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN TAHUN 2020 https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4332 <p>RASIONALITAS PENGGUNAN OBAT<br>ANTIDIABETES MELITUS TIPE II KOMPLIKASI<br>HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP<br>DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN<br>TAHUN 2020</p> farikha nur farikha nur Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4332 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 Kepatuhan pelayanan farmasi klinik di instalasi farmasi rumah sakit pertamina bintang amin https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4089 <p>ABSTRAK<br>Wahyuni, A., 2024, KEPATUHAN PELAYANAN FARMASI KLINIK DI <br>INSTALASI FARMASI SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN. SKRIPSI, <br>PROGRAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, <br>UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG<br>Pelayanan farmasi klinik memiliki peran penting dalam sistem kesehatan di rumah <br>sakit, dimana pelayanan tersebut diatur oleh (Permenkes No.72 Tahun 2016) <br>bahwa standar pelayanan kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan <br>sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan <br>kefarmasian. Farmasi klinik bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan <br>menyelesaikan masalah terkait obat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui<br>kepatuhan pelayanan kefarmasian klinik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin.<br>Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian <br>kualitatif dilakukan dengan wawancara, observasi, dan telaah dokumen terkait <br>kegiatan farmasi klinik di RS Pertamina Bintang Amin berdasarkan pada PMK <br>No. 72 tahun 2016. Informan pada penelitian ini adalah apoteker yang terlibat <br>kegiatan pelayanan farmasi klinik. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan <br>mengambil sampel resep sebanyak 83 resep untuk dianalisis kelengkapannya. <br>Hasil penelitian mengenai pelayanan farmasi klinik di RS Pertamina Bintang <br>Amin terdiri dari 11 parameter dari sumber daya manusia, sarana prasarana, <br>pengkajian dan pelayanan resep, rekonsiliasi obat, pelayanan informasi obat, <br>konseling, visite, pemantauan terapi obat, monitoring efek samping obat, dan <br>dispensing sediaan steril sudah baik, hanya parameter dispensing sediaan steril <br>yang belum terlaksana karena terkendala dengan sumber daya manusia dan <br>peralatan yang masih kurang.<br>Kata kunci: farmasi, resep, rumah sakit, pelayanan</p> Anis Wahyuni Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4089 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 STUDI IN VIVO EKSTRAK ETANOL 96% DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PADA HEWAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4247 <h1><a name="_Toc174967042"></a>ABSTRAK</h1> <p>ISTIKOMAH, N.,2024., STUDI IN VIVO EKSTRAK ETANOL 96% DAUN ASAM JAWA <em>(Tamarindus indica </em>L.<em>) </em>TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PADA HEWAN MENCIT JANTAN&nbsp; <em>(Mus musculus)</em> YANG TERPAPAR ASAP ROKOK</p> <p>Daun asam jawa merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung antioksidan yang dapat bermanfaat sebagai mencegah terjadinya stres oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah kandungan antioksidan yang terdapat pada daun asam jawa dapat menurunkan kadar malondialdehid (MDA) secara signifikan dalam mencegah stres oksidatif yang dialami mencit jantan <em>(Mus musculus)</em> akibat radikal bebas dari paparan asap rokok. Ekstraksi daun asam jawa dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak daun asam jawa dilakukan uji skrining fitokimia kemudian diukur kadar MDA pada mencit. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok I merupakan kelompok normal tidak mendapat perlakuan, kelompok II merupakan kelompok kontrol negatif hanya diberi paparan asap rokok saja, kelompok III merupakan kelompok diberi vitamin E, kelompok IV sampai VI diberi ekstrak daun asam jawa dengan dosis 20 mg/kgBB, 28 mg/kgBB, dan 36 mg/kgBB. Pengukuran kadar MDA pada mencit jantan dilakukan pada hari ke-15 dengan cara pengambilan darah melalui jantung. Dosis ekstrak etanol daun asam jawa yang efektif&nbsp; menurunkan kadar MDA pada mencit adalah sebesar 36 mg/kgBB. Pemberian ekstrak etanol daun asam jawa dapat menurunkan kadar MDA plasma mencit. Hasil uji statistik ANOVA mempunyai nilai signifikansi yaitu p&lt;0,05 artinya kadar MDA plasma pada mencit memiliki nilai rata-rata yang berbeda.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : kadar MDA, radikal bebas, ANOVA, antioksidan</p> <p>&nbsp;</p> <h1><a name="_Toc174967043"></a>ABSTRACT</h1> <p>&nbsp;</p> <p><em>ISTIKOMAH, N., 2024., IN VIVO STUDY OF 96% ETHANOL EXTRACT OF JAVA ACID LEAVES (Tamarindus indica L.) ON MALONDIALDEHYDE (MDA) LEVELS IN MALE MICE (Mus musculus) EXPOSED TO CIGARETTE SMOKE.</em></p> <p><em>Tamarind leaves are one of the traditional medicinal plants that contain antioxidants which can be useful in preventing oxidative stress caused by free radicals. This study aims to evaluate whether the antioxidant content contained in tamarind leaves can significantly reduce malondialdehyde (MDA) levels in preventing oxidative stress experienced by male rats (Mus musculus) due to free radicals from exposure to cigarette smoke. Tamarind leaf extraction was carried out using the maceration method with 96% ethanol solvent. Tamarind leaf extract was subjected to a phytochemical screening test and then MDA levels were measured in mice. The test animals were divided into 6 groups, namely group I the normal group without treatment, group II the negative control group only given exposure to cigarette smoke, group III the group given vitamin E, groups IV to VI given tamarind leaves. extract with doses of 20 mg/kgBB, 28 mg/kgBB, and 36 mg/kgBB. Measurement of MDA levels in male mice was carried out on day 15 by taking blood through the heart. The dose of ethanol extract of tamarind leaves that was effective in reducing MDA levels in mice was 36 mg/kgBW. Giving ethanol extract of tamarind leaves can reduce plasma MDA levels in mice. The results of the ANOVA statistical test have a significance value of p&lt;0.05, which means that plasma MDA levels in mice have different average values.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keywords: MDA levels, free radicals, ANOVA, antioxidants</em></p> nabila istikomah Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4247 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN BALSAM AROMATERAPHY MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocium sanctum L) DENGAN VARIASI CERA ALBA SEBAGAI STABILIZING AGENT https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4310 <p>ABSTRAK <br>TIANA, H.,2024, FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN BALSAM <br>AROMATERAPHY MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocium sanctum L) <br>DENGAN VARIASI CERA ALBA SEBAGAI STABILIZING AGENT, SKRIPSI, <br>PROGRAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS <br>MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Aromaterapi adalah salah satu cara pengobatan penyakit dengan menggunakan bau-<br>bauan yang umunya berasal dari tumbuhan serta berbau harum dan enak yang biasa <br>disebut minyak atsiri. Daun kemangi (Ocium sanctum L) merupakan salah satu <br>tumbuhan alam yang mudah diperoleh di negara asia seperti Indonesia. Daun <br>kemangi (Ocium sanctum L) mengandung senyawa euganol, linalol,flavonoid, <br>fenol, saponin dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui stabilitas <br>sediaan balsam ekstrak daun kemangi (Ocium sanctum L) pada beberapa <br>konsentrasi cera alba. Konsentrasi minyak atsiri daun kemangi pada F1, F2 dan F3<br>adalah 5% dengan variasi cera alba yaitu 18%,19%, dan 20% memenuhi <br>persyaratan pada ((SNI) 06-2387-2006) karena memiliki pH pada rentang pH kulit, <br>yaitu pH 5 serta memiliki viskositas yang baik yaitu 12.000-13.000 Cps. Balsam <br>minyak atsiri daun kemangi formula F1, F2 dan F3 dengan variasi cera alba stabil <br>dalam penyimpanan karena tidak ada perbedaan bermakna (p-Value &gt;0,05) <br>sebelum dan sesudah uji stabilitas pada masing-masing uji yang dilakukan.<br>kata kunci : daun kemangi, balsam, stabilizing agent</p> Helda Tiana Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4310 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP LARVA Aedes aegypti https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4340 <p>UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP LARVA Aedes aegypti</p> tiara inggrit tiara inggrit Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4340 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK BUNGA TELANG DAN DAUN SIRIH HIJAU DENGAN VARIASI KARBOPOL 940 DAN TEA https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4035 <p>Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai zat aktif antibakteri untuk gel hand sanitizer adalah bunga telang dan daun sirih hijau. Bunga telang dan daun sirih hijau mengandung alkaloid, flavonoid dan tanin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi stabilitas fisik agar dapat mengetahui pengaruh variasi konsentrasi karbopol 940 dan TEA terhadap sediaan gel hand sanitizer serta menentukan formulasi mana yang memiliki stabilitas fisik paling baik. Sediaan gel hand sanitizer dengan variasi konsentrasi karbopol 940 dan TEA dibuat dalam 3 formulasi dengan variasi perbandingan karbopol dan TEA FI 1:2, FII 1:1 dan FIII 2:1. Evaluasi yang dilakukan meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas. Analisis dilakukan secara statistik menggunakan Paired-Sample T Test untuk melihat pengaruh perbedaan konsentrasi gelling agent terhadap karakterisitik sediaan gel hand sanitizer sebelum dan sesudah dilakukannya uji stabilitas. Formulasi paling baik dari ketiga formulasi sebelum dan sesudah stabilitas adalah FI karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada seluruh parameter pengujian, sedangkan FII dan FIII pada uji viskositas memilliki nilai Sig &lt;0,05 sehingga dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan selama uji stabilitas.</p> <p>Kata Kunci: hand sanitizer, karbopol 940, TEA, sediaan gel.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Mohammad Tanwirul Huda Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4035 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 S Analisis kadar vitamin C pada tepung limbah biji durian dengan perbedaan proses pengeringan menggunakan metode titrasi iodimetri https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4157 <p>ABSTRAK</p> <p>ANGGRAINI, SA., 2024, ANALISIS KADAR VITAMIN C PADA TEPUNG LIMBAH BIJI DURIAN DENGAN PERBEDAAN PROSES PENGERINGAN MENGGUNAKAN METODE TITRASI IODIMETRI, SKRIPSI, PROGRAM STUDI FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.</p> <p>Vitamin C memiliki peranan penting di dalam tubuh sebagai antioksidan. Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari buah-buahan dan sayuran, salah satu buah yang mengandung vitamin C yaitu buah durian (Durio zibethinus). Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah biji durian menjadi tepung dan menentukan kadar vitamin C dengan tiga variasi pengeringan, yaitu pengeringan dengan sinar matahari, angin-angin, dan dehidrator. Tepung yang dihasilkan dihitung nilai rendemen dan kadar airnya. Tepung limbah biji durian yang telah dikeringkan dengan tiga variasi pengeringan dianalisis kandungan vitamin C menggunakan metode titrasi iodimetri. Hasil uji kadar air tidak memenuhi SNI No. 3751 Tahun 2009 dikarenakan hasil kadar air tepung ≥14,5%. Hasil rata-rata kadar vitamin C pada tepung limbah biji durian pengeringan diangin-angin sebesar 0,137 mg AAE/g, sinar matahari sebesar 0,063 mg AAE/g, dan dehidrator 0,099 mg AAE/g. Metode pengeringan yang paling efektif digunakan adalah dengan metode pengeringan angin-angin dikarenakan vitamin C mudah rusak apabila terpapar sinar matahari dan suhu yang tinggi.</p> Septi Ayu Anggraini Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4157 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 POTENSI LIMBAH TANGKAI BUAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA LALAT RUMAH (Musca domestica) https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4266 <p>ABSTRAK<br>ANDAYANI, E.N., 2024, POTENSI LIMBAH TANGKAI BUAH CABAI <br>MERAH KERITING (Capsicum Annum L.) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA <br>LALAT RUMAH (Musca domestica), SKRIPSI, PROGRAM STUDI <br>FARMASI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS <br>MALAHAYATI, BANDAR LAMPUNG.<br>Limbah tangkai cabai merah keriting (Capsicum Annum L.) yang senyawa <br>fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, fenolik, tanin dan steroid. <br>Adapun senyawa aktif lain yang terdapat pada tangkai cabai merah keriting yaitu <br>capsaicin. kandungan senyawa capsaicin yang dapat berpotensi sebagai<br>bioinsektisida terhadap lalat rumah (Musca domestica). Tujuan penelitian ini <br>adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada limbah tangkai <br>buah cabai merah keriting, mengetahui efektifitas limbah tangkai buah cabai <br>merah keriting sebagai bioinsektisida dan mengetahui konsentrasi limbah tangkai <br>cabai merah keriting yang paling efektif sebagai bioinsektisida lalat rumah. <br>Metode penelitian ini menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 96%. <br>Pengujian dilakukan dengan 6 perlakuan yaitu kontrol negatif (DMSO 10%), <br>kontrol positif (Malathion 0,28%) dan konsentrasi uji (20%, 40%, 60%, 80%). <br>Hasil penelitian dari uji LC50 menunjukan limbah tangkai cabai merah keriting <br>(Capsicum annum L.) efektif dalam membunuh lalat rumah (Musca domestica) <br>dengan nilai 1,551% dan masuk kedalam kategori beracun. Semakin tinggi <br>konsentrasi maka semakin tinggi efektivitas dalam membunuh lalat rumah. <br>Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa limbah tangkai cabai merah keriting <br>(Capsicum annum L.) memiliki efektivitas sebagai bioinsektisida terhadap lalat <br>rumah (Musca domestica), dapat dilihat dari nilai mortalitas pada konsentrasi 80% <br>jam-ke 6 dapat membunuh sebesar 100%. <br>Kata kunci : Musca domestica, Limbah Tangkai Cabai Merah Keriting<br>(Capsicum annum L.), Bioinsektisida, LC50.</p> Nyoman Etika Andayani Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4266 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000 the PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DAN EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers.) https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4330 <p>PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DAN EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers.)</p> SITI AISYAH SITI AISYAH Hak Cipta (c) 2025 Skripsi Farmasi https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skfarmasi/article/view/4330 Thu, 23 Jan 2025 00:00:00 +0000