The HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG
Kata Kunci:
Pengetahuan, sikap, Pencegahan ispaAbstrak
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MALAHAYATI PEMINATANPROMOSI KESEHATAN
Skripsi, Juli 2024
Fadhilah Amanda Sari
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBUDENGAN PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DIWILYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG 2023
XVI + 133 Halaman + 21 tabel + 4 Gambar + 22 Lampiran
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di seluruh dunia. Prevalensi kondisi klinis ISPA di Indonesia sebesar 9,3% dan Penyakit ISPA/pneumonia pada anak dan balita di Provinsi Lampung menempati urutan ke-3 dengan persentase 40,6%, sedangkan di Bandar Lampung berada pada urutan ke-3 dengan persentase 5,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan anatar pengetahuan dan sikap ibu dengan pencegahan ISPA pada balita.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional dengan jumlah populasi sebanyak 3.401 balita dan sampel sebanyak 126 balita. Teknik sampling yang digunakan yaitu Pusrposive Sampling menggunakan uji analisis univariat dan bivariate. Untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel independen dan mengetahui hubungan variabel independent (pengetahuan ibu dan sikap ibu) dan variable dependen dengan pencegahan ISPA pada balita menggunakan Uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mencegah ISPA (77,0%), ibu yang memiliki pengetahuan baik (64,3%) dan memiliki pengetahaun buruk (35,7%) , ibuyang memiliki sikap baik (57,1%) dan memiliki sikap buruk (42,9%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (p-value = 0,023) dengan OR 2,886 dan sikap ibu (p-value = 0,009) dengan OR 3,366 dengan pencegahan ISPA pada Balita di Puskesmas Rajabasa Idah Bandar Lampung. Diharapkan petugas dapat meningkatkan upaya pencegahan promotif dan preventif kepada masyarakat terutama ibu baik yang memiliki balita yang menderita ISPA maupun yang tidak menderita ISPA berupa penyuluhan ataupun sosialisasi dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai penyakit ISPA.