https://repository.malahayati.ac.id/index.php/ktianafarma/issue/feedKTI Anafarma2024-11-14T07:50:40+00:00Open Journal Systems<p>Repositori KTI Prodi Anafama Universitas Malahayati</p>https://repository.malahayati.ac.id/index.php/ktianafarma/article/view/3623EFEKTIVITAS KOMPOSISI POLIVINIL ALKOHOL (PVA), PROPILENGLIKOL, DAN KARBOMER TERHADAP MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)2024-07-22T08:55:21+00:00Yesi Alfio Nitayesialfionita345@gmail.com<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> </p> <p>Masker gel <em>peel off</em> merupakan sediaan kosmetik perawatan kulit wajah dalam bentuk gel, yang diaplikasikan pada kulit wajah dalam waktu tertentu sampai mengering. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk optimasi formula dalam sediaan masker gel <em>peel off</em> ekstrak etanol daun jambu biji, untuk mendapatkan formula optimal basis PVA, propilenglikol, dan karbomer yang memiliki respon sifat fisik sesuai persyaratan SNI 16-4399-1996. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan etanol 96% pada suhu ruang 5 x 24 jam. Tahapan prosedur yang dilakukan adalah memformulasikan 3 formula masker gel <em>peel off</em> dengan konsentrasi ekstrak etanol daun jambu biji masing-masing 0,2 gr dengan konsentrasi komposisi basis Polivinil Alkohol (PVA), Propilenglikol, dan Karbomer yang berbeda yaitu Polivinil Alkohol FI (2 gr), FII (4 gr), FIII (6 gr), Propilenglikol FI (2,5 gr), FII (5 gr), FIII (7,5 gr) dan Karbomer FI (0,25 gr), FII (0,5 gr), FIII (0,75 gr). Berdasarkan hasil pengujian ketiga formula masker gel <em>peel off</em> ekstrak daun jambu biji mendapatkan hasil yang memenuhi persyaratan SNI 16-4399-1996 karena masker gel <em>peel off</em> memberikan respon sifat fisik berupa organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan waktu pengeringan yang baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa FI memiliki sifat fisik yang paling baik dan memiliki efektivitas sebagai pembersih wajah.</p> <p>Kata kunci :ekstrak daun jambu biji, masker gel <em>peel off, </em>optimasi</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em> </em></p> <p><em>Peel off gel mask was a cosmetic preparation for facial skin care in the form of a gel, which is applied to the facial skin within a certain time until it dries. The purpose of this study was to optimize the formula in the preparation of peel off gel mask of ethanol extract of guava leaves, to obtain the optimal formula of PVA base, propylenglycol, and carbomer which has a physical property response according to the requirements of SNI 16-4399-1996. Extraction was done by maceration method using 96% ethanol at room temperature for 5 x 24 hours. The stages of the procedure carried out are formulating 3 peel off gel mask formulas with a concentration of ethanol extract of guava leaves of 0.2 g each with a base composition concentration of Polyvinyl Alcohol (PVA), Propylenglycol, and Carbomer are different, namely Polyvinyl Alcohol FI (2 g), FII (4 g), FIII (6 g), Propylenglycol FI (2.5 g), FII (5 g), FIII (7.5 g) and Carbomer FI (0.25 g), FII (0.5 g), FIII (0.75 g). Based on the test results of the three peel off gel mask formulas of guava leaf extract, the results meet the requirements of SNI 16-4399-1996 because the peel off gel mask responds to physical properties in the form of organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, adhesion, and good drying time. From the results of the study it could be concluded that FI had the best physical properties and had effectiveness as a facial cleanser.</em></p> <p><em>Keywords: guava leaf extract, peel off gel mask, optimization</em></p>2024-11-14T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 KTI Anafarmahttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/ktianafarma/article/view/3609F FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SEDIAAN HAIR TONIC EKSTRAK KULIT BUAH ALPUKAT (Persea americana mill)2024-07-22T05:06:48+00:00intan yuniarintanaprilia4640@gmail.com<p>Rambut merupakan bagian tubuh yang paling banyak mendapat perhatian bagi setiap orang, karena rambut memiliki peran penting dalam penunjang penampilan seseorang. Kulit buah alpukat memiliki kandungan senyawa flavonoid dan tanin yang berfungsi sebagai antioksidan yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sediaan <em>hair tonic</em> ekstrak kulit buah alpukat setelah pemyimpanan 2 minggu pada suhu 5°C, 25°C dan 40°C memenuhi persyaratan evaluasi fisik . kulit buah alpukat diekstraksi dengan metode maserasi mengguakan pelarut etanol 96%. Formulasi <em>hair tonic</em> ekstrak kulit buah alpukat dibuat 3 formulasi yaitu dengan ekstrak 0,5%,1 % ,1,5 %. Uji evaluasi fisik <em>hair tonic</em> meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji bobot jenis, uji kesukaan dan uji iritasi. Uji stabilitas fisik dilakukan pada suhu 5°, 25° dan 40°. Hasil uji organolaptis menunjukan bahwa formulasi berwarna hijau kekuningan dan hijau kecoklatan dengan aroma khas kulit buah alpukat dan menthol, berbentuk cair. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil FI 3,49, 3,56, 3,67, FII 4,02, 4,06, 3,96. Uji viskositas FI 1,3683, 0,8706, 1,3739, FII 1,3842, 1,4146, FIII 1,3793, 1,3861, 1,3881 dan uji bobot jenis mendapatkan hasil FI 0,9826, 0,9828, 0,9866, FII 0,9925, 0,9941, 0,9947, FIII 0,9905, 0,9954, 0,9968. Uji kesukaan sediaan <em>hair tonic </em>terhadap responden yang meliputi tekstur, aroma, dan warna dimana formulasi I yang paling banyak disukai oleh responden. Formulasi <em>hair tonic</em> ini memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI.</p>2024-11-14T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 KTI Anafarmahttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/ktianafarma/article/view/3596U Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Sampo Ekstrak Daun Jambu Biji Putih (Psidium guajava L) Dengan Metode DPPH2024-07-22T05:05:19+00:00Atina Atinaatina0180@gmail.com<p>Daun jambu biji putih (<em>Psidium guajava L</em>) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, steroid, saponin, tanin dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas antioksidan yang berperan dalam mencegah kerusakan rambut dan mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih. Sampel daun jambu biji putih diekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%. Formulasi sampo ekstrak daun jambu biji putih dibuat 3 formulasi yaitu formulasi dengan ekstrak 0,5% (F I), formulasi dengan ekstrak 0,75% (F II) dan formulasi dengan ekstrak 1% (F III). Uji sifat fisik sampo meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas dan uji tinggi busa. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 515 nm. Hasil uji organoleptis menunjukkan hasil pada ketiga formulasi berwarna coklat dengan aroma daun jambu biji putih, berbentuk cair dengan tekstur kental. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil pada F1 yaitu7,69, F2 yaitu 7,82, F3 yaitu 7,89. Uji tinggi busa menunjukkan hasil pada F1 yaitu 9,46 cm , F2 yaitu 8,7 cm, F3 yaitu 8,36 cm. Penelitian ini menunjukkan hasil antioksidan dengan nilai pada ekstrak etanol daun jambu biji putih 1,26 µg/mL, sampo F I 4,58 µg/mL , F II 2,19 µg/mL , F III 1,67 µg/mL. Aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol daun jambu biji putih dan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih termasuk ke dalam nilai IC<sub>50 </sub>yang sangat kuat yaitu <50 µg/mL.</p>2024-11-14T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 KTI Anafarmahttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/ktianafarma/article/view/3639A FORMULASI DAN UJI FISIK SEDIAAN HAND SANITIZER GEL EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper battle l) & VITAMIN E2024-07-23T07:09:29+00:00Muhammad Fikri Maulafikrimaula172@gmail.com<p>Kebersihan telah menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh masyarakat luas melakukan hal kecil seperti membiasakan diri dalam mencuci tangan dapat menyelamatkan banyak orang dari penyakit menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak daun sirih hijau dan vitamin E apakah dapat di formulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer untuk mengetahui bentuk dan karakter atau sifat gel hand sanitizer dari ekastrak daun sirih hijau dan vitamin E. Daun sirih hijau diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi hand sanitizer ekstrak daun sirih hijau dibuat dengan variasi konsentrasi F1 5%, F2 10%, F3 15%. Uji evaluasi fisik hand sanitizer meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar dan uji hedonik. Uji organoleptis menunjukkan hasil sesuai dengan ekstrak yang digunakan. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil pada F1 yaitu 4,45, F2 4,59, F3 4,26. Uji daya sebar menggunakan beban 100 g menunjukkan hasil pada F1 yaitu 6,5, F2 yaitu 6,7, F3 6,9. Uji hedonik menunjukkan hasil bahwa formulasi 1 palimg disukai. Kesimpulan penelitian ini, sediaan hand sanitizer memenuhi persyaratan uji fisik dengan F1 yang paling disukai.</p>2024-11-14T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 KTI Anafarmahttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/ktianafarma/article/view/3619F FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SABUN PADAT EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus2024-07-22T07:02:39+00:00Nur Aisyah Putrinuraisyahptr2003@gmail.com<p>Berbagai macam tanaman yang berpotensi untuk dimanfaatkan, tanaman yang berpotensi sebagai bahan alami adalah tanaman kayu manis (Cinnamomum burmanni). Daun kayu manis memiliki kemampuan antimikroba, antifungi, antivirus dan memiliki senyawa rendah lemak.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak daun kayu manis yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.</p> <p>Ekstrak yang diperoleh dengan cara maserasi 7x24 jam menggunakan pelarut etanol 96% yang diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun padat. Kandungan zat aktif daun kayu manis yaitu flavonoid, saponin, dan tannin. Dievaluasi dengan uji organoleptis, pH, kadar air, uji busa dan uji aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus. Dari hasil penelitian diperoleh ekstrak daun kayu manis (Cinnamomum burmanii) memenuhi syarat mutu sabun padat yang baik berdasarkan SNI 3532:2016 dengan parameter uji organoleptis dengan hasil semua formula berbentuk padat atau keras dan beraroma khas daun kayu manis, penyebaran warna merata, memiliki pH 9,17-9,19, kadar air 7,63%-12,06%, tinggi busa 3-3,3 cm. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan sabun padat ekstrak etanol daun kayu manis (Cinnamomum burmanii) yang diperoleh dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus yang memiliki daya hambat terkuat pada konsentrasi 5g dengan diameter zona hambat 22,21 mm.</p>2024-11-14T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 KTI Anafarmahttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/ktianafarma/article/view/3607F Formulasi dan Evaluasi Sediaan Roll on Aromaterapi Minyak Cabe, Minyak Jahe, Minyak Lavender Sebagai antiemetika2024-07-22T05:05:03+00:00Dhea Adzilla Arkhanantadheaadzillaarkananta@gmail.com<p>Minyak atsiri merupakan zat berbau dan memberikan bau khas pada tanaman. Beberapa minyak atsiri dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa. Pemanfaatan minyak atsiri juga bisa dijadikan produk aromaterapi. Aromaterapi memberikan ragam efek bagi penghirupnya. Manfaat aromaterapi, yaitu memberikan ketenangan, kesegaran, bahkan bisa mengatasi mual. Mual adalah perasaan tidak enak dan ingin muntah ditenggorokan dan lambung, dan biasanya muncul sebelum muntah. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan roll on aromaterapi dengan minyak cabe, minyak jahe, minyak lavender sebagai antiemetika. Pembuatan aromaterapi roll on dilakukan dengan menakar semua bahan sesuai formula kemudian dicampur dalam tabung reaksi dan divortex selama 15 menit atau hingga homogen, selanjutnya dilakukan evaluasi fisik. Hasil uji organoleptik pada semua formulasi didapatkan hasil warna kuning, dengan bau ciri khas jahe, rasa kurang hangat, dan tekstur cair, uji homogenitas mendapatkan hasil yang homogen, pengukuran derajat keasaman (pH) pada semua formulasi yaitu 5, dan uji daya sebar pada formulasi 1 dan formulasi 2 yaitu 5,2 dan pada formulasi 3 yaitu 5,3. Dari semua hasil menunjukkan semua formula roll on aromaterapi memenuhi syarat uji. Untuk menghitung kekentalan terhadap formulasi yang dibuat menggunakan viskometer ostwald. Untuk uji viskositas didapatkan hasil yaitu F1 0,9239 g/mL, F2 0,9296 g/mL, F3 0,9374 g/mL. Kombinasi minyak cabe, minyak jahe, minyak lavender dapat dibuat menjadi sediaan roll on aromaterapi dan memenuhi syarat evaluasi fisik.</p>2024-11-14T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 KTI Anafarmahttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/ktianafarma/article/view/3589FORMULASI DAN UJI SPF SUNSCREEN SPRAY GEL KOMBINASI EKSTRAK DAUN KELOR(muringa oleifera) DENGAN AIR JERUK LEMON(citrus limon L.)2024-07-18T03:40:53+00:00Putri Wulanputriwulan190602@gmail.com<p>ABSTRACT<br>Moringa leaves (Moringa oleifera) and lemons (Citrus limon L.) are known to<br>contain compounds in the form of flavonoids, alkaloids, steroids, saponins,<br>tannins, limonoids, terpenoids, Vitamin C. Moringa leaves and lemons have<br>antioxidant activity and have potential as sunscreens. which functions as<br>protection against UV rays. The aim of the research was to determine the SPF<br>value of the sunscreen spray gel preparation of Moringa leaf extract and lemon<br>juice which has the potential as a sunscreen. In this research, extraction will be<br>carried out using the maceration method of 500 grams of Moringa leaf powder<br>using 96% ethanol solvent, then the filtrate is evaporated until a thick extract is<br>obtained. The spray gel preparation formulation is made with various extracts of<br>0.1% (F1), 0.2% (F2), 0.3% (F3), then added lemon juice taken from lemon<br>juice. The preparations made are then subjected to physical testing and SPF<br>testing. Physical evaluation test results of sunscreen spray gel with pH value<br>4.5-8.0, viscometer 2000-50000 cP, spreadable, liquid. The test results obtained<br>SPF values F1 (8.227), F2 (8.431), F3 (17.015), it can be concluded that the SPF<br>values F1, F2, F3 have met the requirements, the highest SPF value in<br>formulation 3 is 17.015. Based on the SPF criteria, it is included in ultra type<br>sunscreen protection against sun exposure.<br>Keywords: Moringa Leaves, Lemon Water, Sunscreen Spray Gel, SPF Value<br>ABSTRAK<br>Daun kelor (Moringa oleifera) dan jeruk lemon (Citrus limon L.) diketahui<br>mengandung senyawa berupa senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, saponin,<br>tanin, limonoid, terpenoid, Vitamin C. Daun kelor dan jeruk lemon memiliki<br>aktivitas antioksidan dan berpotensi sebagai tabir surya yang berfungsi sebagai<br>perlindungan terhadap sinar UV. Tujuan penelitian mengetahui nilai SPF<br>sediaan sunscreen spray gel ekstrak daun kelor dan air jeruk lemon yang<br>berpotensi sebagai tabir surya. Pada penelitian ini akan dilakukan ekstraksi<br>dengan metode maserasi serbuk daun kelor sebanyak 500gram menggunakan<br>pelarut etanol 96% kemudian filtrat diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental.<br>Formulasi sediaan spray gel dibuat dengan variasi ekstrak 0,1% (F1), 0,2%<br>(F2), 0,3% (F3), kemudian ditambahkan air jeruk lemon yang diambil dari<br>perasan lemon. Sediaan yang dibuat kemudian dilakukan uji fisik dan uji SPF.<br>Hasil pengujian evaluasi fisik sunscreen spray gel dengan nilai pH 4,5-8,0,<br>viscometer 2000-50000 cP, menyebar, cair. Didapatkan hasil pengujian nilai<br>SPF F1 (8,227), F2 (8,431), F3 (17,015), dapat disimpulkan dengan nilai SPF<br>F1, F2, F3 yang telah memenuhi persyaratan, nilai SPF yang paling tinggi pada<br>formulasi 3 sebesar 17,015. Berdasarkan kriteria SPF termasuk dalam proteksi<br>tabir surya tipe ultra terhadap paparan sinar matahari.<br>Kata kunci: Daun Kelor, Air Jeruk Lemon, Sunscreen Spray Gel, Nilai SPF</p>2024-11-14T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 KTI Anafarmahttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/ktianafarma/article/view/3644U Uji aktivitas antioksidan sediaan lotion ekstrak daun matoa (pometia pinnata) dengan metode DPPH2024-07-24T04:39:30+00:00Isnaini Luqi Niraisnainiluqinira2810@gmail.com<p>Pemanasan global menjadi salah satu isu lingkungan utama yang menjadi penyebab beberapa permasalahan dalam kerusakan kulit karena terus terpapar oleh sinar UV. Paparan sinar UV dapat diatasi dengan perawatan kulit menggunakan pelembab yang mengandung antioksidan dan bersifat menenangkan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol daun matoa (<em>Pometia Pinnata</em>) terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada sediaan lotion. Daun matoa di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, formulasi ekstrak daun matoa dibuat dengan variasi konsentrasi (F0) 0%, (F1)1%, (F2) 1,5 %, (F3) 2%. Uji evaluasi fisik meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji tipe lotion, dan aktivitas antioksidan. Uji organoleptis menunjukkan hasil sesuai dengan ekstrak yang digunakan. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil pada (F0) 7,5, (F1) 6,8, (F2) 6,6, (F3) 6,5. Uji daya sebar menunjukkan hasil pada (F0) 5,03 untuk beban 50 g,dan 5,56 untuk beban 100g, (F1) yaitu 5,06 untuk beban 50 g dan 5,53 untuk beban 100g, (F2) yaitu 5,1 untuk beban 50 g dan 5,3 untuk beban 100g, (F3) yaitu 5,03 untuk beban 50 g dan 5,13 untuk beban 100g. uji daya lekat menunjukkan hasil yaitu dengan rata-rata (F0) 05,18, (F1) 03,36, (F2) 03,22, (F3) 02,09. Uji tipe lotion menunjukkan semua formulasi termasuk dalam tipe M/A. Uji antioksidan pada ekstrak dengan nilai 0,67µg/mL dan lotion F3 dengan nilai IC50 1,8 µg/mL dari nilai IC50 menunjukkan hasil ekstrak daun matoa dan lotion F3 memiliki keaktifitasan yang sangat kuat.</p>2024-11-14T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 KTI Anafarma