Perbandingan Variasi Pelarut Ekstrak Batang Handeuleum (Graptophyllum pictum L.) Hasil Sokletasi Terhadap Aktivitas Antibakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes
Abstrak
ABSTRAK
Novita, D. 2024 PERBANDINGAN VARIASI PELARUT EKSTRAK BATANG HANDEULEUM (Graptophyllum pictum (L.)) HASIL SOKLETASI TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes
Bakteri patogen penyebab jerawat salah satunya adalah bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Penggunaan bakteri sintetik secara terus menerus dapat menyebabkan bakteri resistensi . Oleh karena itu perlu adanya alternatif baru dari bahan alam yang lebih efektif salah satunya adalah batang handeuleum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung pada ekstrak batang handeuleum, aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes serta konsentrasi yang efektif. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu sokletasi dengan pelarut etanol 96%, aseton, dan n-heksana, serta uji antibakteri dengan metode difusi cakram. Hasil ekstrak etanol 96%, dan aseton ekstrak batang handeuleum mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, tanin dan fenolik. Sedangkan pada ekstrak n-heksana mengandung metabolit sekunder yaitu flavonoid, terpenoid, tannin, saponin, dan fenolik. Ekstrak etanol 96% dan aseton memiliki aktivitas antibaktreri. Sedangkan ekstrak n-heksana tidak memiliki aktivitas antibakteri. Konsentrasi yang efektif dalam menghambat Staphylococcus aureus, dan Propionibacterium acnes adalah konsentrasi 100% dengan rata-rata zona hambat pada etanol 96% sebesar 7,02 mm dan 8,36 mm, sedangkan pada aseton yaitu 7,19 mm dan 9,75 mm dengan kategori zona hambat sedang.
Kata kunci : Metabolit sekunder, ekstrak batang handeuleum, etanol 96%, aseton, n-heksana