A ANALISIS PENYEBAB PRODUK RUSAK DENGAN METODE FMECA DAN MEMBERIKAN USULAN PERBAIKAN DENGAN KONSEP KAIZEN 5W 1H PADA PRODUK AIR DEMINERAL KEMASAN 200ML (STUDY KASUS : CV. GOWINDA JAYA TIRTA BUANA
ANALISIS PENYEBAB PRODUK RUSAK DENGAN METODE FMECA DAN MEMBERIKAN USULAN PERBAIKAN DENGAN KONSEP KAIZEN 5W 1H PADA PRODUK AIR DEMINERAL KEMASAN 200ML (STUDY KASUS : CV. GOWINDA JAYA TIRTA BUANA
Kata Kunci:
Kaizen 5W 1H, Metode FMECA , Produk RusakAbstrak
Perusahaan harus selalu meningkatkan kualitas produk yang diproduksi sesuai dengan standar. Salah satu cara bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas adalah dengan mengurangi jumlah produk rusak. Dalam kegiatan produksi air demineral kemasan 200ml di CV. Gowinda Jaya Tirta Buana memungkinkann terjadi produk rusak, Menurut data jumlah produksi dan jumlah produk rusak pada bulan Mei 2024 didapat jumlah produk rusak yang sangat tinggi. Dimana batas toleransi produk rusak hanya 0,05% dari total jumlah produksi, namun total produk rusak pada bulan Mei 2024 ini bisa mencapai 59,002% dari total jumlah produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi mode kegagalan yang menyebabkan kerusakan pada produk air demineral kemasan 200 ml, Menilai tingkat keparahan dan kritikalitas dari setiap mode kegagalan yang ditemukan untuk menentukan prioritas perbaikan. Metode yang digunakan yaitu metode FMECA dan Kaizen 5W 1H. Hasil penelitian ini menunjukan Terdapat 5 mode kegagalan, Adapun mode kegagalan yang terjadi yaitu kurang isi, lid miring, rusak press, cup pecah, dan bocor.Tingkat keparahan dari masing masing jenis kegagalan berdasarkan tingkatan kegagalannya : bocor dengan nilai 57,7, kurang isi dengan nilai 43,3, cup pecah dengan nilai 22,5, rusak press dengan nilai 21, dan lid miring dengan nilai 7,5. Dan setelah menggunakan matriks kritikalitas maka mode kegagalan yang paling prioritas untuk dilakukan perbaikan yaitu Bocor. Kesimpulan dari penelinitian ini bahwa Bocor merupakan mode kegagalan yang paling prioritas dengan nilai RPN tertinggi yaitu 57,7. Usulan perbaikan dengan menggunakan metode Kaizen 5w 1h didapat dua rekomendasi perbaikan untuk mengurangi mode kegagalan bocor yaitu melakukan pengecekan material cup dan lid sebelum melakukan produksi, dan melakukan penjadwalan maintenance pada mesin secara berkala agar proses produksi berjalan sesuai dengan rencana.