S AKTIVITAS EKSTRAK DAUN DUKU (Lansium domesticum Corr.) TERHADAP TELUR Aedes aegypti

Penulis

  • Indah Sri Wahyuni Universitas Malahayati

Kata Kunci:

Aktivitas, Daun Duku, Ekstrak, Aedes aegypti

Abstrak

ABSTRAK

 

Latar Belakang : Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ialah masalah kesehatan masyarakat yang belum dapat diatasi sepenuhnya di Indonesia, dan sering menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan kematian dalam jumlah besar. Indonesia merupakan negara tropis dengan curah hujan yang tinggi hal ini, menyebabkan adanya genangan air yang menampung di luar rumah dan menjadi tempat bagi perkembang biakan vektor DBD, yaitu Aedes aegypti. Secara teoritis, nyamuk Aedes aegypti tidak suka bertelur di air yang langsung bersentuhan dengan tanah atau genangan kotor melainkan genangan yang disukai, seperti genangan air yang tertampung dalam wadah atau tempat penampungan air bersih. Nyamuk Aedes aegypti betina mampu bertelur sebanyak 80-100 butir setiap kali bertelur. Banyak tanaman saat ini yang tidak dikenal tapi memiliki manfaat dan nilai ekonomis yang tinggi khususnya tanaman yang memiliki khasiat baik sebagai obat tradisional atau insektisida alami. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai insektisida alami adalah tanaman duku (Lansium domesticum Corr.). Ekstrak daun duku memiliki senyawa aktif, seperti alkaloid, flavonoid dan saponin yang memiliki efek larvasida.

Tujuan : untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun duku (Lansium domesticum Corr.) terhadap stadium telur Aedes aegypti.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dimana dilakukan uji aktivitas ekstrak daun duku terhadap telur nyamuk Aedes aegypti.

Hasil : Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan pada pengamatan 24 jam, 48 jam dan 72 jam dengan nilai signifikan 0,000 (p-value < 0,05) yang menunjukan data tidak berdistribusi normal atau asumsi normalitas tidak terpenuhi, karena terdapat nilai sig. < 0,05.

Kesimpulan : Ekstrak daun duku (Lansium domesticum Corr.) berpengaruh terhadap aktivitas penetasan telur Aedes aegypti pada ketiga kondisi waktu perlakuan serta dengan pelarut etanol 96% dapat menghambat penetasan telur Aedes aegypti pada konsentrasi 500 ppm dan 1000 ppm yang paling banyak. Selain itu, ekstrak daun duku (Lansium domesticum Corr.) dengan pelarut etanol 96% menunjukkan senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, saponin dan tanin.

Unduhan

Diterbitkan

2024-04-29

Arsip

Bagian

Skripsi