HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMANDA KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2022
Kata Kunci:
Balita StuntingAbstrak
Stunting adalah keadaan kekurangan status gizi bersifat kronis dalam masa pertumbuhan perkembangan anak yang ditentukan dari nilai Z-Score panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) <-2 SD. Sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya stunting terkait munculnya berbagai jenis penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Sumanda. Jenis penelitian ini kuantitatif, Populasinya adalah 126 balita dengan stunting, dan sampel sebanyak 93 responden ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil uji statistik didapatkan hasil yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sumber air minum diperoleh nilai p = 0,002, kepemilikan jamban sehat diperoleh nilai p = 0,000 dan pembuangan air limbah diperoleh nilai p = 0,001 terhadap kejadian balita stunting sangat pendek. Sedangkan pembuangan sampah diperoleh nilai p = 0,053 tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian sangat pendek pada balita stunting di wilayah kerja puskesmas sumanda. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya petugas sanitarian untuk memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat terkait dengan penggunaan air minum, kepemilikan jamban dan saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat, umumnya lingkungan yang buruk akan memiliki prevalensi stunting yang tinggi.