S DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LITERASI KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023
Kata Kunci:
MHLS, dukungan, media, lingkunganAbstrak
Berdasarkan data Riskesdas 2018 di Provinsi Lampung pada tahun 2018 menyebutkan gangguan mental emosional sebesar 5.56%. Sampai saat ini, kesehatan menjadi masalah yang belum sepenuhnya terselesaikan, baik tingkat global maupun nasional. Akar permasalahan pada kesehatan mental yaitu pemahaman remaja yang kurang mengenai literasi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik, dukungan keluarga, dukungan teman, dan penggunaan media dengan literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dan menggunakan uji T test independent. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif di Universitas malahayati, dengan sampel sebanyak 250 responden. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner berbentuk google form. Alat ukur untuk kuesioner literasi kesehatan mental memakai Mental Health Literacy Scale (MHLS). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor literasi kesehatan mental 55.96 dengan nilai maksimum 73.00 dan minimum 45.00, rata-rata skor lingkungan fisik 1.17 dengan nilai maksimum 5.00 dan minimum 0.00, rata-rata skor dukungan keluarga 30.65 dengan nilai maksimum 40.00 dan minimum 20.00, rata-rata skor dukungan teman 30.72 dengan nilai maksimum 40.00 dan minimum 20.00, rata-rata skor penggunaan media 31.02 dengan nilai maksimum 40.00 dan minimum 15.00. Menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel lingkungan fisik (p-value 0.000), dukungan keluarga (p-value 0.000), dukungan teman (p-value 0.000), penggunaan media (pvalue 0.017). Diharapkan instansi dapat berperan aktif dalam meningkatkan literasi kesehatan mental. Memberikan informasi yang menarik melalui media elektronik
maupun cetak mengenai kesehatan mental. Diharapkan juga untuk meningkatkan fasilitas seperti biro konseling.