A ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2023
Kata Kunci:
Analisis Spasial, DBDAbstrak
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIK
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Skripsi, Juli 2024
Falahul Putra Pandora Orvala
ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2023
XVII
ABSTRAK
Demam berdarah terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global terutama di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara endemis demam berdarah. Pada tahun 2022, angka kesakitan DBD di Provinsi Lampung sebesar 50,8 per 100.000 penduduk dan angka bebas jentik (ABJ) sebesar 86,22%. Tingginya angka kasus DBD di sebabkan antara lain faktor iklim seperti curah hujan, kelembaban udara, dan suhu udara. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah yang tergolong rawan dan tidak rawan DBD.
Penelitian ini berjenis Kuantitatif, dengan pendekatan Studi Ekologi, Jumlah Populasi adalah 15 Kabupaten/kota dengan jumlah sampel adalah Total Populasi. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Korelasi dengan Pemetaan Menggunakan aplikasi Quantum GIS (QGIS).
Dari 15 kabupaten/kota, terdapat 3 (20%) kabupaten memiliki hubungan antara Angka Bebas Jentik (ABJ) dengan Kejadian DBD, dengan P Value (0,006), dengan nilai r (-0,737) dengan kekuatan hubungan kuat dan arah hubungan Negatif. 5 (33%) kabupaten/kota memiliki hubungan antara Curah Hujan dengan Kejadian DBD memiliki P Value (0,001) dengan nilai r (0,843) dengan kekuatan hubungan sangat kuat dan arah hubungan positif. 7 (46%) kabupaten/kota memiliki hubungan antara Suhu dengam Kejadian DBD dengan P Value (0,002) dengan nilai r (-0,799) dengan kekuatan hubungan sangat kuat dan arah hubungan negatif. 8 (53%) kabupaten/kota memiliki hubungan antara Kelembaban Udara dengan Kejadian DBD dengan P Value (0,005) dengan nilai r (0,749) dengan kekuatan hubungan kuat dan arah hubungan positif.