T FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA TENAGA KESEHATAN DI RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN
Kata Kunci:
Clinical leadership, tenaga kesehatan, RSUD, Buday organisasi, Motivasi kerjaAbstrak
Keraguan terhadap efektivitas pemimpin dalam mendorong motivasi pegawai dalam layanan kesehatan sebagai pandangan umum berdasarkan kontingency perspektive. Oleh karena itu diperlukan dukungan budaya yang dikonfigurasi sesuai dengan konteks dan bidang industri. Tujuan penelitian adalah menjelaskan peran budaya orgnisasi dalam memediasi pengaruh Clinical leadership terhadap motivasi tenaga kesehatan di RSUD Tangerang Banten. Melalui pendekatan studi kausal dengan pengumpulan data melalui survei menggunakan kuesioner dan analisia data menggunakan SEM (structural equation Modeling) diperoleh hasil mengenai pentingnya peran pemimpin . Menurunnya interaksi antara Clinical leadership dengan bawahan akibat struktur orgnisasi yang semakin tinggi menyebabkan fungsi kepemimpinan berkurang. Peningkatan jarak fisik dan hierarkis serta kompleksitas organisasi dapat menyebabkan interaksi yang lebih jarang dan seringkali lebih terstruktur antara pimpinan dan bawahan. Konfigurasi budaya yang tepat memediasi kelemahan tersebut dan tetap mendorong fungsi pemimpin sebagai motivator para pegawai. Implikasi teoritis yaitu teori konfigurasi budaya menyoroti pentingnya konfigurasi budaya dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat perubahan struktur organisasi. Budaya yang didesain berdasarkan konteks dan
kebutuhan membantu memediasi dampak negatif dari peningkatan jarak hierarkis dan memastikan bahwa pimpinan tetap berfungsi sebagai motivator
yang efektif