https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/issue/feedSkripsi Kesehatan Masyarakat2024-10-04T07:27:50+00:00Open Journal Systems<p>Skripsi Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat</p>https://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1312S Hubungan Air Bersih dan Perilaku Higienen dan Sanitasi Dengan Kejadian Penyakit Kulit (Skabies) di Desa Rejo Agung Kecamatan Tegineneng Pesawaran Tahun 20222022-09-15T23:06:28+00:00Hilda Anggraini anggrainianggrainihilda222@yahoo.co.id<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p>Skabies masih merupakan masalah utama terutama pada negara-negara berkembang. Berdasarkan data kesehatan yang berada di wilayah kerja UPT puskesmas tegineneng tahun 2021 desa rejo agung prevalensi penyakit kulit (skabies) sebesar 0,11%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan air bersih dan perilaku higiene dan sanitasi terhadap kejadian penyakit kulit (skabies) didesa RejoiAgung, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.</p> <p>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan <em>CrossiSectional, </em>populasi sebanyak 1.769 kk. Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 203 responden. Teknik sampling yang digunakan dengan cara <em>Nonprobability Sampling berupa Sampling Insidental</em> dengan uji analisis univariati dan bivariat untuk mengetahui hubungan variable independentidan dependen menggunakan <em>Uji Chi Square.</em></p> <p>Hasil univariat penelitian ini menunjukan bahwa dari 203 responden sebanyak 84 responden 41,4% terkena penyakit kulit (skabies), ketersediaan air bersih tidak tersedia sebanyak 128 responden 63,1%, kebiasaan mandi tidak perilaku higiene dan sanitasi 7 responden 3,4%, jenis sabun tidak perilaku higiene dan sanitasi 148 responden 72,9%, penggunaan handuk tidak perilaku higiene dan sanitasi 53 responden 26,1%, menjemur handuk tidak perilaku higiene dan sanitasi 111 responden 54,7%, mencuci handuk tidak perilaku higiene dan sanitasi 155 responden 76,4%, mengganti pakaian tidak perilaku higiene dan sanitasi 25 responden 12,3%. Hasil analisis Bivariat menunjukan bahwa yang terdapat hubungan pada ketersediaan air bersih (p=0,005) OR = 2,384 dan mencuci handuk (p=0,005) OR = 2,994 dengan kejadian skabies di desa Rejo Agung, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Masyarakat yang masih menggunakan air bersih tidak aman secara fisik, sebaiknya menggunakan air yang lebih aman secara fisik serta masyarakat yang mencuci handuk kurang dari 1 minggu sekali sebaiknya mencuci handuk 1 minggu sekali.</p> <p><em> </em></p> <p>Kata Kunci : Skabies, Ketersediaan Air Bersih, Perilaku Higiene dan Sanitasi</p> <p>Kepustakaan : 48 (2010 – 2022)</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1572A ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT DI RSUD SUKADANA LAMPUNG TIMUR TAHUN 20222022-12-05T07:11:02+00:00Vera Arianiveever05@gmail.com<p>Masalah kinerja SDM khususnya perawat di rumah sakit menunjukkan bahwa pengembangan tenaga kesehatan belum dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan untuk pelayanan/pembangunan kesehatan, Hasil prasurvei ini sedikit memberikan gambaran bahwa perawat yang kinerja atau prestasi kerjanya kurang baik lebih banyak yang memiliki persepsi, sikap, motivasi, dan kepribadian serta kemauan belajar yang rendah. Kondisi inilah yang menjadi pertimbangan pebelitian lebih difokuskan pada faktor psikologis yaitu sikap, motivasi, dan belajar. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kinerja perawat di RSUD Sukadana Lampung Timur.<br>Jenis penelitian kuantitatif, rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat RSUD Sukadana Lampung Timur sebanyak 172 perawat, sekaligus sebagai sampel. Data diperoleh dengan mengisi kuesioner. Data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan chi square.<br>Hasil penelitian deskripsi kinerja responden sebanyak 83 (48,3%) yang kinerjanya tergolong baik, sebanyak 78 (45,3%) memiliki sikap positif, sebanyak 76 (44,2%) memiliki motivasi tinggi, sebanyak 85 (49,4%) belajarnya baik. Ada pengaruh antara sikap (p value =0,035 OR=2,01), motivasi (p value =0,001 OR=3,30), tidak ada pengaruh belajar terhadap kinerja perawat di RSUD Sukadana Lampung Timur (p value =1,000). Terdapat pengaruh antara kinerja perawat dengan motivasi, dan sikap perawat. Disarankan untuk meningkatkan kinerja perawat RSUD Sukadana Lampung Timur dapat memberikan insentif/reward kepada perawat berprestasi sehingga dapat meningkatkan sikap yang lebih baik dan menimbulkan daya saing. Untuk meningkatkan keterampilan dalam pelaksanaan kinerja perawat, disarankan agar setiap perawat memiliki kesempatan pelatihan yang sama dan bagi perawat yang sudah mendapat pelatihan untuk untuk tidak dipindah tugaskan minimal 2 tahun.</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2049Hubungan pengetahuan dan peran tokoh masyarakat terhadap kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas hajimena lampung selatan tahun 20232023-07-05T07:43:12+00:00Deni Ardiansyahardiansyahdeni353@gmai.com<h1><a name="_Toc135779154"></a>ABSTRAK</h1> <p>Provinsi Lampung pada tahun mencatat<strong> </strong>ada 3.484 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) atau 435 kasus dalam sebulan. Atau ada 14 kasus dalam sehari. Kabupaten Lampung Selatan tercatat ada 185 orang yang mengalami DBD sejak Januari sampai Agustus 2022. Tujuan penelitian ini ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan peran tokoh masyarakat terhadap kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas hajimena kabupaten lampung selatan tahun 2023. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan dengan populasi berjumlah 96 responden dan jumlah sampel sama sepeti jumlah populasi karena menggunakan tektik total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian menggunakan uji analisis univariat dan bivariate. Untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel dependen (kejadian DBD) dan mengetahui hubungan variabel independent (pengetahuan dan peran tokoh masyarkat). Hasil penelitian univariat yaitu terdapat 26 orang yang mengalami DBD, terdapat 55 responden yang memiliki Pengetahuan Baik dan terdapat 42 responden yang memiliki Pengetahuan Buruk, dan Peran tokoh masyarakat terdapat 65 responden yang berperan baik dan terdapat 32 responden yang tidak berperan baik. Hasil Bivariat Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tokoh masyarakat terhadap kejadian DBD (pvalue=0,011) dan Ada hubungan yang bermakna antara peran tokoh masyarakat terhadap kejadian DBD (pvalue=0,000) diwilayah kerja Puskesmas Hajimena Tahun 2023. Untuk meningkatkan pengetahuan dan peran tokoh masyarakat dalam memperhatikan kondisi linngkungan masyarakat dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk diperlukan dukungan dari instansi kesehatan seperti puskesmas dan dinas kesehatan.</p> <p> </p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2390S DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LITERASI KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 20232023-08-21T05:20:28+00:00Desy Fatmawatydesyfatmawaty2017@gmail.com<p>Berdasarkan data Riskesdas 2018 di Provinsi Lampung pada tahun 2018 menyebutkan gangguan mental emosional sebesar 5.56%. Sampai saat ini, kesehatan menjadi masalah yang belum sepenuhnya terselesaikan, baik tingkat global maupun nasional. Akar permasalahan pada kesehatan mental yaitu pemahaman remaja yang kurang mengenai literasi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik, dukungan keluarga, dukungan teman, dan penggunaan media dengan literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dan menggunakan uji T test independent. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif di Universitas malahayati, dengan sampel sebanyak 250 responden. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner berbentuk google form. Alat ukur untuk kuesioner literasi kesehatan mental memakai Mental Health Literacy Scale (MHLS). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor literasi kesehatan mental 55.96 dengan nilai maksimum 73.00 dan minimum 45.00, rata-rata skor lingkungan fisik 1.17 dengan nilai maksimum 5.00 dan minimum 0.00, rata-rata skor dukungan keluarga 30.65 dengan nilai maksimum 40.00 dan minimum 20.00, rata-rata skor dukungan teman 30.72 dengan nilai maksimum 40.00 dan minimum 20.00, rata-rata skor penggunaan media 31.02 dengan nilai maksimum 40.00 dan minimum 15.00. Menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel lingkungan fisik (p-value 0.000), dukungan keluarga (p-value 0.000), dukungan teman (p-value 0.000), penggunaan media (pvalue 0.017). Diharapkan instansi dapat berperan aktif dalam meningkatkan literasi kesehatan mental. Memberikan informasi yang menarik melalui media elektronik <br>maupun cetak mengenai kesehatan mental. Diharapkan juga untuk meningkatkan fasilitas seperti biro konseling.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2650S Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Di Desa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Tahun 20232023-08-25T04:03:19+00:00Indah Islaliaindahismalia721@gmail.com<p>Perilaku membuang tinja di tempat terbuka seperti semak-semak, hutan, sungai, pantai, dan tempat lain di mana kotoran dapat menyebar dan mencemari tanah, air, dan udara dikenal sebagai buang air besar sembarangan (BABS). Masalah pembuangan tinja secara sembarangan adalah sebuah masalah kesehatan yang perlu untuk mendapat prioritas. Menurut data WHO dan UNICEF Indonesia berada di negara kedua yang penduduknya masih berperilaku BABS. Menurut data monev STBM kemkes 2020 Provinsi Lampung berada pada urutan 28 dengan data 82.75%. Desa Cipadang memiliki jumlah BABS 68 kepala keluarga dan menjadi jumlah BABS tertinggi. Menurut RPJMN 2024 Indonesia memiliki target 90% akses sanitasi layak dan 0% BABS. Tujuan penelitian diketahui penyebab perilaku BABS di Desa Cipadang. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 248 responden menggunakan teknik pusrposive sampling. Dilakukan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dari hasil univarit yang memiliki pengetahuan kurang 125 responden atau 50,4%, sikap negatif 134 responden atau 54,0% dan perilaku negatif 128 responden atau 51,6%. Berdasarkan hasil bivariat didapatkan hasil p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:5,325) artinya ada hubungan pengetahuan dengan perilaku BABS. Kemudian p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:10,788) artinya ada hubungan sikap dengan perilaku BABS. Adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap melalui penyuluhan terkait dampak negatif jika berperilaku BABS serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepemilikan jamban. Oleh karena itu arisan jamban adalah solusi yang tepat bagi masyarakat kurang mampu agar mempunyai jamban.<br><br>HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI DESA CIPADANG<br>KECAMATAN GEDONG TATAAN TAHUN 2023<br>XVI + 78 Halaman + 13 Tabel + 6 Gambar + 23 Lampiran<br>ABSTRAK<br>Perilaku membuang tinja di tempat terbuka seperti semak-semak, hutan, sungai, pantai, dan tempat lain di mana kotoran dapat menyebar dan mencemari tanah, air, dan udara dikenal sebagai buang air besar sembarangan (BABS). Masalah pembuangan tinja secara sembarangan adalah sebuah masalah kesehatan yang perlu untuk mendapat prioritas. Menurut data WHO dan UNICEF Indonesia berada di negara kedua yang penduduknya masih berperilaku BABS. Menurut data monev STBM kemkes 2020 Provinsi Lampung berada pada urutan 28 dengan data 82.75%. Desa Cipadang memiliki jumlah BABS 68 kepala keluarga dan menjadi jumlah BABS tertinggi. Menurut RPJMN 2024 Indonesia memiliki target 90% akses sanitasi layak dan 0% BABS. Tujuan penelitian diketahui penyebab perilaku BABS di Desa Cipadang. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 248 responden menggunakan teknik pusrposive sampling. Dilakukan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dari hasil univarit yang memiliki pengetahuan kurang 125 responden atau 50,4%, sikap negatif 134 responden atau 54,0% dan perilaku negatif 128 responden atau 51,6%. Berdasarkan hasil bivariat didapatkan hasil p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:5,325) artinya ada hubungan pengetahuan dengan perilaku BABS. Kemudian p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:10,788) artinya ada hubungan sikap dengan perilaku BABS. Adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap melalui penyuluhan terkait dampak negatif jika berperilaku BABS serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepemilikan jamban. Oleh karena itu arisan jamban adalah solusi yang tepat bagi masyarakat kurang mampu agar mempunyai jamban.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3031I HUBUNGAN SOSIO-DEMOGRAFI TERHADAP DIARE ANAK DI PROVINSI LAMPUNG (SDKI 2017)2023-09-19T05:20:38+00:00yogi nopriansyahyyoginopriansyah@gmail.com<h1 style="margin: 10.4pt 3.5pt 10.0pt 0cm;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt;">Relationship of <a name="_Hlk143769694"></a>Socio-Demographics with Childhood Diarrhea in Lampung Province (2017 SDKI Data)</span></h1> <h1 style="margin: 10.4pt 3.5pt 10.0pt 0cm;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt;">ABSTRACT</span></h1> <h1 style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; margin: 10.4pt 3.5pt 10.0pt 0cm;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">Infants aged 6-23 months experience the highest mortality due to diarrhea, with a diarrhea prevalence of 11.0% among infants in 2018, significantly higher than the 2.4% in 2013 (SDKI, 2017). The Basic Health Survey of 2018 revealed that diarrhea prevalence across all age groups was 8%, with rates of 12.3% among young children and 10.6% among infants, impacting 20% of the affected population. Approximately 3,176,079 individuals sought medical treatment for diarrhea at healthcare facilities, and in 2017, 4,270,790 individuals sought medical attention or 60.4% of the estimated total diarrhea cases. Diarrhea prevalence in Indonesia stands at 270 cases per 1,000 individuals of all ages (Rapid Survey Diarrhea 2015).The objective of this research is to examine the relationship between socio-demographic factors (maternal education, place of residence, and wealth quintile) and the occurrence of diarrhea in children. This study employs a quantitative approach with a cross-sectional design. The population comprises all children aged 6-59 months in Lampung Province, totaling 413 respondents, with a sample size of 380.</span></h1> <h1 style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; margin: 10.4pt 3.5pt 10.0pt 0cm;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">The results of the data analysis on the relationship between socio-demographic characteristics of respondents and diarrhea incidence revealed a significant correlation with maternal education (p = 0.048, p < 0.005). However, the study showed no significant relationship between place of residence and diarrhea occurrence (p = 0.87, p > 0.05), as well as between wealth quintile and diarrhea occurrence (p = 0.25, p > 0.05).</span></h1> <h1 style="text-align: left; margin: 10.4pt 3.5pt 10.0pt 0cm;" align="left"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">Keyword: Socio-Demographics with Childhood Diarrhea (SDKI 2017)</span></h1> <h1 style="text-align: left; margin: 10.4pt 3.5pt 10.0pt 0cm;" align="left"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">Literature: 23 (1997-2022)</span></h1>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3950S Hubungan pengetahuan dan sikap Kader Posyandu dengan kemampuan deteksi dini stunting di desa tulung agung kabupaten pringsewu tahun 20242024-08-21T07:33:19+00:00mangges manggeskarmanggesriska@gmail.com<p><span class="s35"><span class="bumpedFont15">Stunting</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">menjadi salah satu permasalahan gizi yang cukup</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">kompleks bagi banyak negara di dunia,</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">tidak terkecuali </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">Negara Indonesia. </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">stunting</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">juga menjadi masalah prioritas di Provinsi Lampung yaitu mencapai 14,2 % pada tahun 2022.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap kader posyandu terhadap kemampuan deteksi dini </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">stunting</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">.</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan desan penelitian adalah </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">cross sectional</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> dilaksanakan di desa Tulung Agung Kabupaten Pringsewu</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">dengan menggunakan kuesioner dan wawancara dengan jumlah populasi sebanyak</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> 60 kader posyandu</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">.</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">Teknik</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">sampling</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">yang digunakan yaitu </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">total Sampling. </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">Data diuji secara univariat dan bivariat menggunakan</span></span> <span class="s35"><span class="bumpedFont15">chi square</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">.</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan kader kategori baik dan kemampuan baik sebanyak 23 orang (44,2%), sikap kader kategori positif dan kemampuan baik sebanyak 17 orang (48,6%). Dari hasil uji statistik menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kemampuan kader p= 0,040 (>0,05) </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">dan nilai OR 2,100 </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">sedangkan hubunga</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">n</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">sikap kader dengan kemampuan kader </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">tidak </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">ada hubungan yang signifikan dengan p= 0,</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">156</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> (</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">></span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">0,05)</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">dan nilai OR 2,925 </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">.</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> Diharapkan kader posyandu dapat lebih menambah wawsan pengetahuan dan kemampuan dalam hal deteksi dini </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">stunting</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> agar terciptanya kesehatan balita yang optimal.</span></span></p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4334S Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Beresiko pada Remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Provinsi Lampung Tahun 20242024-09-12T04:18:12+00:00Clara Shintanishintaniclara1@gmail.com<p>Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa sekitar 2% perempuan berusia 15 hingga 24 tahun dan 8% perempuan berusia 15 hingga 24 tahun yang berada dalam satu kelompok pertemanan menyadari bahwa mereka telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah, dan sekitar 11% di antaranya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Ketika ditanya mengenai riwayat seksual dengan pasangannya, 59% perempuan dan 74% laki-laki mengatakan bahwa mereka melakukan hubungan seksual pertama kali ketika berusia antara 15 hingga 19 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja SMP di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan <em>desain cross sectional</em>. Dengan pengambilan sampel yaitu <em>Purposive Random Sampling</em> Jumlah sampel sebanyak 132 responden menggunakan data instumen penelitian yaitu kuesioner yang disebarkan berbentuk <em>gform.</em> Hasil penelitian ini adalah terdapat 21 responden melakukan perilaku seksual, 17 orang (12,9%) masturbasi, kissing 6 orang (4,5%), necking 4 orang (3,0%), petting 4 orang (3,0%), oral seks 3 orang (2,3%), intercourse atau hubungan seksual 3 orang (2,3%) dan anal seks 3 orang (2,3%), dari lima variabel yang diambil (tempat tinggal, pengetahuan ims&hiv, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, peran orang tua, peran teman sebaya) di dapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual yaitu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi <em>p-value</em> 0,014. Pemodelan multivariat menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor dominan <em>p value</em> 0,027 dan OR 3,133 (95%CI 1,136-8,637) sehingga didapatkan bahwa faktor penggunaan teknologi dan komunikasi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku seksual pada remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kesimpulan Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi meningkatkan risiko 3,1 kali untuk melakukan perilaku seksual maupun untuk tidak melakukan perilaku seksual berisiko dengan saran perlu pemberian pendidikan yang lebih peduli dan mengawasi remaja dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1343A ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT YANG BERPENGARUHTERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS HANURA KECAMATAN TELUK PANDAN TAHUN 20222022-09-16T07:31:33+00:00billal anugrah putrabillalanugrah27@gmail.com<p>Wilayah kerja Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan merupakan wilayah dengan angka kasus Malaria tertinggi di Kabupaten Pesawaran. Dibandingkan dengan kasus tahun 2020, angka kesakitan Malaria periode Januari hingga Oktober 2021 naik cukup tinggi dengan 308 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.</p> <p>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan <em>Case Control</em> dan sampel pada penelitian ini sebanyak 48 kelompok kasus dan 48 kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan dengan cara <em>pusposive sampling</em> dengan uji analisis univariat dan bivariat menggunakan uji <em>chi square</em> untuk mengetahui hubungan variabel independent dan dependent dan juga <em>Odds Ratio.</em></p> <p>Hasil Univariat penelitian ini menunjukanberdasarkan suhu 25 (52,1%) dan kelembaban 23 (47,9%) padakelompok kasus adalah berisiko. Pada variabel perilaku 22 (45,8%) kelompok kasus dengan kategori pencegahan rendah. Sedangkan pada kelompok kontrol berdasarkan suhu 22 (45,8%) dan kelembaban 13 (27,1%) dengan kategori berisiko dan perilaku 26 (54,2%) kategori pencegahan rendah. Analisis Bivariat menunjukan tidak ada hubungan signifikan perilaku (<em>p-value </em>: 1.000; OR: 1.088; 95% CI : 487-2.433), suhu (<em>p-value </em>: 0.683; OR: 1.285; 95% CI : 0,576-2,864), kelembaban (<em>p-value </em>: 0.058; OR: 2,477; 95% CI : 1.057-5.807) dengan kejadian Malaria.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut baik dengan rancangan, instrumen dan variabel yang sama maupun berbeda.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1946Analisis Faktor Perilaku Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri Sebagai Upaya Pencegahan Stunting 2023-05-26T07:13:36+00:00Ida Maya Meika Sariidamayamks@gmail.com<p>Pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri merupakan salah satu upaya pemerintah guna meningkatkan kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi TTD. Pemerintah bekerjasama dengan pelayanan kesehatan dan instansi pendidikan dalam mendistribusikan TTD. SMP Negeri 2 Bumi Ratu Nuban merupakan sekolah percontohan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Wates. Namun, kurangnya kesadaran serta dukungan yang diberikan membuat remaja putri tidak teratur dalam mengkonsumsi TTD. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor perilaku konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri dalam upaya pencegahan stunting. <br>Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional,populasi seluruh remaja putri. pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 117 remaja putri yang sudah mengalami menstruasi di SMPN 2 Bumi Ratu Nuban. Pengambilan data menggunakan kuisioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data univariat menggunakan deskriptif frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. <br>Berdasarkan uji statistik deskriptif didapatkan hasil bahwa remaja putri di SMPN 2 Bumi Ratu Nuban mayoritas memiliki perilaku baik dalam mengkonsumsi TTD yaitu 64.1%, sedangkan remaja putri dengan perilaku tidak baik dalam mengkonsumsi TTD sebesar 35.9%. Remaja putri berpengetahuan baik (88.9%) dan cukup (11.1%). Remaja putri dengan sikap positif (59%) dan negatif (41%). 68.4% tenaga kesehatan memiliki dukungan positif dan 31.6% dalam kategori negatif. Sedangkan untuk dukungan orang tua dalam kategori positif (54.7%) dan negatif (45.3%). Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan antara pengetahuan (P-Value =0.002; OR=7.5;95%; CL=1.93-29), sikap (P-Value= 0.039; OR= 2.42; 95%;CI = 1.116-5.252), dukungan tenaga kesehatan ( P-Value = 0.003; OR= 3.68;95%;CI = 1.62-8.36) dan dukungan orang tua (P-Value= 0.000; OR=8,2;95%;CI=3.44-19.6) dengan perilaku konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Diharapkan adanya kegiatan edukasi dan pemantauan buku rapor kesehatanku yang dilakukan secara continue oleh tenaga kesehatan yang dapat melibatkan guru dan orang tua secara langsung. </p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2062HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN MENGENAI KEHAMILAN DAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUI TAHUN 20232023-07-14T09:06:51+00:00febri antifebrifadhlan2@gmail.com<p>Keikutsertaan ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil berperan dalam meningkatnya pengetahuan ibu mengenai tanda bahaya kehamilan. Evalusi kunjungan K4, didapatkan bahwa capaian K4 masih dibawah target yaitu 95%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil dengan pengetahuan mengenai kehamilan dan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2023.</p> <p> </p> <p>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan <em>cross sectional. </em>Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan</p> <p>>36 minggu di Wilayah Kerja Puskesmas Krui dengan jumlah 51 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah <em>total sampling. </em>Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner dan buku KIA. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat <em>(chi-square).</em></p> <p><em> </em></p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 29 (56,9%) responden aktif mengikuti kelas ibu hamil dan 28 (54,9%) responden memiliki pengetahuan yang baik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil dengan pengetahuan mengenai kehamilan dan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2023 dengan p <em>value </em>0,042. Diharapkan Ibu hamil dapat aktif mengikuti kelas ibu hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan mengenai hal-hal dalam kehamilan dan persalinan.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2427ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (ANC) 10T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINANG JAYA TAHUN 20232023-08-21T08:35:23+00:00eka yulianaekayulianasuhaimi@gmail.com<p>AKI (Angka Kematian Ibu) di provinsi Lampung cenderung meningkat sebanyak 187/100.000 KH pada tahun 2021, upaya penurunan AKI adalah dengan adanya pemanfaatan <em>Antenatal Care </em>(ANC) 10T, namun belum semua ibu hamil dapat memanfaatkan dan memenuhi ANC10T. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan ANC 10T di wilayah kerja Puskesmas Pinang Jaya. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain <em>cross sectional</em> dan teknik pengambilan sampel <em>purposive sampling</em>, sampel responden ibu hamil sesuai kriteria sebanyak 108 orang. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji <em>chi square</em>. Hasil penelitian didapatkan dari 108 orang yang memenuhi pelayanan ANC sebanyak 31,5% dan tidak memenuhi pelayanan ANC 10T sebanyak 68,5%. Variabel yang berhubungan terhadap pemanfaatan pelayanan ANC 10T adalah variabel pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,000), dukungan petugas (p=0,000) dan dukungan keluarga (p=0,000). Saran kepada puskesmas agar lebih meningkatkan pelayanan dengan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil tentang pentingnya melakukan pemanfaatan dan pemenuhan standar ANC 10T selama masa kehamilan agar ibu hamil memiliki kesadaran dalam memanfaatkan ANC 10T.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2800Faktor Yang Mempengaruhi Peserta BPJS Kesehatan Mandiri Dalam Pembayaran Iuran Di Kelurahan Kemiling Permai Tahun 20232023-08-29T05:25:49+00:00Yulia Minda Sarimindasr4@gmail.com<p>Kesehatan bagian penting dalam menunjang produktifitas manusia. Iuran BPJS Kesehatan menjadi sumber penunjang pembiayaan kesehatan. Untuk keberlangsungan program BPJS, iuran BPJS merupakan salah satu sumber untuk pembiayaan kesehatan. Cakupan peserta di Kecamatan Kemiling sebanyak 6420 Jiwa Peserta Mandiri menunggak membayar iuran BPJS. Kelurahan Kemiling Permai menduduki jumlah penduduk tertinggi diantara 9 kelurahan lain nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kepatuhan peserta BPJS Kesehatan Mandiri di Kelurahan Kemiling Permai. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian <em>Cross Sectional </em>yang dilakukan di Kelurahan Kemiling Permai. Populasi penelitian ini sebanyak 13.903 jiwa dengan sampel penelitian berjumlah 188 Peserta dengan kategori peserta BPJS Kesehatan Mandiri yang dipilih secara <em>Purposive Sampling </em>menggunakan alat bantu kuesionerAnalisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Penelitian ini diperoleh 59,6% peserta yang patuh membayar iuran, tidak patuh 40,4%. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh motivasi dengan kepatuhan peserta BPJS Kesehatan Mandiri dalam pembayaran iuran ( P-value = 0,005), dan ada pengaruh persepsi dengan kepatuhan peserta BPJS Kesehatan Mandiri dalam pembayaran iuran ( <em>P-value</em> = 0,016). Saran dari peneliti yaitu peneliti selanjutnya perlunya meninjau kembali atau skrining terhadap kriteria untuk menjadi responden penelitian seperti yang menjadi responden yaitu yang bertanggung jawab atas pembayaran iuran.</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3350the Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Bpjs Mandiri Di Poliklinik Rsud Sukadana Lampung Timur2024-03-19T04:06:40+00:00NOVI ISROWANI NOVI ISROWANIicaimang@gmail.com<p>Abstrak<br>Pendahuluan: Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia serta menjadi hak asasi bagi setiap orang. Tahun 2021 jumlah pasien baru sebanyak 7627 (62,4%) dan pasien lama sebanyak 4594 atau sebesar 37,5%, dengan kunjungan ulang pasien BPJS sebanyak 4951 (40,5%) pasien dengan demikian maka tingkat kunjungan ulang peserta BPJS mandiri di Poliklinik RSUD Sukadana terjadi penurunan<br>Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan ulang pasien BPJS mandiri di Poliklinik RSUD Sukadana Lampung Timur.<br>Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien baru BPJS mandiri yang berkunjung ke Poliklinik RSUD Sukadana Lampung Timur bulan Maret- Mei 2023 yaitu sebanyak 328 pasien, Sampel sebanyak 181. Data diperoleh dengan mengisi kuesioner. Data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan chi square.<br>Hasil: Hasil penelitian Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi yang rendah, yaitu sebesar 57,5%, memiliki persepsi negatif, yaitu sebesar 60,2%, memiliki sikap negatif, yaitu sebesar 52,5%, memiliki jenis kelamin, laki-laki yaitu sebesar 53,0%, berusia tidak produktif, yaitu sebesar 59,7%, memiliki pendapatan yang rendah, yaitu sebesar 63,5%. Sebagian besar bekerja, yaitu sebesar 58,6%, memiliki kelompok referensi, yaitu sebesar 59,1%.<br>Kesimpulan: Ada hubungan jenis kelamin (pv=0,000), usia (pv=0,000), pekerjaan (pv=0,008), pendapatan (pv=0,000), persepsi (pv=0,000), sikap (pv=0,000), motivasi (p value=0,002), kelompok referensi dengan minat kunjungan ulang pasien BPJS Mandiri di Poliklinik RSUD Sukadana Lampung Timur (pv=0,000)..<br>Kata Kunci : Jenis Kelamin, Usia, Pekerjaan, Pendapatan, Persepsi, Sikap, Motivasi, Kelompok Referensi</p>2024-05-20T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4046HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERUNDUNGAN PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MALAHAYATI 20242024-08-26T08:10:23+00:00WIMPY DESLIYAN SANIdeslianwimpy@gmail.com<p>Perundungan dapat berakibat negatif baik terhadap korban maupun pelakunya,<br>keduanya dapat mengalami masalah jiwa dan sosial, bahkan sampai bunuh diri. Indonesia <br>masuk di urutan kedua dari 40 negara dengan kasus perundungan tertinggi di dunia setelah <br>Jepang. Terdapat 119 kasus di 2020, 53 kasus di 2021, 226 kasus di 2022, serta sepanjang <br>2023 kasus perundungan di Indonesia sebanyak 3800 kasus. kasus perundungan ini <br>meningkat dari tahun ke tahun . Jenis bullying yang paling sering dialami korban adalah <br>bullying fisik (55,5 persen), bullying verbal (29,3 persen) dan bullying psikologis (15,2 <br>persen) hampir separuh terjadi di lembaga lingkung pendidikan Tujuan penelitian ini untuk <br>mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Perundungan Pada <br>Mahasiswa di Universitas Malahayati.<br>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional <br>dengan jumlah populasi sebanyak 6.080 mahasiswa dan sampel sebanyak 123. Teknik <br>sampling yang digunakan yaitu Pusrposive Sampling menggunakan uji analisis univariat<br>dan bivariate dengan variabel independent (pengetahuan dan sikap mahasiswa) dan <br>variable dependen (Perundung dan korban perundungan) menggunakan Uji Chi Square<br>dilakukan pada bulan juni 2024 sampai juli 2024 menggunakn lembar kusioner.<br>Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang yang memiliki pengetahuan <br>baik 70 orang (56.9%) dan pengetahuan tidak baik 53 orang (43.1%), yang memiliki sikap <br>negatif 32 orang (26.0%) dan sikap positif 91 orang (74.0%), yang pernah menjadi pelaku <br>perundungan 20 orang (16,3%), yang pernah menjadi korban perundungan sebanyak 25 <br>orang (20.3%). Terdapat hubungan antara sikap (p-value 0,000) dengan perundungan dan <br>sikap (p-value 0,000) dengan korban perundungan serta tidak ada hubungan antara <br>pengetahuan (p-value 0,434) dengan perundungan dan pengetahuan (p-value 0,154) dengan <br>korban perundungan pada mahasiswa di universitas malahayati bandar lampung. <br>Diharapkan institusi pendidikan dapat meningkatkan pengawasan dan membentuk satgas <br>anti bullying mencegah dan meminimalisir kejadian perundungan dengan cara memberikan <br>pendampingan ataupun bimbingan konseling.</p> <p> </p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4445The HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG2024-10-04T07:27:50+00:00Fadilah Amanda sariamndafadh@gmail.com<p class="s97"><span class="s56"><span class="bumpedFont15">PROGRAM</span></span> <span class="s56"><span class="bumpedFont15">STUDI</span></span> <span class="s56"><span class="bumpedFont15">SARJANA</span></span> <span class="s56"><span class="bumpedFont15">KESEHATAN</span></span> <span class="s56"><span class="bumpedFont15">MASYARAKAT</span></span></p> <p class="s97"><span class="s56"><span class="bumpedFont15">FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT</span></span></p> <p class="s98"><span class="s56"><span class="bumpedFont15">UNIVERSITAS MALAHAYATI PEMINATAN</span></span><span class="s56"><span class="bumpedFont15">PROMOSI</span></span> <span class="s56"><span class="bumpedFont15">KESEHATAN</span></span></p> <p> </p> <p class="s99"><span class="s56"><span class="bumpedFont15">Skripsi,</span></span> <span class="s56"><span class="bumpedFont15">Juli</span></span> <span class="s56"><span class="bumpedFont15">202</span></span><span class="s56"><span class="bumpedFont15">4</span></span></p> <p class="s99"><span class="s56"><span class="bumpedFont15">Fadhilah Amanda Sari</span></span></p> <p> </p> <p class="s101"><span class="s100">HUBUNGAN</span> <span class="s100">PENGETAHUAN</span> <span class="s100">DAN</span> <span class="s100">SIKAP</span> <span class="s100">IBU</span><span class="s100">DENGAN</span> <span class="s100">PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI</span><span class="s100">WILYAH KERJA</span><span class="s100"> PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG 2023</span></p> <p class="s102"><span class="s26"><span class="bumpedFont15">XVI</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">+</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">133 Halaman</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">+</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">21 tabel</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">+ 4 Gambar</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">+</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">22</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">Lampiran</span></span></p> <p class="s102"> </p> <p class="s7"><a name="_bookmark14"></a><a name="_Toc158362364"></a><a name="_Hlk158362990"></a><span class="s3"><span class="bumpedFont15">ABSTRAK</span></span></p> <p class="s103"><span class="s26"><span class="bumpedFont15">Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di seluruh dunia. Prevalensi kondisi klinis ISPA di Indonesia sebesar 9,3% dan Penyakit ISPA/pneumonia pada anak dan balita di Provinsi Lampung menempati urutan ke-3 dengan persentase 40,6%, sedangkan di Bandar Lampung</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">berada pada urutan ke-3 dengan persentase 5,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan anatar pengetahuan dan sikap ibu dengan pencegahan ISPA pada </span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">balita.</span></span></p> <p class="s103"><span class="s26"><span class="bumpedFont15">Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan </span></span><span class="s30"><span class="bumpedFont15">Cross</span></span> <span class="s30"><span class="bumpedFont15">Sectional </span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">dengan jumlah populasi sebanyak 3.401 balita dan sampel sebanyak 126 balita. Teknik sampling yang digunakan yaitu </span></span><span class="s30"><span class="bumpedFont15">Pusrposive Sampling </span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">menggunakan uji analisis</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">univariat</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">dan bivariate.</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">Untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel independen dan mengetahui hubungan variabel independent (pengetahuan ibu dan sikap ibu)</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">dan variable dependen dengan pencegahan ISPA pada balita menggunakan Uji </span></span><span class="s30"><span class="bumpedFont15">Chi Square</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">.</span></span></p> <p class="s103"><span class="s26"><span class="bumpedFont15">Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mencegah ISPA (77,0%), ibu yang memiliki pengetahuan baik (</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">6</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">4,3%) dan memiliki pengetahaun buruk (35,7%) , ibu</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">yang memiliki sikap baik (57,1%) dan memiliki sikap buruk (42,9%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (p-value = 0,023) dengan OR 2,886 dan sikap ibu</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">(p-value = 0,009) dengan OR 3,366 dengan pencegahan ISPA pada Balita di Puskesmas Rajabasa Idah Bandar Lampung. Diharapkan petugas dapat meningkatkan upaya pencegahan promotif dan preventif kepada masyarakat terutama ibu baik yang memiliki balita yang menderita ISPA maupun yang tidak menderita ISPA berupa penyuluhan ataupun sosialisasi dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">mengenai penyakit ISPA</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">.</span></span></p> <p> </p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1310HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMANDA KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 20222022-09-15T22:36:03+00:00Febri liyawatifebriliyawati@gmail.com<p><em>Stunting</em> adalah keadaan kekurangan status gizi bersifat kronis dalam masa pertumbuhan perkembangan anak yang ditentukan dari nilai Z-Score panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) <-2 SD. Sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya stunting terkait munculnya berbagai jenis penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Sumanda. Jenis penelitian ini kuantitatif, Populasinya adalah 126 balita dengan stunting, dan sampel sebanyak 93 responden ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat menggunakan <em>uji chi square. </em>Hasil uji statistik didapatkan hasil yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sumber air minum diperoleh nilai <em>p </em>= 0,002, kepemilikan jamban sehat diperoleh nilai <em>p </em>= 0,000 dan pembuangan air limbah diperoleh nilai <em>p </em>= 0,001 terhadap kejadian balita stunting sangat pendek. Sedangkan pembuangan sampah diperoleh nilai <em>p </em>= 0,053 tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian sangat pendek pada balita <em>stunting </em>di wilayah kerja puskesmas sumanda. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya petugas sanitarian untuk memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat terkait dengan penggunaan air minum, kepemilikan jamban dan saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat, umumnya lingkungan yang buruk akan memiliki prevalensi stunting yang tinggi. </p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1416S Pengolahan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung2022-09-28T05:37:43+00:00ilham aldinoilhamaldino1999@gmail.com<p>Masalah lingkungan erat sekali hubungannya dengan dunia kesehatan. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang sehat diperlukan lingkungan yang baik pula. WHO melaporkan limbah yang dihasilkan layanan kesehatan (rumah sakit) hampir 80% limbah umum, 20% berupa limbah umum berbahaya yang mungkin menular, beracun atau radioaktif. Pengelolaan limbah medis padat rumah sakit harus ditangani dan dikelola dengan baik sehingga akan menghindari dampak terhadap pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengolahan limbah medis padat di rumah sakit pertamina bintang amin bandar lampung.</p> <p>Penelitian ini kuantitatif dengan desain Deskriptif observasional. Sampel sebanyak 11 ruangan<em>. </em>Pengumpulan data dengan cara wawancara dan lembar observasi. Analisis data secara univariat.</p> <p> Hasil penelitian menunjukan proses pengolahan limbah medis padat di Rumah sakit pertamina bintang amin pada tahap pemilahan,pengangkutan belum memenuhi syarat sesuai dengan kepmnekes no 1204 tahun 2004 sedangkan untuk tahap pewadahan ,tempat penyimpanan sementara dan juga pemusnahan sudah memenuhi syarat sesuai dengan kepmenkes no 1204 tahun 2004 ,untuk tahap pemusnahan sendiri rumah sakit pertamina bintang amin bekerja sama dengan pihak ke-3.Pihak rumah sakit pertamina bintang amin,sebaiknya melaksanakan kegiatan pengolahan limbah medis padat sesuai dengan kepmenkes No 1204/MENKES/SK/X/2004 terutama pada tahap pemilahan dan pengangkutan. selain itu juga perlu adanya alat insenerator sendiri sehingga nantinya limbah bisa dimusnahkan dengan cepat dan juga menghemat biaya .</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2039ANALISIS RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT DR. A. DADI TJOKRODIPO TAHUN 2023 2023-06-27T08:23:34+00:00siti mariamsitisitimariam1810@gmail.com<p>Menurut laporan terbaru dari International Labour Organization (Organisasi Perburuhan<br>Internasional), sebanyak lebih dari 1,8 juta orang meninggal di Asia-Pasifik. Di tingkat <br>Asia, sebanyak dua pertiga dari populasi global lebih dari 2,78 juta orang meninggal <br>setiap tahun akibat kecelakaan kerja atau penyakit kerja Sedangkan berdasarkan laporan <br>National Safety Council (NSC) menunjukkan bahwa sebesar 41% kecelakaan di Rumah <br>Sakit lebih besar dibandingkan di industri lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk <br>mengetahui tingkat risiko keselamatan dan Kesehatan kerja di ruang rawat inap bedah <br>RS X Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode semi kuantitatif yang <br>mengacu pada AS/NZS:2004 dan cara untuk identifikasi risiko menggunakan job hazard <br>analysis (JHA) dan mengalikan nilai concequence,likelihood,exposure untuk menentukan <br>tingkat risiko. Hasil penelitian didapatkan dengan tingkat risiko substansial sebanyak 1 <br>risiko dan tingkat acceptable sebanyak 10 risiko.<br>Kata Kunci: AS/NZS:2004, concequence,likelihood,exposure,level risk</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2300the ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PASCA SALIN DI PUSKESMAS KEBON JAHE KOTA BANDAR LAMPUNG2023-08-15T04:57:25+00:00RICCA MONICA RICCA MONICAricamonica@gmail.com<p>ABSTRAK<br>Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kontrasepsi Pasca Salin Di Puskesmas Kebon Jahe<br>Kota Bandar Lampung<br>Keluarga Berencana merupakan cara untuk mengatur jumlah anak dan jarak kehamilan melalui informasi, pendidikan dan penggunaan metode kontrasepsi. Kontrasepsi pasca salin adalah salah satu cara mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Jumlah akseptor KB Puskesmas Kebon Jahe yang menjadi akseptor KB pasca salin hanya 21,6 %. Angka capaian ini masih di bawah angka peserta KB pasca salin di Kota Bandar Lampung sebesar 50,7 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan, sikap, nilai anak, dukungan suami dan konseling KB dengan penggunaan kontrasepsi pasca salin.<br>Jenis penelitian ini analitik dengan metode cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang nifas pada Desember 2022 – Mei 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 responden. Variabel independen pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, nilai anak, dukungan suami dan konseling KB sedangkan variabel dependen adalah penggunaan kontrasepsi pascasalin. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik.<br>Hasil penelitian didapatkan penggunaan kontrasepsi pascasalin sebanyak 30 responden (37%), tingkat pengetahuan baik 56 responden (69,1%), sikap positif 49 responden (60,5%), nilai anak tinggi 65 responden (80,2%), mendapat dukungan suami 69 responden (85,2%) dan mendapat konseling KB sebanyak 65 responden (80,2%). Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p=0,021;OR 4,433), sikap (p=0,029;OR 6,000), nilai anak (p=0,004;OR 8,710), dukungan suami (p=0,015;OR 11,194) dan konseling KB (p=0,020;OR 5,135) dengan penggunaan kontrasepsi pasca salin. Variabel paling dominan adalah dukungan suami dengan nilai p-value 0,013 dan nilai OR 7,733 (CI 95%). Disarankan agar suami meningkatkan peran aktif dalam mendukung kesehatan reproduksi khususnya Keluarga Berencana (KB) karena dukungan yang baik dari suami memudahkan istri untuk memilih metode kontrasepsi.<br>Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, nilai anak, dukungan suami, konseling KB, kontrasepsi pasca salin.<br>Daftar Pustaka : 63 (2014 – 2023)</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2647S Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Depresi Postpartum Di Wilayah Kota Bandar Lampung Tahun 20232023-08-25T03:48:48+00:00Friska Novira Maya Dewifriskanoviramayadewi123@gmail.com<p>ABSTRAK<br>Di seluruh dunia, kejadian depresi pascapersalinan diperkirakan berkisar antara 1,9% hingga 82,1% di negara terbelakang dan dari 5,2% hingga 74,0% di negara kaya. Menurut Riskesdas 2018, terdapat sekitar 5,4% kasus depresi postpartum di Indonesia. Banyaknya kasus di negara ini menjadikan ini masalah yang serius. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dengan menggunakan instrumen EPDS di Kota Bandar Lampung Tahun 2023 variabel-variabel yang mempengaruhi depresi postpartum pada wanita. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dan desain cross-sectional, serta 251 responden digunakan sebagai sampel secara keseluruhan. Purposive sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel, lalu di analisis antara lain analisis univariat, bivariat, dan multivariat digunakan dalam analisis data. Peneliti menggunakan metode Uji Chi-Square dan analisis regresi logistik multivariat untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel bebas dan hubungan antara variabel terikat (depresi pasca melahirkan) dengan variabel bebas (usia, pekerjaan, pendidikan, paritas, riwayat aborsi, riwayat depresi, dukungan suami, dan dukungan keluarga). Variabel dependen (depresi pascapersalinan) menjadi subjek analisis multivariat untuk menentukan variabel yang paling penting. Riwayat aborsi dan terjadinya depresi pascapersalinan berhubungan, menurut analisis bivariat penelitian (p-value 0,016). Selain itu, analisis multivariat mengungkapkan bahwa riwayat aborsi (p-value 0,013) 0,005 merupakan faktor risiko yang paling dominan kejadian depresi postpartum, dengan dukungan keluarga, pendidikan, status pekerjaan, dan riwayat depresi dianggap sebagai variabel perancu. Untuk memastikan depresi, disarankan agar ibu nifas mendapatkan dukungan rutin dari orang yang dicintainya, seperti suami atau keluarga, dan didampingi oleh bidan. Para profesional ini dapat memantau kesehatan ibu dan memberikan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2983S Hubungan Bauran Pemasaran Dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin2023-09-11T14:02:50+00:00yayang suci tamarayayangtamara0@gmail.com<p>Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin mengalami fluktuasi jumlah kunjungan Pasien rawat inap, yang disebabkan oleh adanya peningkatan dan kualitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit lain dan jaraknya relatif dekat. Loyalitas pasien dapat dipengaruhi oleh bauran pemasaran produk, harga, tempat, promosi, orang, dan bukti fisik.Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, proses) dengan loyalitas pasien rawat inap di rumah sakit pertamina bintang amin tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian <em>observasional analitik</em> dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini yaitu 100 responden dari populasi 1.897 pasien rawat inap RSPBA. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan <em>simple random sampling. </em>Pengukuran variabel bauran memakai kuesioner Zahrah (2022) di RS Bhayangkara lampung. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian yang didapatkan ada hubungan antara produk dengan loyalitas pasien (p=0,004), ada hubungan antara harga dengan loyalitas pasien (p=0,032), ada hubungan antara Tempat dengan loyalitas pasien (p=0,001), ada hubungan antara promosi dengan loyalitas pasien (p = 0,027), ada hubungan antara orang dengan loyalitas pasien (p = 0,001), tidak ada hubungan antara bukti fisik dengan loyalitas pasien (p = 0,13), dan ada hubungan antara Proses dengan loyalitas pasien (p = 0,012). Rumah sakit perlu meningkatkan kualitas produk dan layanan untuk menarik konsumen agar tetap menggunakan layanan di RSPBA, menyediakan metode pembayaran yang lebih beragam seperti debit, melakukan evaluasi secara berkala disertai pendidikan dan pelatihan komunikasi bagi peneliti lain. Serta untuk peneliti selanjutnya dapat memperdalam hubungan antara tempat dengan loyalitas pasien.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci : Rumah Sakit, Bauran Pemasaran Loyalitas, Pasien Rawat Inap</p> <p>Daftar Pustaka : 23 (2018 – 2023)</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3939H Hubungan Indeks Risiko Sanitasi Dengan Kejadian Diare di Kelurahan Pesawahan Kota Bandar Lampung 20232024-08-21T14:49:13+00:00Lintang Tri Wijayalintangw089@gmail.com<p>Diare merupakan salah satu masalah utama penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia. Masyarakat yang tinggal di kelurahan pesawahan yang mengalami diare sebesar (69,5%). Hal ini disebabkan karena tidak memiliki area sanitasi yang sesuai dengan standar, sempitnya lahan serta kurangnya pengetahuan dan perilaku buruk masyarakat yang menyebabkan masyarakat enggan peduli terhadap kondisi lingkungan. Tujuan penelitian untuk diketahui hubungan indeks risiko sanitasi dengan kejadian diare di kelurahan pesawahan kota Bandar Lampung.</p> <p>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional dan Populasi sebanyak 2.897 dengan mengunakan rumus Estimasi proporsi pada populasi terbatas sampel sebanyak 105 responden. Teknik pengambilan sampling yang digunakan dengan cara Purposive Sampling dengan uji analisis univariat dan bivariat untuk mengetahui hubungan variabel independent dan dependen menggunakan Uji Chi Square.</p> <p>Hasil univariat penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat memiliki IRS sumber air tidak berisiko sebesar (65,7%), IRS air limbah domestik berisiko sebesar (96,2%), IRS persampahan berisiko sebesar (95,2%), IRS genangan tidak berisiko sebesar (77,1%), IRS PHBS berisiko sebesar (94,3%) dan sebagian besar responden pernah mengalami diare dalam 3 bulan terakhir sebesar (69,5%). Hasil analisis Bivariat menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan IRS sumber air (p value = 0,511; OR=1,500), tidak terdapat hubungan IRS air limbah domestik (p value = 0,083; OR=7,448), tidak terdapat hubungan IRS persampahan (p value = 0,639; OR=1,556), tidak terdapat hubungan IRS genangan (p value = 1,000; OR=1,084) dan terdapat hubungan IRS PHBS (p value = 0,010; OR=13,333) dengan kejadian diare. Saran dari peneliti yaitu melakukan Advokasi untuk pengadaan septic tank komunal, dan meningkatan perilaku hidup bersih dan sehat sangat diperlukan untuk menurunkan angka kejadian diare.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4273H HUBUNGAN UNSAFE ACTION DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN PADA PEKERJA DIVISI WORKSHOP DI PT. SINAR PEMATANG MULIA II LAMPUNG TENGAH TAHUN 20242024-09-05T02:13:25+00:00Yuyun Riantikayuyunriantika@gmail.com<p>Kasus kecelakaan kerja di Indonesia masih cukup tinggi, pada tahun 2020 di Indonesia tercatat ada sebanyak (35.291 kasus) dengan proporsi 42,2%. Mayoritas kecelakaan terjadi karena faktor human error yang menimbulkan kerugian materi dan moril baik bagi perusahaan maupun pekerja. Tujuan penelitian untuk diketahui hubungan unsafe action dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja divisi workshop di PT. Sinar Pematan Mulia II Lampung Tengah.</p> <p> </p> <p>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 50 pekerja dibagian workshop, dengan teknik Nonprobability Sampling pendekatan Total sampling, menggunakan alat ukur kuesioner dengan petunjuk teknik pengambilan data wawancara dan angket, di analisis menggunakan Uji Chi Square. </p> <p> </p> <p>Hasil penelitian menunjukkan yang pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 12 pekerja (24,0%) dan Pekerja yang pernah mengalami unsafe action sebanyak 34 pekerja (68,0%). Hasil uji chi-square menunjukkan nilai (p-value 0,036) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara usafe action dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja divisi workshop di PT. Sinar Pematang Mulia ll Lampung Tengah dengan OR 4,511. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi perusahaan dapat meningkatkan sosialisasi dan pelatihan keselamatan kerja serta meningkatkan pengawasan dan inspeksi K3 di lingkungan kerja.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1339s FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN KAMAL MUARA KECAMATAN PENJARINGAN KOTA JAKARTA UTARA TAHUN 20222022-09-16T03:49:33+00:00Novia Puspitasari Puspitasaripuspitasarinovia619@gmail.com<p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p>Data World Health Organization (WHO) menunjukkan terdapat 2 milyar kasus diare di seluruh dunia, dengan 2.5 juta kematian per tahun meskipun tata laksana sudah maju. Wilayah Kecamatan Penjaringan merupakan daerah yang endemis diare, yang setiap tahunnya penyakit tersebut tetap ada. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian diare pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kamal Muara. Jenis penelitian kuantitatif, pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kamal Muara sebanyak 100 responden. Teknik sampling purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat menggunakian uji chi square. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2022. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan sarana air bersih dengan kejadian diare (p value 0,354), tidak ada hubungan sarana jamban keluarga dengan kejadian diare (p value 0,898), ada hubungan sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare (p value 0,003), ada hubungan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare (p value 0,000), tidak ada hubungan perilaku minum air dengan kejadian diare (p value 0,124), ada hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare (p value 0,003), tidak ada hubungan menggunakan jamban dengan kejadian diare (p value 0,192). Disarankan bagi Puskesmas Kelurahan Kamal Muara agar memberikan dorongan kepada masyarakat terkait menjaga kualitas fisik air, tempat pembuangan sampah sesuai kriteria, sarana pembuangan air limbah yang baik serta edukasi kepada masyarakat tentang kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan di air yang mengalir.</p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Kata Kunci : diare, faktor lingkungan, faktor perilaku</em></strong></p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1863Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas kaliasin tanjung bintang Lampung Selatan 2023-04-17T07:05:04+00:00Rohman Daka19410027@malahayati.ac.id<p>ABSTRAK</p> <p>Angka kejadian ISPA di Kabupaten Lampung Selatan menempati urutan pertama dan angka kesakitan dan kematian ISPA cukup tinggi terjadi pada balita, jumlah kasus ISPA pada balita disetiap tahunnya. Pada tahun 2021 terdapat 100.854 kasus ISPA dari 293.869 kasus ISPA. ISPA menduduki sebagai penyebab kematian bayi nomor satu di Indonesia Tujuan penelitian ini untuk mengeatahui faktor-fakor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita.</p> <p>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional dengan jumlah populasi sebanyak 2.578 balita dan sampel sebanyak 126 balita. Teknik sampling yang digunakan yaitu Pusrposive Sampling menggunakan uji analisis univariat dan bivariate. Untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel independen dan mengetahui hubungan variabel independent (status gizi, status imunisasi, penegetahuan ibu dan kebiasaan merokok) dan variable dependen dengan kajian ISPA pada balita menggunakan Uji Chi Square.</p> <p>Balita yang mengalami ISPA 39,7%, balita dengan status gizi kurang 10,3%, balita yang memiliki kelengkapan status imunisasi 62,7%, balita yang memiliki status kelengkapan dan ketepatan imunisasi 27,0%, responden yang memiliki pengetahuan buruk 52,4% dan yang memiliki kebiasaan merokok 57,9%. Terdapat hubungan antara status gizi (p-value = 0,045) dengan OR 3,951, kelengkapan imunisasi (p-value = 0,000) dengan OR 4,450, kelengkapan dan ketepatan imunisasi (p-value = 0,000) dengan OR 5,553, pengetahuan ibu (p-value = 0,000) dengan OR 4,613, kebiasaan merokok (p-value = 0,000) dengan OR 9,419) dengan kejadian ISPA pada Balita di wilayah kerja puskesmas kaliasin. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat berupa penyuluhan ataupun sosialisasi untuk memberikan pengetahuan mengenai penyakit ISPA, status gizi, status kelengkapan dan ketepatan serta pemantauan imunisasi sesuai jadwal dan bahaya keberadaan anggota keluarga yang merokok.</p> <p>Kata kunci : Kejadian ISPA, Status Gizi, Status Imunisasi, Pengetahuan Ibu, Merokok</p> <p> </p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2060HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KRUI KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 20232023-07-14T08:08:49+00:00Rahmat Agungrahmat.agung1991@gmail.com<p>Imunisasi sangat penting untuk tubuh seseorang agar kebal dari penyakit. Capaian imunisasi berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat yaitu 2203 (75,7%) tahun 2022 dengan target sasaran 95%. Sedangkan berdasarkan data Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat imunisasi Capaian Imunisasi Lengkat Tahun 2022 yaitu 266 (75,1%). Masih ada ibu yang tidak membawa balita untuk imunisasi disebabkan beberapa faktor diantaranya pengetahaun dan pekerjaan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada balita Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2023</p> <p>Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi korelasi (<em>correlation study) </em>dengan menggunakan pendekatan <em>cross sectional. </em>Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 175 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah <em>total sampling.</em> Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji <em>chi-square.</em></p> <p>Analisis penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan tidak ada hubungan pekerjaan dengan kelengkapan imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Krui Tahun 2023 dengan nilai <em>p-value </em>= 0,001 (<0,05) untuk pengetahuan dan 0,112 untuk pekerjaan dengan kelengkapan imunisasi.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2424ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (ANC) 10T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINANG JAYA TAHUN 20232023-08-21T08:28:15+00:00eka yulianaekayulianasuhaimi@gmail.com<p>AKI (Angka Kematian Ibu) di provinsi Lampung cenderung meningkat sebanyak 187/100.000 KH pada tahun 2021, upaya penurunan AKI adalah dengan adanya pemanfaatan <em>Antenatal Care </em>(ANC) 10T, namun belum semua ibu hamil dapat memanfaatkan dan memenuhi ANC10T. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan ANC 10T di wilayah kerja Puskesmas Pinang Jaya. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain <em>cross sectional</em> dan teknik pengambilan sampel <em>purposive sampling</em>, sampel responden ibu hamil sesuai kriteria sebanyak 108 orang. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji <em>chi square</em>. Hasil penelitian didapatkan dari 108 orang yang memenuhi pelayanan ANC sebanyak 31,5% dan tidak memenuhi pelayanan ANC 10T sebanyak 68,5%. Variabel yang berhubungan terhadap pemanfaatan pelayanan ANC 10T adalah variabel pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,000), dukungan petugas (p=0,000) dan dukungan keluarga (p=0,000). Saran kepada puskesmas agar lebih meningkatkan pelayanan dengan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil tentang pentingnya melakukan pemanfaatan dan pemenuhan standar ANC 10T selama masa kehamilan agar ibu hamil memiliki kesadaran dalam memanfaatkan ANC 10T.</p> <p> </p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2686Hubungan Konformitas Teman Sebaya terhadap Perilaku Merokok pada Mahasiswa S1 Reguler Angkatan 2022 di Universitas Malahayati Tahun 20232023-08-25T08:49:11+00:00Rr. Salwa Zasya Aura Kharismasalwazasya1@gmail.com<p>Latar Belakang: Perilaku merokok merupakan perilaku berbahaya yang masih saja dinormalisasikan dan dianggap masalah yang remeh oleh masyarakat. Faktor yang menjadi pemicu perilaku merokok di antaranya adalah pengaruh orang tua, faktor kepribadian, pengaruh iklan dan konformitas teman sebaya. Konformitas teman sebaya merupakan pengaruh tertinggi untuk berperilaku merokok terutama bagi remaja karena masa remaja adalah masa pencarian jati diri maka mereka akan mencoba segala hal. Tujuan: mengetahui hubungan konformitas teman sebaya terhadap perilaku merokok. Metode: pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional serta menggunakan teknik purposive sampling untuk pengambilan sampel sebanyak 293 responden. Hasil: terdapat hubungan konformitas teman dekat (p-value 0.00<0.05) dan OR sebesar 20.476, hubungan konformitas teman kelompok kecil (p-value 0.003<0.05) dan OR sebesar 0.397, dan hubungan konformitas teman kelompok organisasi (p-value 0.002<0.05) dan OR sebesar 0.422 terhadap perilaku merokok. Tidak ada hubungan konformitas teman kelompok geng dan teman kelompok besar terhadap perilaku merokok mahasiswa. Diharapkan Universitas Malahayati dapat membuat kebijakan Kawasan Tanpa Rokok, dan bekerja sama dengan Health Program University untuk melaksanakan program-program bagi civitas akademika. Kata Kunci : Perilaku Merokok, Konformitas Teman Sebaya, Pergaulan Bebas, Pengaruh, Remaja</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3299F Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Unmet Need Keluarga Berencana Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 20222024-02-29T08:37:08+00:00Delima Selviyani Putridelimaselviyanii@gmail.com<p><em>Unmet need</em> KB menjadi permasalahan yang terjadi dibanyak negara berkembang, hal tersebut terjadi ketika Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin memiliki anak atau ingin menjarangkan umur anak dan aktif melakukan hubungan suami istri tetapi tidak mau menggunakan kontrasepsi atau ber-KB. Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung mempunyai <em>unmet need</em> KB cukup tinggi yaitu 41,23%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya <em>unmet need</em> KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung tahun 2022.</p> <p>Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat, dengan uji <em>Chi-Square</em>. Populasi adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dengan <em>unmet need</em> KB yaitu 2867 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik <em>purposive random sampling</em>, didapatkan sampel sebanyak 132 responden. Variabel penelitian ini yaitu pengetahuan, efek samping alat kontrasepsi, akses pelayanan kesehatan KB, dukungan suami.</p> <p> Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang signifikan pengetahuan dengan terjadinya <em>unmet need</em> KB dengan nilai p value 0,000 artinya P<0,05. Terdapat hubungan yang signifikan akses pelayanan kesehatan KB terhadap terjadinya <em>unmet need</em> dengan p value 0,004 artinya P<0,05. Terdapat hubungan yang signifikan efek samping alat kontrasepsi dengan <em>unmet need</em> KB dengan p value 0,027 arinya P < 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan dukungan suami dengan terjadinya <em>unmet need</em> KB dengan hasil nilai p value 0,032 artinya P<0,05. Disarankan bagi BKKBN, Pel-KB, kader kesehatan diharapkan dapat melakukan sosialisasi mengenai Keluarga Berencana dan bisa menjadi pendamping bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum ber-KB, dan perlunya memberikan edukasi kepada suami mengenai dukungan suami terhadap KB.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : pasangan usia subur (pus), <em>unmet need </em>KB</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4033S HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HAJIMENA TAHUN 20242024-08-26T06:50:48+00:00Mutiara Oktaviamutiaraoktavia122@gmail.com<p>Prevalensi hipertensi berdasarkan minum obat anti hipertensi di Provinsi Lampung<br>tahun 2018 berjumlah sebanyak 11.163 kasus lalu kasus di lampung selatan terdapat<br>1.382 kasus. Kepatuhan lansia terhadapat pengobatan penyakit hipertensi rata-rata<br>sebesar 50% di negara maju, angka ini lebih rendah pada negara berkembang.<br>Ketidak patuhan minum obat hipertensi pada lansia di Puskesmas Hajimena karena<br>informasi tentang pengobatan hipertensi tidak tersampaikan ke pasien dan<br>keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan pengetahuan dan<br>dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada lansia penderita Hipertensi<br>di wilayah kerja Puskesmas Hajimena tahun 2024. Penelitian ini menggunakan<br>desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari<br>penelitian ini seluruh lansia penderita hipertensi yang memeriksakan kesehatannya<br>di Puskesmas Hajimena, yakni sebanyak 91 orang. Teknik pengumpulan data<br>melalui lembar kuesioner. Analisis data menggunakan univariat (distribusi<br>frekuensi) dan bivariat (chi-square). Hasil penelitian diketahui ada hubungan<br>pengetahuan (p-value = 0,009) dan dukungan keluarga (p-value = 0,006) dengan<br>kepatuhan minum obat. Diharapkan bagi lansia penderita hipertensi dapat<br>mengonsumsi obat antihipertensi dengan teratur sesuai anjuran dari dokter atau<br>tenaga kesehatan agar terapi pada pengobatan mendapatkan hasil yang maksimal.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4385the Faktor Risiko Aspek Perilaku Yang Berhubungan Dengan Diabetes Militus Tipe II Terkontrol Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotadalam Kabupaten Pesawaran Tahun 20162024-09-30T05:38:01+00:00lia septiana lia septianaliaseptiana@gmail.com<p>Faktor Risiko Aspek Perilaku Yang Berhubungan Dengan Diabetes Militus Tipe II<br>Terkontrol Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotadalam<br>Kabupaten Pesawaran Tahun 2016<br>Lia Septiana*)<br>ABSTRAK<br>Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, bahwa 177 juta<br>penduduk dunia mengidap diabetes. Jumlah ini meningkat hingga melebihi 300<br>juta pada tahun 2025. Hadibroto, 2013). Data di Kabupaten Pesawaran pada<br>tahun 2013 jumlah penderita diabetes militus sebanyak 8.792 orang, pada tahun<br>2014 jumlah penderita diabetes militus sebanyak 9.792 orang, sedangkan pada<br>tahun 2015 menglami peningkatan jumlah penderita diabetes militus sebanyak<br>27.488 orang (Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, 2015). Tujuan Penelitian<br>adalah diketahui Faktor risiko aspek perilaku yang berhubungan dengan diabetes<br>militus Tipe II terkontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Dalam Kabupaten<br>Pesawaran Tahun 2016.<br>Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian ini<br>dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Dalam Kabupaten Pesawaran<br>dengan populasi 854 penderita diabetes militus, dan sampel sebanyak 90<br>penderita diabetes militus dengan simpel random sampel, Jenis data yang<br>digunakan adalah data primer. Dalam analisa bivariat ini dilakukan pengujian<br>statistik Chi-squre (x2).<br>Kejadian diabetes militus Tipe II dalam kategori tidak terkontrol sebanyak 51<br>(56,7%). Obesitas penderita diabetes militus Tipe II dalam kategori gemuk (IMT<br>> 25 Kg) sebanyak 63 (70 %), pola makan penderita diabetes militus Tipe II<br>dalam kategori risiko sebanyak 49 (54,4%), aktivitas fisik penderita diabetes<br>militus Tipe II dalam kategori tidak aktif (olahraga < 5 kali perminggu dengan<br>durasi 30 menit) sebanyak 52 (57,8%). Dan hasil uji statistik didapatkan Ada<br>hubungan obesitas dengan kejadian diabetes militus Tipe II dengan p – value =<br>0,26 dan OR = 3,168, ada hubungan pola makan dengan kejadian diabetes<br>militus Tipe II dengan p – value = 0,000 dan OR = 9,425, dan ada hubungan<br>aktivitas fisik dengan kejadian diabetes militus Tipe II dengan p – value = 0,000<br>dan OR = 6,5. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi bagi<br>responden yang merupakan penderita DM untuk mengetauhi faktor-faktor<br>penyebab tidak terkendalinya kadar glukosa darah sehingga kadar glukosa darah<br>dapat terkendali<br>Kata Kunci : DM tipe II, Obesitas, Pola Makan, Aktifitas Fisik<br>Daftar Bacaan : (18 (2003 – 2015)</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1308Hubungan Air Bersih dan Perilaku Higienen dan Sanitasi Dengan Kejadian Penyakit Kulit (Skabies) di Desa Rejo Agung Kecamatan Tegineneng Pesawaran Tahun 20222022-09-15T19:11:29+00:00Hilda Anggraini anggrainianggrainihilda222@yahoo.co.id<p>Skabies masih merupakan masalah utama terutama pada negara-negara berkembang. Berdasarkan data kesehatan yang berada di wilayah kerja UPT puskesmas tegineneng tahun 2021 desa rejo agung prevalensi penyakit kulit (skabies) sebesar 0,11%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan air bersih dan perilaku higiene dan sanitasi terhadap kejadian penyakit kulit (skabies) didesa RejoiAgung, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.</p> <p>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan <em>CrossiSectional, </em>populasi sebanyak 1.769 kk. Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 203 responden. Teknik sampling yang digunakan dengan cara <em>Nonprobability Sampling berupa Sampling Insidental</em> dengan uji analisis univariati dan bivariat untuk mengetahui hubungan variable independentidan dependen menggunakan <em>Uji Chi Square.</em></p> <p>Hasil univariat penelitian ini menunjukan bahwa dari 203 responden sebanyak 84 responden 41,4% terkena penyakit kulit (skabies), ketersediaan air bersih tidak tersedia sebanyak 128 responden 63,1%, kebiasaan mandi tidak perilaku higiene dan sanitasi 7 responden 3,4%, jenis sabun tidak perilaku higiene dan sanitasi 148 responden 72,9%, penggunaan handuk tidak perilaku higiene dan sanitasi 53 responden 26,1%, menjemur handuk tidak perilaku higiene dan sanitasi 111 responden 54,7%, mencuci handuk tidak perilaku higiene dan sanitasi 155 responden 76,4%, mengganti pakaian tidak perilaku higiene dan sanitasi 25 responden 12,3%. Hasil analisis Bivariat menunjukan bahwa yang terdapat hubungan pada ketersediaan air bersih (p=0,005) OR = 2,384 dan mencuci handuk (p=0,005) OR = 2,994 dengan kejadian skabies di desa Rejo Agung, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Masyarakat yang masih menggunakan air bersih tidak aman secara fisik, sebaiknya menggunakan air yang lebih aman secara fisik serta masyarakat yang mencuci handuk kurang dari 1 minggu sekali sebaiknya mencuci handuk 1 minggu sekali.</p> <p><em> </em></p> <p>Kata Kunci : Skabies, Ketersediaan Air Bersih, Perilaku Higiene dan Sanitasi</p> <p>Kepustakaan : 48 (2010 – 2022)</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1351the ANALISIS HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN POLIKLINIK RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG TAHUN 20222022-09-17T04:22:56+00:00rifdaaulia rifdaauliarifdaaulia@gmail.com<p>PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN<br>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT<br>FAKULTAS ILMU KESEHATAN<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>Skripsi, Agustus, 2022<br>Rifda Aulia Zahrah<br>xv + 70 Halaman + 2 Gambar + 14 Tabel + 14 Lampiran<br>Hubungan Bauran Pemasaran dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Poliklinik RS Pertamina Bintang Amin Tahun 2022<br>ABSTRAK<br>Pada tiga tahun terakhir terjadi penurunan jumlah kunjungan ulang di Rumah Sakit (RS) Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. jumlah pasien lama tahun 2019 sebanyak 6422 pasien, tahun 2020 sebanyak 6438 pasien dan tahun 2021 terjadi penurunan yang sangat signifikan sebanyak 2.631. Penurunan jumlah kunjungan ulang juga berdampak pada target kunjungan pasien poliklinik yaitu belum tercapai pada tahun 2021 sebesar 61,263 kunjungan atau 79,93%. Penurunan ini menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh pihak rumah sakit karena akan berdampak pada pendapatan rumah sakit. Minat berkunjung kembali dapat dipengaruhi oleh bauran pemasaran, yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara bauran pemasaran dengan pasien di poliklinik RS Pertamina Bintang Amin. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 120 responden dari poliklinik pasien umum (non asuransi) RS Pertamina Bintang Amin. sampel ditentukan dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan produk (0,007); harga (0,048); tempat (0,001); promosi (0.019); orang (0,038); proses (0,033) dengan minat kunjungan ulang pasien. Sedangkan tidak ada hubungan antara bukti fisik (0,203) dengan minat kunjungan ulang pasien Poliklinik RS Pertamina Bintang Amin. Saran bagi rumah sakit mengadakan pendidikan dan pelatihan service excellen, menyediakan bermacam metode pembayaran digital, dan penambahan jenis poliklinik.<br>Kata Kunci : Minat, Kunjungan Ulang, Bauran Pemasaran, Rumah Sakit<br>Daftar Pustaka : 51 (2008-2022)</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2005S PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG CERMIN 2023-06-14T12:38:47+00:00Chanita Sari Manulangchanitasari22@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a type of acute febrile illness caused by one of the four serotypes of the virus again with the genus Flavivirus known as the dengue virus which is characterized by bleeding fever 2 to 7 days without clear cause weakness, lethargy, anxiety, heartburn accompanied by signs of bleeding in the skin in the form of bleeding spots. The purpose of this study was to determine the effect of community knowledge and attitudes on dengue prevention behavior in the working area of the padang cermin health center.This type of research uses quantitative research with a cross sectional approach.The study population was the head of the family in the health center working area with a sample of 145 families selected by purposive sampling using a questionnaire. The results showed that there was an influence of knowledge obtained a value of knowledge (r=0.604; p Value 0.001 <0.05) attitude (r=0.732; p value 0.001 <0.05) with dengue prevention behavior. The results of hypothesis testing are that there is a positive relationship between knowledge and attitude with dengue prevention behavior.</p> <p> Suggestions from researchers, namely, the need to increase public knowledge by the Puskesmas through socialization and education activities to prevent dengue hemorrhagic fever routinely once a month, promotion to the community can be done with social media such as WhatsApp, Instagram and Facebook so that information can reach the community more quickly.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2290Skripsi Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Tenaga Kesehatan Terhadap Timbunan Limbah Medis Di Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 20232023-08-14T08:45:49+00:00Tri Puji Haryonotripujiharyono95@gmail.com<p>HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP TIMBUNAN LIMBAH MEDIS DI PUSKESMAS KATIBUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN</p> <p>Oleh :<br>Tri Puji Haryono 1)</p> <p><br>ABSTRAK</p> <p>Limbah medis merupakan limbah yang berasal dari sebuah pelayanan medik, perawatan gigi, farmasi, penelitian, pengobatan, perawatan atau pendidikan yang menggunakan bahan-bahan yang beracun, infeksius dan berbahaya. Salah satu sumber adanya limbah medis yakni Puskesmas yang merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat. <br>Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan menghasilkan sampah limbah medis sebanyak 4 Kg atau dalam sebulan rata-rata 90 Kg. Apabila pengelolaan sampah limbah medis yang ada di Puskesmas Katibung tidak dapat diperbaiki akan dapat mengakibatkan kerugian yang ada di Puskesmas Katibung itu sendiri bahkan dapat merugikan masyarakat sekitar. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan tenaga kesehatan terhadap timbunan limbah medis di Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan. <br>Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 responden yakni tenaga kesehatan yang ada pada Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan tenaga kesehatan terhadap pengelolaan timbunan limbah medis yang ada di puskesmas Katibung Lampung Selatan. Disarankan Tenaga medis yang ada di Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pengelolaan limbah medis, sehingga pengelolaan limbah medis yang ada di puskesmas Katibung Lampung Selatan menjadi lebih baik lagi kedepannya.<br>Kata Kunci : Puskesmas., Tenaga Kesehatan, Limbah Medis.<br>Daftar Pustaka : 40 (2008 – 2021).</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2638PEMANFAATAN DAUN KELOR DALAM PEMENUHAN GIZI BALITA DI TIYUH SUMBER REJO KECAMATAN LAMBU KIBANG, KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT2023-08-24T23:09:14+00:00Zelda Afrizazeldanora@gmail.com<p>Kelor dapat menjadi salah satu alternatif pemenuhan gizi balita. Daun kelor memiliki kandungan gizi yang tinggi dan mudah didapatkan di lingkungan sekitar, tetapi masih sangat kurang beragam dalam pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan daun kelor dalam pemenuhan gizi balita di Kelurahan Sumber Rejo. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan kelor adalah pengetahuan, sikap, ketersediaan kelor, dan pola konsumsi. Rancangan penelitian ini menggunakanan analitik observasional dengan desain <em>cross sectional</em>. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 120 ibu yang memiliki balita di Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Lambu Kibang. Teknik analisis yang digunakan adalah <em>chi-square</em>. Hasil penelitian didapatkan gambaran profil responden yaitu sebagian besar responden berumur antara 31-40 tahun (52,5%), memiliki pekerjaan sebagai IRT (70%), memiliki 2 anak (33,3%), sebagian besar memiliki pengetahuan dengan kategori cukup (62,5%), memiliki sikap positif (56,7%), memiliki ketersediaan kelor (76,7%), memiliki pola konsumsi dengan kategori cukup (68,3%), dan sebagian besar memanfaatkan tanaman kelor dalam pemenuhan gizi balita (60%). Hasil uji <em>chi-square</em> menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap, ketersediaan kelor, dan pola konsumsi dengan pemanfaatan kelor dalam pemenuhan gizi balita di Kelurahan Sumber Rejo. Saran yang dapat diberikan antara lain: hendaknya dapat membuat poster tentang kelor yang diletakkan di balai tiyuh guna meningkatkan pengetahuan masyarakat, melakukan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan sikap positif, kelurahan dapat membantu masyarakat dalam menanan tanaman kelor bagi rumah yang belum tersedia kelor, dan melakukan demo masak berbagai menu variasi olahan makanan dari kelor guna meningkatkan pola konsumsi.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2879ANALISIS FAKTOR MANUSIA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PERAWAT DI RSUD DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG2023-08-31T07:08:18+00:00Mita Azaliamitaazalia.ma@gmail.com<p style="font-weight: 400;">Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah perlindungan kerja yang bertujuan agar pekerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam kondisi yang aman dan sehat. Keselamatan dan kesehatan di tempat kerja mencakup semua aspek yang terkait dengan faktor-faktor keamanan dan kesejahteraan saat bekerja, dengan fokus utama pada mencegah terjadinya kecelakaan serius. Berdasarkan observasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung terdapat beberapa risiko yang terjadi pada tenaga kerja perawat yaitu tertusuk jarum, tergores benda tajam dari pembukaan ampul dan juga terpeleset dikarenakan lantai licin. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis faktor manusia yang berhubungan dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada perawat di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.</p> <p style="font-weight: 400;">Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan <em>cross</em><em> </em><em>sectional. </em>Dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 140 responden dengan teknik total sampling dan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji <em>chi-square.</em></p> <p style="font-weight: 400;">Ada hubungan yang bermakna antara pendidikan (p-value 0,042), pengetahuan (p-value 0,047), sikap (p-value 0,029) dan Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur (p-value 0,655), jenis kelamin (p-value 0,069) dan masa kerja (p-value 0,439) dengan penerapan K3 pada perawat di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Diharapkan dilakukan sosialisasi minimal 6 bulan sekali, memberikan edukasi atau pengetahuan kepada perawat mengenai risiko K3 khususnya tertusuk jarum, melakukan evaluasi rutin serta diberikan reward atau punishment agar memotivasi perawat untuk bekerja dengan baik.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3668S HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENERAPAN HYGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS METRO TAHUN 20232024-07-30T01:56:04+00:00Fiqri Ardiansyah RomadonFiqriard14@gmail.com<p>Rendahnya sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima berdampak pada kesehatan pembeli. Wilayah kerja Puskesmas Metro menempati urutan pertama dengan jumlah TPP terbanyak di Kota Metro, Lampung tetapi hanya 6,13% TPP yang memenuhi hygiene sanitasi pangan.Pengetahuan dan sikap menjadi kemungkinan factor penyebab rendahnya sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap penerapan hygiene sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima di wilayah kerja Puskesmas Metro. jenis penelitian kuantitatif dengan desain <em>cross sectional</em>, dengan populasi berjumlah 225 pedagang kaki lima di wilayah kerja Puskesmas Metro, Lampung dengan <em>purposive sampling</em> sehingga didapatkan 179 sampel. Analisis menggunakan <em>uji chi-square</em> dengan hasil didapatkan bahwa penerapan penjamah makanan sudah baik 51.4%, pengetahuan baik 87.2% dan sikap positif 54.7%. Ada hubungan pengetahuan dengan penerapan hygiene sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima dengan nilai ρ–value 0.031, OR = 2.736 (CI 1.066-7.022) artinya pengetahuan yang baik 2.736 kali akan menerapkan hygiene sanitasi yang baik, dan terdapat hubungan sikap dengan penerapan hygiene sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima dengan nilai ρ–value 0,001 OR = 2.871 (CI 1.540-5.352) artinya sikap positif sebesar 2.871 kali akan menerapkan hygiene sanitasi yang baik. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada penjamah makanan untuk melengkapi peralatan personal hygiene seperti menggunakan masker dan sarung tangan plastik serta diharapkan agar tidak berbicara dan merokok saat sedang mengolah makanan karena hal tersebut dapat mengakibatkan terkontaminasinya makanan.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4204H HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DENGAN PERILAKU PETUGAS CLEANING SERVICE DALAM UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI RSUD RUMAH SAKIT KOTA JAKARTA TIMUR TAHUN 20242024-08-29T13:46:33+00:00Desti Ekadestiekasiami322@gmail.com<p>Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan keputusan No 1204 tahun 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan di rumah sakit yang mewajibkan rumah sakit mengelola limbahnya. Petugas kebersihan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah sakit, salah satunya penanganan limbah medis. Sebagian besar petugas kebersihan masih melakukan praktik pembuangan limbah dengan dijinjing (78,2%) dan tidak melewati jalur khusus (81,7%). Tujuan penelitian diketahui hubungan pengetahuan, sikap, tindakan dengan perilaku petugas cleaning service dalam upaya pengelolaan limbah medis.</p> <p>Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan <em>Cross Sectional, </em>populasi sebanyak 56 orang petugas cleaning service dan sampel menggunakan total populasi. Pengelolaan data pada penelitian ini dianalisis menggunakan aplikasi SPSS. Teknik sampling menggunakan <em>Pusrposive Sampling</em> dengan uji analisis univariat dan bivariat untuk mengetahui hubungan variable independent dan dependen menggunakan Uji <em>Chi Square</em>.</p> <p>Hasil analisis univariat menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan buruk dengan presentase (51,8%), memiliki sikap positif dengan presentase (89,3%), memiliki tindakan tidak setuju dengan presentase (55,4%) dan berperilaku baik dengan presentase sebesar (83,9%), Hasil analisis Bivariat menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan pengetahuan (<em>p value = 0,088)</em>, tidak terdapat hubungan sikap (<em>p value = 1,000)</em> dan tidak terdapat hubungan tindakan (<em>p value = 0,990)</em> dalam upaya pengelolaan limbah medis.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan tindakan dengan perilaku pengelolaan limbah medis yang artinya pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit Kota Jakarta Timur memiliki perilaku pengelolaan limbah yang belum baik bukan karena pengetahuan, sikap ataupun perilaku tetapi ada faktor lain yang menyebabkan hal ini terjadi.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1334S FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS WATES KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 20222022-09-16T03:08:24+00:00Yossi Feranda Saniyosiferandasani@gmail.com<p>Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdapat pelayanan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) sebagai salah satu program di Puskesmas yang sasarannya yaitu pasien hipertensi dan diabetes mellitus untuk mencegah komplikasi penyakit. Di Puskesmas Wates kasus hipertensi dan diabetes mellitus termasuk dalam sepuluh besar penyakit di Puskesmas. Hipertensi ada di urutan pertama dengan jumlah 122 kasus sedangkan diabetes mellitus ada di urutan ketiga dengan jumlah 79 kasus, untuk jumlah peserta prolanis yang terdaftar di Puskesmas yaitu 70 orang, 53 peserta dengan penderita hipertensi dan 17 peserta penderita diabetes mellitus. Survey awal yang dilakukan peneliti sebelumnya terhadap 10 orang lansia 7 orang diantaranya menjelaskan penyebab tidak semua peserta yang terdaftar hadir dalam kegiatan Prolanis yaitu masih kurangnya sosialisasi terkait Prolanis. Tujuan penlitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan prolanis di Puskesmas Wates Kabupaten Pringsewu.</p> <p>Jenis penelitian kuantitatif, pendekatan cross sectional. Populaso dalam penelitian ini yaitu pasiien Hipertensi dan Diabetes Melitus yang menjadi peserta dalam Prolanis di Puskesmas Wates Kabupaten Pringsewu berjumlah 70 responden. Teknik sampling total sampling. Analisa data univariat dan bivariat menggunakian uji chi square. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2022.</p> <p>Pengetahuan baik sebanyak 62,9%, dukungan keluarga mendukung sebanyak 57,1%. Peran petugas berperan baik sebanyak 58,6%. Kemudahan informasi baik sebanyak 51,4% dan pemanfaatan prolanis tinggi sebanyak 55,7%. Hasil uji bivariat menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga p-value (0,000) dan OR (7,000), ada hubungan peran petugas kesehatan p-value (0,000) dan OR (8,138), ada hubungan kemudahan informasi p-value (0,009) dan OR (4,200) dengan pemanfaatan prolanis. Sedangkan tidak ada hubungan tingkat pengetahuan p-values (0,994) dengan pemanfaatan prolanis. Diharapkan bagi petugas pelaksana prolanis sebaiknya melakukan kegiatan Home Visit, petugas dapat lebih aktif lagi memberikan informasi tentang kegiatan prolanis dan mengingatkan jadwal kunjungan melalui WA Grup, bagi keluarga selalu memantau jadwal kegiatan dan mengingatkan untuk minum obat.</p> <p> </p> <ol> <li>Kata Kunci : Pengetahuan, dukungan keluarga, peran petugas, kemudahan informasi, pemanfaatan prolanis.</li> </ol>2024-10-18T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1861Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas kaliasin tanjung bintang Lampung Selatan 2023-04-17T06:28:53+00:00Rohman Daka19410027@malahayati.ac.id<p>ABSTRAK<br>Angka kejadian ISPA di Kabupaten Lampung Selatan menempati urutan pertama dan angka kesakitan dan kematian ISPA cukup tinggi terjadi pada balita, jumlah kasus ISPA pada balita disetiap tahunnya. Pada tahun 2021 terdapat 100.854 kasus ISPA dari 293.869 kasus ISPA. ISPA menduduki sebagai penyebab kematian bayi nomor satu di Indonesia Tujuan penelitian ini untuk mengeatahui faktor-fakor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita.<br>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional dengan jumlah populasi sebanyak 2.578 balita dan sampel sebanyak 126 balita. Teknik sampling yang digunakan yaitu Pusrposive Sampling menggunakan uji analisis univariat dan bivariate. Untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel independen dan mengetahui hubungan variabel independent (status gizi, status imunisasi, penegetahuan ibu dan kebiasaan merokok) dan variable dependen dengan kajian ISPA pada balita menggunakan Uji Chi Square. <br>Balita yang mengalami ISPA 39,7%, balita dengan status gizi kurang 10,3%, balita yang memiliki kelengkapan status imunisasi 62,7%, balita yang memiliki status kelengkapan dan ketepatan imunisasi 27,0%, responden yang memiliki pengetahuan buruk 52,4% dan yang memiliki kebiasaan merokok 57,9%. Terdapat hubungan antara status gizi (p-value = 0,045) dengan OR 3,951, kelengkapan imunisasi (p-value = 0,000) dengan OR 4,450, kelengkapan dan ketepatan imunisasi (p-value = 0,000) dengan OR 5,553, pengetahuan ibu (p-value = 0,000) dengan OR 4,613, kebiasaan merokok (p-value = 0,000) dengan OR 9,419) dengan kejadian ISPA pada Balita di wilayah kerja puskesmas kaliasin. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat berupa penyuluhan ataupun sosialisasi untuk memberikan pengetahuan mengenai penyakit ISPA, status gizi, status kelengkapan dan ketepatan serta pemantauan imunisasi sesuai jadwal dan bahaya keberadaan anggota keluarga yang merokok.</p> <p>Kata kunci : Kejadian ISPA, Status Gizi, Status Imunisasi, Pengetahuan Ibu, Merokok</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2056the Determinan Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Pernikahan Dini Di Desa Marga Mulya Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat Tahun 20212023-07-10T08:52:11+00:00sendy febriansendyfebrian123@gmail.com<p>pernikahan normal atau tidak formal yang dilakukan dibawah usia 18 tahun (BKKBN, 2022). Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia <20 tahun. Pernikahan usia dini menjadi permasalahan global, menurut BKKBN, (2010), sekitar 11% penduduk Indonesia menikah pada usia 15 tahun dan remaja dengan umur 18 tahun telah menikah sebanyak 18%. Diperkirakan 142 juta anak perempuan (14.2 juta per tahun) menikah sebelum usia 18 tahun dari tahun 2011 sampai 2020 (Kemenkes, 2015). Tujuan penelitian untuk Untuk mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi kejadian pernikahan dini di Desa Marga Mulya Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat tahun 2021. Jenis penelitian kuantitatif dengan dengan desain cross sectional . Populasi penelitian ini adalah seluruh pernikahan yang tercatat resmi di Desa Marga Mulya Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat dengan jumlah 90 pasangan dengan teknik menggunakan rumus slovin. Sampel penelitian ini berjumlah 74 responden, instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan untuk distribusi univariat frekuensi, analisa bivariat menggunakan uji chi square (Continuity Correction) dan analisa multivariat menggukan regressi berganda. Pada penelitian ini menunjukkan ada pengaruh variabel pengetahuan (0,019), dukungan keluarga (0,0019) dan budaya setempat (0,005) memiliki pengaruh signifikan terhadap pernikahan dini pada remaja putri dengan tingkat signifikasi p-value < nilai signifikasi dan faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah variabel budya setempat dengan nilai sebesar exp (B) tertinggi sehesar 5,336. Saran penelitian ini untuk mengembangkan program promosi kesehatan serta pemberdayaan remaja putri dan upaya membebaskan mereka dari kemiskinan di wilayah perdesaan.<br>Kata Kunci : Pernikahan dini, Pendidikan, status ekonomi, pengetahuan, hamil pranikah, paparan media massa, kepercayaan keluarga, dukungan keluarga, budaya setempat.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2413ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (ANC) 10T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINANG JAYA TAHUN 20232023-08-21T07:40:52+00:00eka yulianaekayulianasuhaimi@gmail.com<p>PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN<br>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT<br>FAKULTAS ILMU KESEHATAN<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>Skripsi, 02 Agustus 2023<br>Eka Yuliana<br>x + 77 Halaman + 22 Tabel + 2 Gambar + 13 Lampiran<br>ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN<br>PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (ANC) 10T PADA<br>IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA<br>PUSKESMAS PINANG JAYA<br>TAHUN 2023<br>ABSTRAK<br>AKI (Angka Kematian Ibu) di provinsi Lampung cenderung meningkat sebanyak<br>187/100.000 KH pada tahun 2021, upaya penurunan AKI adalah dengan adanya<br>pemanfaatan Antenatal Care (ANC) 10T, namun belum semua ibu hamil dapat<br>memanfaatkan dan memenuhi ANC10T. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui<br>faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan ANC 10T di wilayah<br>kerja Puskesmas Pinang Jaya. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain cross<br>sectional dan teknik pengambilan sampel purposive sampling, sampel responden<br>ibu hamil sesuai kriteria sebanyak 108 orang. Analisis data univariat dan bivariat<br>dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan dari 108 orang yang memenuhi<br>pelayanan ANC sebanyak 31,5% dan tidak memenuhi pelayanan ANC 10T<br>sebanyak 68,5%. Variabel yang berhubungan terhadap pemanfaatan pelayanan<br>ANC 10T adalah variabel pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,000), dukungan<br>petugas (p=0,000) dan dukungan keluarga (p=0,000). Saran kepada puskesmas agar<br>lebih meningkatkan pelayanan dengan penyuluhan kepada masyarakat khususnya<br>ibu hamil tentang pentingnya melakukan pemanfaatan dan pemenuhan standar<br>ANC 10T selama masa kehamilan agar ibu hamil memiliki kesadaran dalam<br>memanfaatkan ANC 10T.<br>Kata Kunci : Antenatal Care 10T, Pengetahuan, Sikap, Dukungan Petugas<br>Kesehatan, dan Dukungan Keluarga<br>Kepustakaan : 55 (1997-2022)</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2664S Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Di Desa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Tahun 20232023-08-25T04:56:14+00:00Indah Islaliaindahismalia721@gmail.com<p>Perilaku membuang tinja di tempat terbuka seperti semak-semak, hutan, sungai, pantai, dan tempat lain di mana kotoran dapat menyebar dan mencemari tanah, air, dan udara dikenal sebagai buang air besar sembarangan (BABS). Masalah pembuangan tinja secara sembarangan adalah sebuah masalah kesehatan yang perlu untuk mendapat prioritas. Menurut data WHO dan UNICEF Indonesia berada di negara kedua yang penduduknya masih berperilaku BABS. Menurut data monev STBM kemkes 2020 Provinsi Lampung berada pada urutan 28 dengan data 82.75%. Desa Cipadang memiliki jumlah BABS 68 kepala keluarga dan menjadi jumlah BABS tertinggi. Menurut RPJMN 2024 Indonesia memiliki target 90% akses sanitasi layak dan 0% BABS. Tujuan penelitian diketahui penyebab perilaku BABS di Desa Cipadang. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 248 responden menggunakan teknik pusrposive sampling. Dilakukan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dari hasil univarit yang memiliki pengetahuan kurang 125 responden atau 50,4%, sikap negatif 134 responden atau 54,0% dan perilaku negatif 128 responden atau 51,6%. Berdasarkan hasil bivariat didapatkan hasil p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:5,325) artinya ada hubungan pengetahuan dengan perilaku BABS. Kemudian p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:10,788) artinya ada hubungan sikap dengan perilaku BABS. Adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap melalui penyuluhan terkait dampak negatif jika berperilaku BABS serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepemilikan jamban. Oleh karena itu arisan jamban adalah solusi yang tepat bagi masyarakat kurang mampu agar mempunyai jamban.<br><br>HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI DESA CIPADANG<br>KECAMATAN GEDONG TATAAN TAHUN 2023<br>XVI + 78 Halaman + 13 Tabel + 6 Gambar + 23 Lampiran<br>ABSTRAK<br>Perilaku membuang tinja di tempat terbuka seperti semak-semak, hutan, sungai, pantai, dan tempat lain di mana kotoran dapat menyebar dan mencemari tanah, air, dan udara dikenal sebagai buang air besar sembarangan (BABS). Masalah pembuangan tinja secara sembarangan adalah sebuah masalah kesehatan yang perlu untuk mendapat prioritas. Menurut data WHO dan UNICEF Indonesia berada di negara kedua yang penduduknya masih berperilaku BABS. Menurut data monev STBM kemkes 2020 Provinsi Lampung berada pada urutan 28 dengan data 82.75%. Desa Cipadang memiliki jumlah BABS 68 kepala keluarga dan menjadi jumlah BABS tertinggi. Menurut RPJMN 2024 Indonesia memiliki target 90% akses sanitasi layak dan 0% BABS. Tujuan penelitian diketahui penyebab perilaku BABS di Desa Cipadang. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 248 responden menggunakan teknik pusrposive sampling. Dilakukan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dari hasil univarit yang memiliki pengetahuan kurang 125 responden atau 50,4%, sikap negatif 134 responden atau 54,0% dan perilaku negatif 128 responden atau 51,6%. Berdasarkan hasil bivariat didapatkan hasil p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:5,325) artinya ada hubungan pengetahuan dengan perilaku BABS. Kemudian p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:10,788) artinya ada hubungan sikap dengan perilaku BABS. Adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap melalui penyuluhan terkait dampak negatif jika berperilaku BABS serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepemilikan jamban. Oleh karena itu arisan jamban adalah solusi yang tepat bagi masyarakat kurang mampu agar mempunyai jamban.</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3275H Hubungan Keberadaan Jentik dan Container Index dengan Kejadian Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung Tahun 20232024-02-27T11:15:13+00:00rossy meliyanarossymeliyana3000@gmail.com<p>PEMINATAN K3 / KESEHATAN LINGKUNGAN</p> <p>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT</p> <p>FAKULTAS ILMU KESEHATAN</p> <p>UNIVERSITAS MALAHAYATI</p> <p> </p> <p>Skripsi, 15 Agustus 2023</p> <p>Rossy Meliyana</p> <p> </p> <p>x + 61 Halaman + 13 Lampiran + 22 Tabel + 7 Gambar</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong>HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK DAN CONTAINER INDEX</strong></p> <p><strong>DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE</strong></p> <p><strong>DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMILING</strong></p> <p><strong>KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023</strong></p> <p><strong> </strong></p> <h1><a name="_Toc159841200"></a><a name="_Toc140829510"></a>ABSTRAK</h1> <p> </p> <p>Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang diketahui membawa virus Dengue. Di Bandar Lampung, kecamatan Kemiling menjadi wilayah tertinggi pesebaran kasus DBD dengan jumlah 23,7% kasus pertahun 2022. Salah satu upaya penurunan DBD dengan melakukan identifikasi keberadaan jentik dan <em>Container Index</em> (CI). Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah guna mengetahui hubungan antara Keberadaan Jentik dan hubungan antara <em>Container Index</em> (CI) dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling.</p> <p>Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan <em>case control</em>. Sampel pada kajian ini memakai perbandingan 1:1, yaitu kelompok kasus atau penderita DBD sebanyak 27 responden dan kelompok kontrol atau non penderita DBD sebanyak 27 responden, dengan total 54 responden. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji <em>chi-square</em>.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keberadaan Jentik (<em>p-value</em> = 0,001) dan <em>Container Index</em> (<em>p-value</em> = 0,001) berpengaruh terhadap kasus DBD. Saran kepada masyarakat Kecamatan Kemiling adalah melaksanakan 3M apabila masyarakat menemukan jentik pada container di rumah untuk memutus rantai DBD. Terutama pada container seperti ember bekas, kaleng bekas, dan container yang tidak dipakai kembali.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4029H Hubungan Kondisi Sanitasi Rumah Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Ambon Tahun 20242024-08-26T07:39:55+00:00masdianamasdianadian.08@gmail.com<p>Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri <em>mycobacterium tuberculosis</em>. Bakteri tersebut menyebar dari penderita tbc melalui udara. Melalui profil kesehatan bandar lampung tahun 2021 jumlah penderita tuberkulosis paru klinis (suspek ditemukan) di kota bandar lampung sebanyak 17.810 penderita. Kondisi sanitasi lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan sumber penyebaran penyakit tuberkulosis paru. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian penyakit tuberkulosis paru.</p> <p>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em>, dengan jumlah populasi 255 responden, jumlah sampel pada penelitian ini 114 responden, penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus penetapan p0 dan or dengan kode laik etik 4442/ec/kep-unmal/vii/2024.</p> <p>Hasil analisis menggunakan uji univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (chi-square) didapatkan bahwa tidak ada hubungan luas ventilasi dengan kejadian tuberkulosis paru (p-value 1,000), ada hubungan kelembaban dengan kejadian tuberkulosis paru (p-value 0,007), ada hubungan suhu dengan kejadian tuberkulosis paru (p-value 1,000), tidak ada hubungan pencahayaan dengan kejadian tuberkulosis paru (p-value 1,000). Diharapkan petugas kesehatan khususnya program kesehatan lingkungan untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan penyuluhan serta penilaian rumah sehat sehingga dapat mengetahui kondisi fisik rumah khususnya kelembaban dan suhu yang tidak memenuhi syarat untuk mewujudkan rumah sehat yang jauh dari penularan penyakit tuberkulosis paru.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4362the MODEL PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS DENGAN POLA 3R (REDUCE,REUSE,RECYCLE) DI RSUD JEND.A.YANI KOTA METRO TAHUN 20182024-09-24T04:39:33+00:00NOPRI DWI SAPUTRA NOPRI DWI SAPUTRAnopridwi@gmail.com<p>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT<br>FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN<br>Skripsi , Agustus 2018<br>Nopri Dwi Saputra<br>Model pengelolaan limbah padat medis dengan pola 3R ( Reduce, Reuse, Recycle) di Rumah Sakit Umum Daerah Jend.A.Yani Kota Metro Tahun 2018<br>( xv + 60 halaman + 8 lampiran)<br>ABSTRAK<br>Pelaksanaan pelayanan kesehatan berpotensi untuk menghasilkan produk sampingan sebesar 10 -25 % limbah yang dipandang berbahaya dan dapat menimbulkan berbagai jenis dampak kesehatan. Berdasarkan data neraca timbulan limbah padat medis RSUD Jend.A.Yani menunjukan jumlah timbulan limbah padat medis yang dimusnahkan pada tahun 2017 sebesar 62,36 ton, jumlah timbulan limbah padat medis yang dimusnahkan oleh pihak ketiga mengeluarkan biaya yang besar sehingga membebani bagi rumah sakit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut instalasi sanitasi melaksanakan pengelolaan limbah padat medis dengan pola 3R (Reduce,Reuse,Recycle) yang berfungsi untuk mengurangi jumlah sampah yang diangkut oleh pihak ke tiga.Tujuan penelitian ini adalah diketahui model pengelolaan limbah padat medis dengan pola 3R di Rumah Sakit Umum Daerah Jend.A.Yani Kota Metro Tahun 2018.<br>Jenis penelitian ini adalah kualitatif. dengan menggunakan metode yaitu teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam,telaah dokumen dan observasi. Observasi di tempat penelitian dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan menggunakan panduan observasi (chek list) Wawancara mendalam dengan pihak RSUD Jend A.Yani Metro khususnya kepala instalasi sanitasi, petugas instalasi sanitasi, petugas pengolahan daur ulang dan informasi lain yang menunjang penelitian ini<br>Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan limbah padat medis 3R dapat mengurangi timbulan limbah padat medis RSUD Jend A.Yani Metro yang dimusnahkan ke pihak ke-3 penurunaan Limbah kotor yang dilakukan pengolahan selama semester 1 tahun 2018 sebesar 9279 kg, dan memperoleh pendapatan secara ekonomi pada semester 1 tahun 2018 limbah bersih yang dapat dimanfaatkan untuk didaur ulang sebesar 2977,5 kg. Jenis limbah medis plabot infus, derigen kemasan hemodialisa, kemasan obat. dapat didaur ulang menjadi produk – produk daur ulang plastik non kemasan. Pengolahan limbah padat medis dengan pola 3R sangat efektif dalam menurunkan jumlah limbah padat medis yang akan dimusnahkan sehingga perlu adanya kebijakan pemerintah daerah untuk mendukung penerapan di Rumah Sakit lain yang ada di Kota Metro<br>Kata Kunci : pengelolaan limbah padat medis 3R<br>Kepustakaan : 16 ( 1999 -2017)</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1349the HUBUNGAN INDEKS RISIKO SANITASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN DI KELURAHAN PESAWAHAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 20222022-09-17T04:16:01+00:00diasdumaika diasdumaikadiasdumaika1@gmail.com<p>PEMINATAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN<br>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT<br>FAKULTAS ILMU KESEHATAN<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>SKRIPSI, Agustus 2022<br>Dias Dumaika, NPM 18410019<br>HUBUNGAN INDEKS RISIKO SANITASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN DI KELURAHAN PESAWAHAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2022<br>xv + 112 Halaman + 17 Tabel + 2 Gambar + 9 Lampiran<br>ABSTRAK<br>Penyakit berbasis lingkungan di Indonesia masih menjadi permasalahan penting yang harus segera diselesaikan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di kelurahan pesawahan memiliki penyakit berbasis lingkungan antara lain Acute Nasopharyngitis (23,62%), Acute Pharyngitis (9,19%), Tuberculosis (6%), Dermatitis (4,33%) dan Obserfasi Febris (2,89%). Hal ini disebabkan oleh kondisi sanitasi yang buruk. Belum ada penelitian yang menggambarkan hubungan antara kondisi sanitasi dengan kejadian penyakit berbasis lingkungan di Kelurahan Pesawahan. Tujuan penelitian untuk diketahui hubungan indeks risiko sanitasi dengan kejadian penyakit berbasis lingkungan di Kelurahan Pesawahan Kota Bandar Lampung.<br>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional dan sampel sebanyak 135 responden. Teknik sampling yang digunakan dengan cara Pusrposive Sampling dengan uji analisis univariat dan bivariat untuk mengetahui hubungan variabel independent dan dependen menggunakan Uji Chi Square.<br>Hasil univariat penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat memiliki IRS sumber air tidak berisiko sebesar (66,7%), IRS air limbah domestik berisiko sebesar (94,1%), IRS persampahan berisiko sebesar (93,3%), IRS genangan tidak berisiko sebesar (93,3%), IRS PHBS berisiko sebesar (94,8%) dan sebagian besar responden pernah mengalami penyakit berbasis lingkungan dalam 3 bulan terakhir sebesar (75,6%). Hasil analisis Bivariat menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan IRS sumber air (p value = 1,000; OR=1,061), terdapat hubungan IRS air limbah domestik (p value = 0,021; OR=5,632), terdapat hubungan IRS persampahan (p value = 0,039 OR=4,181), tidak terdapat hubungan IRS genangan (p value = 0,688; OR=0,391) dan terdapat hubungan IRS PHBS (p value = 0,003; OR=8,534) dengan kejadian penyakit berbasis lingkungan. Saran dari peneliti yaitu melakukan Advokasi untuk pengadaan septitank komunal, pengelolaan sampah yang baik dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat sangat diperlukan untuk menurunkan angka kejadian penyakit berbasis lingkungan.<br>Kata Kunci : Indeks Risiko Sanitasi, Penyakit Berbasis Lingkungan, Kelurahan Pesawahan</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1981Hubungan indeks risiko sanitasi dengan kejadian stunting dengan kejadian stunting di kelurahan pesawahan kota bandar lampung tahun 20222023-06-09T07:24:49+00:00Rega Wahyudiregawahyudi79@gmail.com<p><strong>HUBUNGAN INDEKS RISIKO SANITASI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI KELURAHAN PESAWAHAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2022</strong></p> <p><strong> </strong></p> <h1><a name="_Toc136859667"></a>ABSTRAK</h1> <p>Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur, Prevalensi kejadian stunting dikota Bandar Lampung sebesar (36,1%), data di UPT Puskesmas Pasar Ambon kota Bandar Lampung prevalensi stunting di kelurahan Pesawahan sebanyak 44 (2,14%). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan indeks risiko sanitasi dengan kejadian stunting di kelurahan pesawahan kota bandar lampung tahun 2022. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional menggunaan sebanyak 92 responden. Tenik sampling yang digunakan dengan <em>Teknik purposive sampling</em>. uji analisis univariat dan bivariat dengan <em>uji chi square. </em>Hasil analisis menunjukan terdeteksi stunting sebanyak 28 (30,4%) responden, Indeks risiko sanitasi Sumber air berisiko sebanyak 23 (36,5%) responden, Indeks risiko sanitasi air limbah domestik berisiko 5 (71,4 %) responden. Indeks risiko sanitasi perilaku hidup bersih dan sehat berisiko sebanyak 3 (75,0%) responden. Hasil analasis bivariat menunjukan bahwa terdapat 2 variabel yang berhubungan dengan stunting, yaitu indeks risiko sanitasi limbah domestik (p <em>value</em> 0,014 <em>Odds Ratio</em> 6,739), indeks risiko sanitasi prilaku hidup bersih dan sehat (p <em>value</em> 0,048 <em>Odds Ratio</em> sebesar 7,560). Variabel yang tidak berhubungan dengan stunting adalah indeks risiko sanitasi sumber air (p <em>value</em> 0,062). Saran penelitian berdasarkan hasil penelitian didapatkan hubungan indeks risiko sanitasi air limbah domestik dan indeks risiko sanitasi prilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian stunting maka perlunya dilakukan perbaikan kesadaran akan pentingnya pengolahan air limbah domestik dan pentingnya kesadaran prilaku hidup bersih dan sehat.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : Stunting, Sanitasi, IRS</p> <p>Kepustakaan : 2017 – 2022</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2186HUBUNGAN FAKTOR TEMAN SEBAYA DAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MEROKOK REMAJA DI SMPN 3 MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 20232023-08-07T03:30:52+00:00RENNA OKTAVIA RUDIrennaoktavia05@gmail.com<p>Masalah yang sering terjadi pada remaja salah satunya adalah masalah yang terkait dengan merokok. Persentase perilaku merokok di SMPN 3 Menggala terdapat 62% siswa yang merokok Merokok dilihat dari berbagai sudut pandang manapun sangat merugikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang berada di sekelilingnya. Perilaku merokok pada remaja dapat dipengaruhi oleh faktor teman sebaya dan peran orangtua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor teman sebaya dan peran orang tua dengan perilaku merokok remaja di SMPN 3 Menggala Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2023.</p> <p>Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki di SMPN 3 Menggala Kabupaten Tulang Bawang tahun 2023 dengan jumlah 127 siswa. Teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat (chi-square).</p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 80 (63%) responden memiliki perilaku positif, 84 (66,1%) responden mendapatkan dukungan dari teman sebaya, dan 86 (67,7%) responden ada peran orangtua. Hasil uji chi-square didapatkan ada hubungan faktor teman sebaya (p <em>value</em> 0,011 dan OR= 2,875) dan peran orangtua (p <em>value</em> 0,036 dan OR = 2,423) dengan perilaku merokok remaja di SMPN 3 Menggala Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2023. Saran perlu dilakukannya pengawasan yang ketat oleh pihak sekolah mengenai kebiasaan merokok Siswa serta pemberian sanksi yang tegas bagi mereka yang kedapatan merokok.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2610Analisis Faktor Psikologi Terhadap Perilaku Penerapan K3RS Di Rsud Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung2023-08-24T08:11:42+00:00Riska Deparir.depari25@gmail.com<p>K3 adalah promosi dan pemeliharan terhadap faktor fisik, mental dan sosial pada semua pekerja yang terdapat di semua tempat kerja. Angka kecelakaan di indonesia kerja masih tergolong tinggi. Menurut data BPJS ketenagakerjaan, 11 ribu kecelakaan kerja terjadi pada 2019. Sementara pada 2020 jumlah ini meningkat pada Januari-Oktober, BPJS Ketenagakerjaan mencatat 177 ribu kecelakaan kerja. Rata-rata jam bekerja di RS adalah 42.875 jam/minggu dan waktu kerja perawat lebih dari 2.875 jam/minggu, yang seharusnya waktu perawat bekerja yaitu 58 jam/minggu. Kondisi ini menyebabkan banyak perawat mengeluh kelelahan, terutama perawat shift malam menyebabkan berlebihnya jam kerja perawat. Tujuan penelitian ini diketahui faktor psikologi yang mempengaruhi perilaku Kesehatan dan Kesehatan Kerja di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo.</p> <p>Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em> dan populasi 140 dengan sempel 50 responden. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan analisis univariat dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan variabel independent dan dependen <em>uji chi square.</em> </p> <p>Hasil Univariat ini menunjukkan bahwa perawat memiliki perilaku buruk mengenai penerapan 61.9%, sikap buruk 62.5%, kepribadian buruk mengenai penerapan K3 60.9%, dan motivasi buruk 60.9%. Hasil Bivatiat terdapat hubungan persepsi <em>p value</em> =0,003 dengan (OR) sebesar 3.611 (1.409 – 11.763), ada hubungan sikap <em>p value</em> =0,003 dengan (OR) sebesar 4.524 (1.66 – 14.981), terdapat hubungan kepribadian p value =0,027 dengan (OR) sebesar 3.694 (1.139 – 11.978), terdapat hubungan motivasi <em>p value</em> = 0,027 dengan (OR) sebesar 3.694 (1.139 – 11.978) terhadap perilaku penerapan K3. Diharapkan agar memberikan pelatihan secara rutin 6 bulan sekali tentang K3 serta merenovasi saranan dan prasarana rumah sakit agar meminimalisir risiko kecelakaan kerja di RS.</p> <p> </p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2876ANALISIS FAKTOR MANUSIA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PERAWAT DI RSUD DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG2023-08-31T06:54:48+00:00Mita Azaliamitaazalia.ma@gmail.com<p class="s62"><span class="s59"><span class="bumpedFont15">Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah perlindungan kerja yang bertujuan agar pekerja</span></span><span class="s59"><span class="bumpedFont15"> dan orang lain di tempat kerja</span></span><span class="s59"><span class="bumpedFont15"> selalu</span></span><span class="s59"><span class="bumpedFont15"> d</span></span><span class="s59"><span class="bumpedFont15">al</span></span><span class="s59"><span class="bumpedFont15">am kondisi yang aman dan sehat. </span></span><span class="s60"><span class="bumpedFont15">Keselamatan dan kesehatan di tempat kerja mencakup semua aspek yang terkait dengan faktor-faktor keamanan dan kesejahteraan saat bekerja, dengan fokus utama pada mencegah terjadinya kecelakaan serius</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">. Berdasarkan </span></span><span class="s60"><span class="bumpedFont15">observasi </span></span><span class="s60"><span class="bumpedFont15">di </span></span><span class="s61"><span class="bumpedFont15">Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung</span></span><span class="s60"><span class="bumpedFont15"> terdapat beberapa risiko yang terjadi pada tenaga kerja perawat yaitu tertusuk jarum, tergores benda tajam dari pembukaan ampul dan juga terpeleset dikarenakan lantai licin.</span></span> <span class="s60"><span class="bumpedFont15">Tujuan Penelitian </span></span><span class="s60"><span class="bumpedFont15">ini </span></span><span class="s60"><span class="bumpedFont15">adalah meng</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">analisis faktor manusia yang berhubungan dengan penerapan </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">keselamatan dan kesehatan kerja</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> pada perawat di </span></span><span class="s61"><span class="bumpedFont15">RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. </span></span></p> <p class="s62"><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan </span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">cross sectional. </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">De</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">ngan jumlah populasi dan sampel</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> sebanyak 140 responden </span></span><span class="s61"><span class="bumpedFont15">dengan teknik total sampling </span></span><span class="s61"><span class="bumpedFont15">dan </span></span><span class="s61"><span class="bumpedFont15">menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan</span></span><span class="s61"><span class="bumpedFont15"> uji</span></span> <span class="s63"><span class="bumpedFont15">chi-square. </span></span></p> <p class="s64"><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Ada hubungan yang bermakna antara pendidikan </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">(p-value </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">0,042), </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">pengetahuan (p-value </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">0,047)</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">, sikap (p-value </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">0,029) dan </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur (p-value </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">0,655)</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">, jenis kelamin (p-value </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">0,069)</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> dan masa kerja (p-value </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">0,439) </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">dengan penerapan K3 pada perawat di </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Diharapkan dilakukan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">sosialisasi minimal 6 bulan sekali, </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">m</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">emberikan edukasi atau pengetahuan kepada perawat mengenai risiko K3 khususnya tertusuk jarum, melakukan </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">evaluasi rutin serta diberikan reward atau punishment agar memotivasi perawat untuk bekerja dengan baik.</span></span></p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3495the PENERAPAN SANITASI DAN KEBERADAAN VEKTOR PADA KAPAL PENUMPANG DI PELABUHAN BAKAUHENI TAHUN 20242024-06-21T04:13:59+00:00EKO KURNIAWAN EKO KURNIAWANekokurniawan@gmail.com<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Berdasarkan data hasil pengawasan sanitasi alat angkut KKP Kelas II Panjang Tahun 2021 - 2022 terdapat beberapa kapal yang tidak memenuhi syarat karena ditemukan vektor dan dilakukan penyehatan alat angkut masing – masing sebanyak 3 dan 5 kapal atau sebesar 10%. Kondisi sanitasi dan temuan vektor tidak memenuhi syarat yang di tetapkan oleh Permenkes No 40 tahun 2015. Tujuan penelitian adalahdiketahuinya penerapan sanitasi dan keberadaan vektor di kapal penumpang di Pelabuhan Bakauheni.</p> <p>Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian observasi dengan rancangan penelitian berupa <em>cros sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kapal penumpang yang melakukan perjalanan dan berlabuh di Pelabuhan Bakauheni pada Tahun 2024 sejumlah 58 Kapal. peneliti akan membuat daftar kapal dan perusahaan pelayaran operatornya dan ditetapkan rasio sebesar 50%sehingga penelitian ini menggunakan 30 sampel.</p> <p>Berdasarkan uji distribusi frekuensi diketahui bahwa kondisi sanitasi kapal yang memenuhi syarat untuk ruang penumpang 100%, ruang rakit makanan 100% , ruang gudang sebesar 96,7% , serta pengelolaan tempat sampah sebesar 100%.Sedangkan untuk kondisi keberadaan vektor yang tidak memenuhi syarat sebesar 63,3%. Diharapkan kondisi keberadaan vektor menjadi bahan evaluasi terhadap operator pengelola kapal untuk melakukan kegiatan pengendalian vektor secara terpadu.</p> <p> </p> <p><em>Kata Kunci: </em><em>Sanitasi, Vektor, Kapal</em></p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4142A ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 20232024-08-28T15:36:33+00:00Falahul Putra Pandora Orvalafalahulputra13@gmail.com<p><strong>PEMINATAN EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIK</strong></p> <p><strong>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT</strong></p> <p><strong>FAKULTAS ILMU KESEHATAN</strong></p> <p><strong>UNIVERSITAS MALAHAYATI</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Skripsi, Juli 2024</strong></p> <p><strong>Falahul Putra Pandora Orvala</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2023</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>XVII</strong></p> <p><strong> </strong></p> <h1><a name="_Toc175602372"></a><strong>ABSTRAK</strong></h1> <p>Demam berdarah terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global terutama di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara endemis demam berdarah. Pada tahun 2022, angka kesakitan DBD di Provinsi Lampung sebesar 50,8 per 100.000 penduduk dan angka bebas jentik (ABJ) sebesar 86,22%. Tingginya angka kasus DBD di sebabkan antara lain faktor iklim seperti curah hujan, kelembaban udara, dan suhu udara. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah yang tergolong rawan dan tidak rawan DBD.</p> <p>Penelitian ini berjenis Kuantitatif, dengan pendekatan Studi Ekologi, Jumlah Populasi adalah 15 Kabupaten/kota dengan jumlah sampel adalah Total Populasi. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Korelasi dengan Pemetaan Menggunakan aplikasi Quantum GIS (QGIS).</p> <p>Dari 15 kabupaten/kota, terdapat 3 (20%) kabupaten memiliki hubungan antara Angka Bebas Jentik (ABJ) dengan Kejadian DBD, dengan P Value (0,006), dengan nilai r (-0,737) dengan kekuatan hubungan kuat dan arah hubungan Negatif. 5 (33%) kabupaten/kota memiliki hubungan antara Curah Hujan dengan Kejadian DBD memiliki P Value (0,001) dengan nilai r (0,843) dengan kekuatan hubungan sangat kuat dan arah hubungan positif. 7 (46%) kabupaten/kota memiliki hubungan antara Suhu dengam Kejadian DBD dengan P Value (0,002) dengan nilai r (-0,799) dengan kekuatan hubungan sangat kuat dan arah hubungan negatif. 8 (53%) kabupaten/kota memiliki hubungan antara Kelembaban Udara dengan Kejadian DBD dengan P Value (0,005) dengan nilai r (0,749) dengan kekuatan hubungan kuat dan arah hubungan positif.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1313HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI DENGAN KEPATUHAN MAHASISWA KESEHATAN DALAM MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN PADA ERA NEW NORMAL DI KOTA BANDAR LAMPUNG2022-09-15T23:16:53+00:00Nanik Sawitrinaniksawitri1@gmail.com<p>Angka kejadian covid 19 per 21 Juni 2021 di provinsi lampung telah menginjak angka 21.350 pasien yang terkonfirmasi mengalami covid 19,<strong>18544</strong><strong> </strong>Orang telah selesai menjalani isolasi, <strong>1169</strong><strong> </strong>Orang meninggal, kasus suspek sebanyak <strong>435 Orang</strong><strong> dengan pembagian kasus baru </strong><strong>39</strong> Orang dan kasus lama <strong>396</strong><strong> </strong>Orang. Terkonfirmasi Covi 19 <strong>21350 Orang</strong><strong>, kasusus baru </strong><strong>159</strong> Orang, dan kasus lama <strong>21191</strong> Orang. Ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sebagian besar terjadikarena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya penyakit dan manfaat penanganan dan besarnya hambatan dalam akses kesehatan Tujuan penlitian ini diketahui hubungan sikap dan persepsi dengan kepatuhan mahasiswa kesehatan dalam menerapkan prokol kesehatan pada era <em>new normal</em> di Kota Bandar Lampung.</p> <p>Jenis penelitian kuantitatif, pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa kesehatan di Universitas Malahayati, Universitas Mitra Indonesia, Politeknik Kesehatan Negri Lampung, dan Stikes Panca Bakti di Kota Bandar Lampung sebnyak 240 responden. Teknik sampling <em>simple randomh sampling</em><em>. </em>Analisa data univariat dan bivariat menggunakian <em>uji chi square. </em>Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2022</p> <p>Sebanyak 240 responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 123 responden (51,3%), persepsi responden negatif sebanyak 150 responden (62,5%), kepatuhan responden terkait menerapkan protokol kesehatan dengan kategori tidak patuh sebanyak 158 responden (65,8%). Hasil uji <em>chi square </em>didapat nilai <em>p-value </em>0,000 (≤0,05) yang artinya ada hubungan sikap dengan kepatuhan mahasiswa kesehatan dalam menerapkan prokol kesehatan kesehatan pada era <em>new normal.</em> Nilai <em>p-value </em>0,000 (≤0,05) yang artinya ada hubungan persepsi dengan kepatuhan mahasiswa kesehatan dalam menerapkan prokol kesehatan kesehatan pada era <em>new normal</em>. Diharapkan bagi mahasiswa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah selama berada dilingkungan kampus, dan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat baik di dalam ataupun diluar kampus.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Sikap, Persepsi, Kepatuhan, Penerapan protokol kesehatan,Covid 19</p>2024-10-18T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1714Analisa Kinerja Petugas Kesehatan Terkait Program Stunting di Puskesmas Kalirejo Tahun 20222023-03-16T04:48:26+00:00Leni Wardanileniwardani0808@gmail.comLolita Sarylolita@malahayati.ac.idFitri Ekasarifitriekasari19@gmail.com<p>Indonesia pada tahun 2021 kasus stunting mencapai angka sebesar 24,4%. Meskipun di beberapa daerah capaian prevelensi sudah dibawah 20% namun, hal tersebut masih belum memenuhi target dari RPJMN tahun 2024 sebesar 14%. Target selanjutnya agar Indonesia mencapai angka stunting sampai kategori rendah atau dibawah 2,5%. Kasus stunting di Kabupeten Pesawaran tahun 2021 sebanyak 3.15% di Puskesmas Kalirejo pada bulan Agustus tahun 2021 sebanyak 2.99%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kinerja petugas kesehatan terkait program stunting tahun 2022. Berdasarkan aspek sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian berjumlah 6 orang. Pemilihan informan menggunakan <em>purposive sampling. </em>Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan Analisis isi <em>(Content Analysis).</em> Hasil penelitian diketahui, kinerja petugas program stunting berdasarkan aspek sumber daya dilihat dari segi kualitas sudah pernah dilakukan pelatihan khusus stunting, sedangkan dari segi kuantitas jumlah dari petugas stunting sudah memadai. Berdasarkan aspek kepemimpinan bahwa ahli gizi memimpin pengendalian stunting yang dikoordinator langsung oleh kepala puskesmas. Berdasarkan aspek imbalan bahwa pihak puskesmas tidak memberikan <em>reward</em> kepada petugas. Berdasarkan aspek struktur petugas sudah menjalankan tugas seperti berkoordinasi dengan kepala puskesmas. Berdasarkan aspek desain pekerjaan bahwa petugas stunting sudah melakukan tugasnya seperti sosialisasi dan pemberian mpasi dan pengukuran balita. Saran dalam penelitian ini diharapkan agar pihak puskesmas rutin melakukan pelatihan, mempertahankan konsistensi tugas, memberikan <em>reward</em> kepada petugas, membuat SK terkait struktur dan mempertahankan konsistensi pelayanan.</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2050S DETERMINAN FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN LITERASI KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MALAHAYATI2023-07-05T13:48:54+00:00dinda rachmadindarachma70@gmail.com<p>Berdasarkan data Riskesdas di Provinsi Lampung pada tahun 2018 menyebutkan gangguan mental emosional sebesar 5,56%<strong>. </strong>Pada sampai saat ini, kesehatan mental menjadi masalah yang belum dapat sepenuhnya diselesaikan, baik tingkat global maupun nasional. Akar permasalahan pada kesehatan mental yaitu pemahaman mahasiswa yang kurang mengenai literasi khususnya literasi kesehatan mental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan ekonomi orang tua, bahasa, dan penggunaan media sosial terhadap literasi kesehatan mental pada mahasiswa di universitas malahayati.</p> <p> Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji <em>Chi-square</em>. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif universitas malahayati sebanyak 218 responden. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner <em>mental health literacy scale</em> (MHLS) dengan menyebarkan kuesioner melalui google form.</p> <p> Hasil penelitian ini menunjukan berdasarkan univariat literasi kesehatan mental tinggi (71,1%), usia 20-24 tahun (67,4%), jenis kelamin perempuan (81,7%), pendidikan SMA (82,1%), pendapatan ekonomi orang tua rendah UMP <2.633.000 (50,9%), bahasa Indonesia (98,2%), penggunaan media sosial <em>content</em> <em>communities</em> (81,7%). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan variabel usia (<em>p-value</em> 0,000), pendapatan ekonomi orang tua (<em>p-value</em> 0,001) berhubungan dengan literasi kesehatan mental. Tidak ada hubungan terhadap literasi kesehatan mental antara lain pendidikan (<em>p-value</em> 0,604), bahasa (<em>p-value</em> 1,00), penggunaan media sosial (<em>p-value</em> 0,057). Perlu meningkatkan literasi kesehatan mental dengan cara memanfaatkan informasi yang tersedia di instansi atau mengakses media sosial untuk mencari akun-akun terkait kesehatan mental, guna lebih memperkarya pemahaman dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental secara optimal</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2393S FAKTOR YANG MEMENGARUHI DUKUNGAN SUAMI SELAMA MASA KEHAMILAN DAN PERSALINAN IBU DI INDONESIA2023-08-21T05:41:00+00:00Ghina Gabrilla Yusufghinayusuf099@gmail.com<p>Dukungan orang terdekat khususnya suami sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, suami di harapkan untuk selalu memberikan motivasi, membantu, dan mendampingi ibu hamil baik selama masa kehamilan sampai persalinan, data Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI 2017) menunjukkan peran suami di Indonesia yang menemani pemeriksaan Kehamilan (89%) dan persalinan di rumah sakit (78%). Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang memengaruhi dukungan suami selama masa kehamilan dan persalinan ibu di Indonesia tahun 2017. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan <em>cross sectional</em> dengan populasi sebanyak 14,193 dan sampel penelitian ini sebanyak 9160 pria kawin. Tenik sampling yang digunakan dengan Teknik purposive sampling. uji analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis didapatkan suami yang mendukung sebanyak 1773(19,4%). Analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara umur suami (p 0,00; OR 4), tingkat pendidikan suami (p 0,00; OR 10), pekerjaan suami (p 0,035; OR 3,075), kuinti kekayaan (p 0,00, OR 1,8), daerah tempat tinggal ( p 0,00; OR 1,527), tempat tinggal suami berdasarkan pulau (p 0,00; OR 2,2), jumlah anak (p 0,00; OR 0,630) yang memengaruhi dukungan suami. Saran yaitu perlu adanya peningkatan sosialisasi tentang program suami siaga sehingga suami lebih memahami tentang kesehatan serta kebutuhan istri selama masa kehamilan dan persalinan sehingga mau untuk memberikan dukungannya terhadap istri.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2653S Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Depresi Postpartum Di Wilayah Kota Bandar Lampung Tahun 20232023-08-25T04:25:38+00:00Friska Novira Maya Dewifriskanoviramayadewi123@gmail.com<p>Di seluruh dunia, kejadian depresi pascapersalinan diperkirakan berkisar antara 1,9% hingga 82,1% di negara terbelakang dan dari 5,2% hingga 74,0% di negara kaya. Menurut Riskesdas 2018, terdapat sekitar 5,4% kasus depresi postpartum di Indonesia. Banyaknya kasus di negara ini menjadikan ini masalah yang serius. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dengan menggunakan instrumen EPDS di Kota Bandar Lampung Tahun 2023 variabel-variabel yang mempengaruhi depresi postpartum pada wanita. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dan desain cross-sectional, serta 251 responden digunakan sebagai sampel secara keseluruhan. Purposive sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel, lalu di analisis antara lain analisis univariat, bivariat, dan multivariat digunakan dalam analisis data. Peneliti menggunakan metode Uji Chi-Square dan analisis regresi logistik multivariat untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel bebas dan hubungan antara variabel terikat (depresi pasca melahirkan) dengan variabel bebas (usia, pekerjaan, pendidikan, paritas, riwayat aborsi, riwayat depresi, dukungan suami, dan dukungan keluarga). Variabel dependen (depresi pascapersalinan) menjadi subjek analisis multivariat untuk menentukan variabel yang paling penting. Riwayat aborsi dan terjadinya depresi pascapersalinan berhubungan, menurut analisis bivariat penelitian (p-value 0,016). Selain itu, analisis multivariat mengungkapkan bahwa riwayat aborsi (p-value 0,013) 0,005 merupakan faktor risiko yang paling dominan kejadian depresi postpartum, dengan dukungan keluarga, pendidikan, status pekerjaan, dan riwayat depresi dianggap sebagai variabel perancu. Untuk memastikan depresi, disarankan agar ibu nifas mendapatkan dukungan rutin dari orang yang dicintainya, seperti suami atau keluarga, dan didampingi oleh bidan. Para profesional ini dapat memantau kesehatan ibu dan memberikan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3245HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN SUAMI DAN DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN DENGAN STANDAR KUNJUNGAN (K6) ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINANG JAYA KOTA BANDAR LAMPUNG2024-02-19T07:01:00+00:00Audrey Adelitaaudreyadelitaa2329@gmail.com<p>Pada tahun 2021 Angka Kematian Ibu mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020 yaitu dari 4.627 kasus menjadi 7.389 di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI-AKB melalui pelaksanaan antenatal care (ANC) terpadu dengan 6x pemeriksaan kehamilan kunjungan 1x di trimester 1, 2x trimester 2 dan 3x di trimester 3. Tujuan penelitian untuk melihat Hubungan Pengetahuan, Dukungan Suami, dan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Standar Kunjungan (K6) Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pinang Jaya Kota Bandar Lampung Tahun 2023. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional </em>yang dilakukan pada bulan September sampai Oktober tahun 2023 dengan sampel 85 ibu hamil ditrimester 3. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em> dengan membagikan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji <em>chi-square.</em> Hasil didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan standar kunjungan (K6) ANC pada ibu hamil dengan <em>p-value</em> = 0,002 dan OR 1,100 serta 6,233, ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan standar kunjungan (K6) ANC pada ibu hamil dengan <em>p-value</em> = 0,006 dan OR 0,185 dan ada hubungan yang bermakna antara dukungan tenaga kesehatan dengan standar kunjungan (K6) ANC pada ibu hamil dengan <em>p-value</em> = 0,008 dan OR 3,872. Saran yang dapat diberikan adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan bukan hanya ibu hamil saja tetapi suami ibu hamil juga mengenai standar kunjungan (K6) ANC serta suami dan tenaga kesehatan harus selalu memberikan dukungan positif kepada ibu hamil agar ibu mau melakukan standar kunjungan (K6) ANC.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4001S Determinan Berat Bayi Baru Lahir di Indonesia Tahun 2024 (Analisis Data SSGI Tahun 2022)2024-08-23T06:09:59+00:00Febrianti Harum Ningtyasfebriantiharumningtyas@gmail.com<p>Angka Kematian Bayi di Indonesia sebesar 22 per 1.000 kelahiran hidup. Berat lahir kurang dari 2.500 gram memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi dibandingkan bayi dengan berat lahir lebih dari 2.500 gram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan berat bayi baru lahir di Indonesia tahun 2024.</p> <p>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan <em>cross sectional </em>dengan jumlah populasi 334.848 dan jumlah sampel sebesar 1.725 sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik <em>total sampling. </em>Uji analisis yang digunakan yaitu univariat dan bivariat. Uji bivariat pada penelitian ini menggunakan uji regresi linier dan uji <em>mann-whitney</em>.</p> <p>Rata-rata berat bayi baru lahir adalah 3170,02 gram, rata-rata usia ibu saat pertama kali hamil adalah 23,74 tahun, rata-rata ibu yang mengkonsumsi tablet Fe adalah 106,97 tablet, mayoritas ibu tidak pernah mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yaitu sebesar 69% (1.190 ibu), mayoritas ibu melakukan kunjungan ANC tidak sesuai standar yaitu sebesar 86,3% (1.488 ibu), rata-rata jumlah anak yang dilahirkan adalah 2,08, rata-rata jumlah kehamilan adalah 2,14 kali. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia pertama kali ibu hamil (p=0,569), ANC (P=0,34) dengan berat bayi baru lahir di Indonesia. Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi tablet Fe yang diminum (p=0,000), PMT (p=0,018), paritas (p=0,000), gravida (p=0,000) dengan berat bayi baru lahir di Indonesia. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif terkait pengetahuan tentang BBLR. Melakukan edukasi terkait usia yang ideal untuk hamil. Memberikan makanan tambahan dan tablet Fe pada kelas ibu hamil di tingkat puskesmas. Memberikan edukasi terkait kunjungan ANC selama kehamilan yang sesuai dengan standar, serta edukasi terkait jumlah yang ideal untuk hamil dan melahirkan.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4345T FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA TENAGA KESEHATAN DI RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN2024-09-13T03:31:47+00:00Mochamad Anshar Purnamamochanshar.md@gmail.com<p>Keraguan terhadap efektivitas pemimpin dalam mendorong motivasi pegawai dalam layanan kesehatan sebagai pandangan umum berdasarkan kontingency perspektive. Oleh karena itu diperlukan dukungan budaya yang dikonfigurasi sesuai dengan konteks dan bidang industri. Tujuan penelitian adalah menjelaskan peran budaya orgnisasi dalam memediasi pengaruh Clinical leadership terhadap motivasi tenaga kesehatan di RSUD Tangerang Banten. Melalui pendekatan studi kausal dengan pengumpulan data melalui survei menggunakan kuesioner dan analisia data menggunakan SEM (structural equation Modeling) diperoleh hasil mengenai pentingnya peran pemimpin . Menurunnya interaksi antara Clinical leadership dengan bawahan akibat struktur orgnisasi yang semakin tinggi menyebabkan fungsi kepemimpinan berkurang. Peningkatan jarak fisik dan hierarkis serta kompleksitas organisasi dapat menyebabkan interaksi yang lebih jarang dan seringkali lebih terstruktur antara pimpinan dan bawahan. Konfigurasi budaya yang tepat memediasi kelemahan tersebut dan tetap mendorong fungsi pemimpin sebagai motivator para pegawai. Implikasi teoritis yaitu teori konfigurasi budaya menyoroti pentingnya konfigurasi budaya dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat perubahan struktur organisasi. Budaya yang didesain berdasarkan konteks dan <br>kebutuhan membantu memediasi dampak negatif dari peningkatan jarak hierarkis dan memastikan bahwa pimpinan tetap berfungsi sebagai motivator <br>yang efektif</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1344S HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SUMBER INFORMASI MENGENAI KEBIJAKAN PPKM DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PADA MASYARAKAT2022-09-16T07:45:30+00:00Ni Luh Putu Wahyu Yuliastutiniluhputu3666@gmail.com<p>Desa Trimulya Jaya Tulang Bawang dalam kepatuhan 5M didapatkan Memakai masker <br>54,3%, Mencuci tangan 56,4%, Menjaga jarak 53,2%, Menghindari kerumunan 64,9%, <br>Membatasi mobilisasi 70,2%. Angka kejadian kasus Covid 19 di Kabupaten Tulang <br>bawang, sampai tanggal 22 Agustus 2022, didapatkan jumlah kasus terkonfirmasi <br>sebanyak 1781 kasus dan kasus kematian sebanyak 94 kasus. Tujuan penelitian ini <br>adalah untuk mengetahui diketahuinya hubungan pengetahuan dan sumber informasi <br>mengenai kebijakan PPKM dengan kepatuhan protokol kesehatan pada masyarakat di <br>Desa Trimulya Jaya Tulang Bawang tahun 2022. Rancangan penelitian yang digunakan <br>adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah <br>seluruh masyarakat di Desa Trimulya Jaya Tulang Bawang pada tahun 2022 sebanyak <br>1539 orang dengan sampel sebanyak 94 responden. pengambilan sampel menggunakan <br>teknik random sampling dengan kriteria inklusi. Analisa bivariat menggunakan Chi-<br>square. Hasil penelitian berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan sebagaian besar <br>responden patuh (69,1%), sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (81,9%) <br>dan sebagian besar responden memiliki sumber informasi positif (58,5%). Hasil uji Chi-<br>square didapatkan ada hubungan antara pengetahuan (p value 0,000 <0,05 ) dan sumber <br>informasi (p value 0,000 <0,05 ) mengenai kebijakan PPKM dengan kepatuhan protokol <br>kesehatan pada masyarakat di Desa Trimulya Jaya Tulang Bawang tahun 2022. <br>Disarankan untuk seluruh warga dapat mematuhi aturan pemerintah mengenai kebijakan PPKM dan mengikuti aturan protokol kesehatan agar Covid-19 mengalami penurunan <br>secara perlahan.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1947Analisis Faktor Perilaku Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri Sebagai Upaya Pencegahan Stunting 2023-05-26T07:19:39+00:00Ida Maya Meika Sariidamayamks@gmail.com<p>Pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri merupakan salah satu upaya pemerintah guna meningkatkan kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi TTD. Pemerintah bekerjasama dengan pelayanan kesehatan dan instansi pendidikan dalam mendistribusikan TTD. SMP Negeri 2 Bumi Ratu Nuban merupakan sekolah percontohan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Wates. Namun, kurangnya kesadaran serta dukungan yang diberikan membuat remaja putri tidak teratur dalam mengkonsumsi TTD. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor perilaku konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri dalam upaya pencegahan stunting. <br>Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional,populasi seluruh remaja putri. pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 117 remaja putri yang sudah mengalami menstruasi di SMPN 2 Bumi Ratu Nuban. Pengambilan data menggunakan kuisioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data univariat menggunakan deskriptif frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. <br>Berdasarkan uji statistik deskriptif didapatkan hasil bahwa remaja putri di SMPN 2 Bumi Ratu Nuban mayoritas memiliki perilaku baik dalam mengkonsumsi TTD yaitu 64.1%, sedangkan remaja putri dengan perilaku tidak baik dalam mengkonsumsi TTD sebesar 35.9%. Remaja putri berpengetahuan baik (88.9%) dan cukup (11.1%). Remaja putri dengan sikap positif (59%) dan negatif (41%). 68.4% tenaga kesehatan memiliki dukungan positif dan 31.6% dalam kategori negatif. Sedangkan untuk dukungan orang tua dalam kategori positif (54.7%) dan negatif (45.3%). Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan antara pengetahuan (P-Value =0.002; OR=7.5;95%; CL=1.93-29), sikap (P-Value= 0.039; OR= 2.42; 95%;CI = 1.116-5.252), dukungan tenaga kesehatan ( P-Value = 0.003; OR= 3.68;95%;CI = 1.62-8.36) dan dukungan orang tua (P-Value= 0.000; OR=8,2;95%;CI=3.44-19.6) dengan perilaku konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Diharapkan adanya kegiatan edukasi dan pemantauan buku rapor kesehatanku yang dilakukan secara continue oleh tenaga kesehatan yang dapat melibatkan guru dan orang tua secara langsung. </p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2066HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN MENGENAI KEHAMILAN DAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUI TAHUN 20232023-07-20T01:48:18+00:00febri antifebrifadhlan2@gmail.com<p>Keikutsertaan ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil berperan dalam meningkatnya <br>pengetahuan ibu mengenai tanda bahaya kehamilan. Evalusi kunjungan K4, <br>didapatkan bahwa capaian K4 masih dibawah target yaitu 95%. Tujuan penelitian <br>ini untuk mengetahui hubungan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil dengan <br>pengetahuan mengenai kehamilan dan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas <br>Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2023.<br>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi <br>dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan <br>>36 minggu di Wilayah Kerja Puskesmas Krui dengan jumlah 51 orang. Teknik <br>sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrument pengumpulan data <br>menggunakan kuesioner dan buku KIA. Analisis data dalam penelitian ini <br>menggunakan univariat dan bivariat (chi-square).<br>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 29 (56,9%) responden aktif mengikuti <br>kelas ibu hamil dan 28 (54,9%) responden memiliki pengetahuan yang baik. Hasil <br>analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu <br>hamil dengan pengetahuan mengenai kehamilan dan persalinan di Wilayah Kerja <br>Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2023 dengan p value 0,042. <br>Diharapkan Ibu hamil dapat aktif mengikuti kelas ibu hamil agar dapat <br>meningkatkan pengetahuan mengenai hal-hal dalam kehamilan dan persalinan</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2594Analisis Faktor Psikologi Terhadap Perilaku Penerapan K3RS Di Rsud Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung2023-08-24T07:37:44+00:00Riska Deparir.depari25@gmail.com<p>K3 adalah promosi dan pemeliharan terhadap faktor fisik, mental dan sosial pada semua pekerja yang terdapat di semua tempat kerja. Angka kecelakaan di indonesia kerja masih tergolong tinggi. Menurut data BPJS ketenagakerjaan, 11 ribu kecelakaan kerja terjadi pada 2019. Sementara pada 2020 jumlah ini meningkat pada Januari-Oktober, BPJS Ketenagakerjaan mencatat 177 ribu kecelakaan kerja. Rata-rata jam bekerja di RS adalah 42.875 jam/minggu dan waktu kerja perawat lebih dari 2.875 jam/minggu, yang seharusnya waktu perawat bekerja yaitu 58 jam/minggu. Kondisi ini menyebabkan banyak perawat mengeluh kelelahan, terutama perawat shift malam menyebabkan berlebihnya jam kerja perawat. Tujuan penelitian ini diketahui faktor psikologi yang mempengaruhi perilaku Kesehatan dan Kesehatan Kerja di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo.</p> <p>Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em> dan populasi 140 dengan sempel 50 responden. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan analisis univariat dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan variabel independent dan dependen <em>uji chi square.</em> </p> <p>Hasil Univariat ini menunjukkan bahwa perawat memiliki perilaku buruk mengenai penerapan 61.9%, sikap buruk 62.5%, kepribadian buruk mengenai penerapan K3 60.9%, dan motivasi buruk 60.9%. Hasil Bivatiat terdapat hubungan persepsi <em>p value</em> =0,003 dengan (OR) sebesar 3.611 (1.409 – 11.763), ada hubungan sikap <em>p value</em> =0,003 dengan (OR) sebesar 4.524 (1.66 – 14.981), terdapat hubungan kepribadian p value =0,027 dengan (OR) sebesar 3.694 (1.139 – 11.978), terdapat hubungan motivasi <em>p value</em> = 0,027 dengan (OR) sebesar 3.694 (1.139 – 11.978) terhadap perilaku penerapan K3. Diharapkan agar memberikan pelatihan secara rutin 6 bulan sekali tentang K3 serta merenovasi saranan dan prasarana rumah sakit agar meminimalisir risiko kecelakaan kerja di RS.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2858ANALISIS FAKTOR MANUSIA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PERAWAT DI RSUD DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG 2023-08-30T09:38:47+00:00Mita Azaliamitaazalia.ma@gmail.com<p>Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah perlindungan kerja yang bertujuan agar pekerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam kondisi yang aman dan sehat. Keselamatan dan kesehatan di tempat kerja mencakup semua aspek yang terkait dengan faktor-faktor keamanan dan kesejahteraan saat bekerja, dengan fokus utama pada mencegah terjadinya kecelakaan serius. Berdasarkan observasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung terdapat beberapa risiko yang terjadi pada tenaga kerja perawat yaitu tertusuk jarum, tergores benda tajam dari pembukaan ampul dan juga terpeleset dikarenakan lantai licin. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis faktor manusia yang berhubungan dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada perawat di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.</p> <p>Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional. </em>Dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 140 responden dengan teknik total sampling dan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji <em>chi-square. </em></p> <p>Ada hubungan yang bermakna antara pendidikan (p-value 0,042), pengetahuan (p-value 0,047), sikap (p-value 0,029) dan Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur (p-value 0,655), jenis kelamin (p-value 0,069) dan masa kerja (p-value 0,439) dengan penerapan K3 pada perawat di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Diharapkan dilakukan sosialisasi minimal 6 bulan sekali, memberikan edukasi atau pengetahuan kepada perawat mengenai risiko K3 khususnya tertusuk jarum, melakukan evaluasi rutin serta diberikan reward atau punishment agar memotivasi perawat untuk bekerja dengan baik.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3364the PENGARUH MEDIA VIDEO EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN 20232024-04-24T03:27:59+00:00FARRA FARRAfarra123@gmail.com<p>FAKULTAS ILMU KESEHATAN<br>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG<br>Skripsi, November 2023<br>Farra Hayka Salsabilla<br>PENGARUH MEDIA VIDEO EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023<br>Anemia adalah suatu kondisi jumlah sel darah merah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Anemia merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang paling umum dan sulit ditangani secara global. Provinsi Lampung adalah provinsi yang memiliki prevalensi anemia tertinggi di pulau Sumatera dengan presentase 63%. Data tersebut juga menunjukan bahwa 24,6%, penderita anemia di Provinsi Lampung terjadi pada usia remaja putri. Prevalensi anemia di kota Bandar Lampung sebesar 23,37%. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui pengaruh media video edukasi terhadap pengetahuan remaja putri tentang anemia di SMKN 8 Bandar Lampung.<br>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan metode Quasi eksperimen dengan rancangan pretest-posttest one group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu 295 siswi kelas XI dengan sampel sebanyak 168 siswi. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan univariat (Mean, Median dan Std Deviasi) dan bivariat ( Uji statistic Kolmogorov dengan Uji statistic Paired Sample Ttest).<br>Hasil penelitian diketahui bahwa data pengetahuan sebelum intervensi memiliki nilai mean sebesar 0,40, dengan nilai median sebesar 0,00 dan std. deviation sebesar 0,214. Kemudian untuk data pengetahuan setelah intervensi memiliki nilai mean sebesar 1,95, dengan nilai median sebesar 2,00 dan std. deviation sebesar 0,491. Dan nilai probabilitas untuk data pengetahuan sebelum intervensi dan pengetahuan setelah intervensi adalah sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 Ditolak dan Ha diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Media Video terhadap Pengetahuan Remaja Putri. Saran diharapkan adanya alat bantu dalam menunjang pendidikan informasi kesehatan berupa media video.<br>Kata Kunci : Anemia, Pengetahuan, Video Edukasi, Media</p>2024-05-20T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4048S Determinan Prilaku Penggunaan Alat Kontrasepsi Implan pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Gayau Kecamat Padang Cermin2024-08-26T08:51:49+00:00Yunila Sariyunilasari59@gmail.com<p class="s47"><span class="s26"><span class="bumpedFont15">Implan merupakan batang plastik berukuran kecil yang lentur, seukuran batang</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">korek</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">api,</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">yang</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">melepaskan</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">progestin</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">yang</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">menyerupai</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">hormone</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">progesteron</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">alami</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">di tubuh perempuan. Indonesia 2022, terdapat 59,4% akseptor menggunakan alat</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">kontrasepsi</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">modern.</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">Menurut</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">BPS</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">Provinsi</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">Lampung</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">tahun</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">2018</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">sebanyak</span></span></p> <p class="s145"><span class="s26"><span class="bumpedFont15">280.188</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">pengguna</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">KB</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">aktif.</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">Pengguna</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">alat</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">kontrasepsi</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">implan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">di</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">kabupaten</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">pesawaran tahun 2023 sebanyak 1.260 pengguna KB aktif. Jumlah penggunan KB</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">aktif di Desa Gayau sebanyak 85 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">hubungan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">pengetahuan,</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">sikap,</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">dukungan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">suami,</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">jumlah</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">anak,</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">usia,</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">dan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">pendidikan</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">dengan penggunaan alat kontrasepsi implan pada Pasangan Usia Subur di Desa</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">Gayau Kecamatan Padang Cermin tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">penelitian kuantitatif dengan pendekatan </span></span><span class="s75"><span class="bumpedFont15">cross sectional</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">. Populasi dari penelitian</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">ini yakni 292 KK dengan sampel sebanyak 169 PUS</span></span><span class="s75"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">Teknik pengumpulan data</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">melalui</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">kuesioner</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">berbentuk</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">google</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">form.</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">Analisis</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">data</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">menggunakan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">univariat</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">dan</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">bivariat. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value =</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">0,000),</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">sikap</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">(p-value</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">=</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">0,001),</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">dukungan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">suami</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">(p-value</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">=</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">0,000),</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">jumlah</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">anak</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">(p-</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">value</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">=</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">0,001),</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">usia</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">(p-value</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">=</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">0,000),</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">pendidikan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">(p-value</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">=</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">0,001) dengan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">perilaku penggunaan alat KB implan pada PUS. Diharapkan petugas kesehatan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">dapat</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">lebih</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">sering</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">untuk</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">memberikan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">edukasi</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">dan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">penyuluhan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">tentang</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">alat</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">kontrasepsi</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">implan untuk</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">masyarakat.</span></span></p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1311S FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS WATES KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 20222022-09-15T22:52:12+00:00Yossi Feranda Saniyosiferandasani@gmail.com<p>Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdapat pelayanan Program Pengelolaan Penyakit <br>Kronis (PROLANIS) sebagai salah satu program di Puskesmas yang sasarannya yaitu pasien <br>hipertensi dan diabetes mellitus untuk mencegah komplikasi penyakit. Di Puskesmas Wates <br>kasus hipertensi dan diabetes mellitus termasuk dalam sepuluh besar penyakit di Puskesmas. <br>Hipertensi ada di urutan pertama dengan jumlah 122 kasus sedangkan diabetes mellitus ada di <br>urutan ketiga dengan jumlah 79 kasus, untuk jumlah peserta prolanis yang terdaftar di <br>Puskesmas yaitu 70 orang, 53 peserta dengan penderita hipertensi dan 17 peserta penderita <br>diabetes mellitus. Survey awal yang dilakukan peneliti sebelumnya terhadap 10 orang lansia 7 <br>orang diantaranya menjelaskan penyebab tidak semua peserta yang terdaftar hadir dalam <br>kegiatan Prolanis yaitu masih kurangnya sosialisasi terkait Prolanis. Tujuan penlitian ini untuk <br>mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan prolanis di Puskesmas Wates <br>Kabupaten Pringsewu.<br>Jenis penelitian kuantitatif, pendekatan cross sectional. Populaso dalam penelitian ini <br>yaitu pasiien Hipertensi dan Diabetes Melitus yang menjadi peserta dalam Prolanis di <br>Puskesmas Wates Kabupaten Pringsewu berjumlah 70 responden. Teknik sampling total <br>sampling. Analisa data univariat dan bivariat menggunakian uji chi square. Penelitian <br>dilakukan pada bulan Juni 2022.<br>Pengetahuan baik sebanyak 62,9%, dukungan keluarga mendukung sebanyak 57,1%.<br>Peran petugas berperan baik sebanyak 58,6%. Kemudahan informasi baik sebanyak 51,4% dan <br>pemanfaatan prolanis tinggi sebanyak 55,7%. Hasil uji bivariat menunjukkan ada hubungan <br>dukungan keluarga p-value (0,000) dan OR (7,000), ada hubungan peran petugas kesehatan pvalue (0,000) dan OR (8,138), ada hubungan kemudahan informasi p-value (0,009) dan OR <br>(4,200) dengan pemanfaatan prolanis. Sedangkan tidak ada hubungan tingkat pengetahuan pvalues (0,994) dengan pemanfaatan prolanis. Diharapkan bagi petugas pelaksana prolanis <br>sebaiknya melakukan kegiatan Home Visit, petugas dapat lebih aktif lagi memberikan <br>informasi tentang kegiatan prolanis dan mengingatkan jadwal kunjungan melalui WA Grup, <br>bagi keluarga selalu memantau jadwal kegiatan dan mengingatkan untuk minum obat.<br>Kata Kunci : Pengetahuan, dukungan keluarga, peran petugas, kemudahan informasi, <br>pemanfaatan prolanis.<br>Kepustakaan : 30 (2010-2019)</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1571A ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT DI RSUD SUKADANA LAMPUNG TIMUR TAHUN 20222022-12-03T06:40:50+00:00Vera Arianiveever05@gmail.com<p>Masalah kinerja SDM khususnya perawat di rumah sakit menunjukkan bahwa pengembangan tenaga kesehatan belum dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan untuk pelayanan/pembangunan kesehatan, Hasil prasurvei ini sedikit memberikan gambaran bahwa perawat yang kinerja atau prestasi kerjanya kurang baik lebih banyak yang memiliki persepsi, sikap, motivasi, dan kepribadian serta kemauan belajar yang rendah. Kondisi inilah yang menjadi pertimbangan pebelitian lebih difokuskan pada faktor psikologis yaitu sikap, motivasi, dan belajar. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kinerja perawat di RSUD Sukadana Lampung Timur.<br>Jenis penelitian kuantitatif, rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat RSUD Sukadana Lampung Timur sebanyak 172 perawat, sekaligus sebagai sampel. Data diperoleh dengan mengisi kuesioner. Data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan chi square.<br>Hasil penelitian deskripsi kinerja responden sebanyak 83 (48,3%) yang kinerjanya tergolong baik, sebanyak 78 (45,3%) memiliki sikap positif, sebanyak 76 (44,2%) memiliki motivasi tinggi, sebanyak 85 (49,4%) belajarnya baik. Ada pengaruh antara sikap (p value =0,035 OR=2,01), motivasi (p value =0,001 OR=3,30), tidak ada pengaruh belajar terhadap kinerja perawat di RSUD Sukadana Lampung Timur (p value =1,000). Terdapat pengaruh antara kinerja perawat dengan motivasi, dan sikap perawat. Disarankan untuk meningkatkan kinerja perawat RSUD Sukadana Lampung Timur dapat memberikan insentif/reward kepada perawat berprestasi sehingga dapat meningkatkan sikap yang lebih baik dan menimbulkan daya saing. Untuk meningkatkan keterampilan dalam pelaksanaan kinerja perawat, disarankan agar setiap perawat memiliki kesempatan pelatihan yang sama dan bagi perawat yang sudah mendapat pelatihan untuk untuk tidak dipindah tugaskan minimal 2 tahun.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2045Hubungan pengetahuan dan peran tokoh masyarakat terhadap kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas hajimena lampung selatan tahun 20232023-07-04T07:41:09+00:00Deni Ardiansyahardiansyahdeni353@gmai.com<p><strong>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT</strong></p> <p><strong>FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT</strong></p> <p><strong>UNIVERSITAS MALAHAYATI</strong></p> <p><strong>PEMINATAN K3 & KESLING</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Skripsi, Mei 2023</strong></p> <p><strong>Deni Ardiansyah</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HAJIMENA LAMPUNG SELATAN TAHUN 2023</strong></p> <p>XVI + 58 Halaman + 16 Tabel + 3 Gambar + 11 Lampiran</p> <h1><a name="_Toc135779154"></a>ABSTRAK</h1> <p>Provinsi Lampung pada tahun mencatat<strong> </strong>ada 3.484 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) atau 435 kasus dalam sebulan. Atau ada 14 kasus dalam sehari. Kabupaten Lampung Selatan tercatat ada 185 orang yang mengalami DBD sejak Januari sampai Agustus 2022. Tujuan penelitian ini ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan peran tokoh masyarakat terhadap kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas hajimena kabupaten lampung selatan tahun 2023. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan dengan populasi berjumlah 96 responden dan jumlah sampel sama sepeti jumlah populasi karena menggunakan tektik total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian menggunakan uji analisis univariat dan bivariate. Untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel dependen (kejadian DBD) dan mengetahui hubungan variabel independent (pengetahuan dan peran tokoh masyarkat). Hasil penelitian univariat yaitu terdapat 26 orang yang mengalami DBD, terdapat 55 responden yang memiliki Pengetahuan Baik dan terdapat 42 responden yang memiliki Pengetahuan Buruk, dan Peran tokoh masyarakat terdapat 65 responden yang berperan baik dan terdapat 32 responden yang tidak berperan baik. Hasil Bivariat Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tokoh masyarakat terhadap kejadian DBD (pvalue=0,011) dan Ada hubungan yang bermakna antara peran tokoh masyarakat terhadap kejadian DBD (pvalue=0,000) diwilayah kerja Puskesmas Hajimena Tahun 2023. Untuk meningkatkan pengetahuan dan peran tokoh masyarakat dalam memperhatikan kondisi linngkungan masyarakat dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk diperlukan dukungan dari instansi kesehatan seperti puskesmas dan dinas kesehatan.</p> <p> </p> <p>Kata kunci: Kejadian DBD, Pengetahuan, Peran Tokoh Masyarakat</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p><strong>PUBLIC HEALTH UNDERGRADUATE STUDY PROGRAM</strong></p> <p><strong>FACULTY OF PUBLIC HEALTH</strong></p> <p><strong>MALAHAYATI UNIVERSITY</strong></p> <p><strong>MAJOR IN K3 & ENVIRONMENTAL HEALTH</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Undergraduate Thesis, May 2023</strong></p> <p><strong>Deni Ardiansyah</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND THE ROLE OF COMMUNITY LEADERS ON THE INCIDENCE OF DENGUE FEVER IN THE WORKING AREA OF THE HAJIMENA HEALTH CENTER, SOUTH LAMPUNG IN 2023</strong></p> <p> </p> <p>XVI + 95 Pages + 16 Tables + 3 Pictures + 11 Appendices</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><em>Lampung Province recorded 3,484 cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) or 435 cases in a month. Or there are 14 cases in a day. In South Lampung Regency recorded 185 people who experienced DHF from January to August 2022. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and the role of community leaders in the incidence of DHF in the working area of the Hajimena Public Health Center, South Lampung Regency in 2023. This type of research is quantitative. with a cross sectional approach with a population of 96 respondents and the number of samples is the same as the number of population because it uses a total sampling technique because the total population is less than 100, the entire population is used as a research sample using univariate and bivariate analysis tests. To determine the frequency distribution of the dependent variable (DHF incident) and determine the relationship of the independent variables (knowledge and role of community leaders). The results of the univariate study were that there 26 people who experienced DHF, there were 55 respondents who had good knowledge and 42 respondents who had bad knowledge, and the role of community leaders, there were 65 respondents who played a good role and there were 32 respondents who did not play a good role. Bivariate Results There is a significant relationship between the knowledge of community leaders on the incidence of DHF (pvalue=0.011) and There is a significant relationship between the role of community leaders on the incidence of DHF (pvalue=0.000) in the working area of the Hajimena Health Center in 2023.</em> <em>To increase the knowledge and role of community leaders in paying attention to community environmental conditions and eradicating mosquito nests, support from health agencies such as health centers and the health office is needed.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Keywords: DHF Incidence, Knowledge, Role of Community Leaders</em></p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2384S Determinan Faktor yang Berhubungan dengan Literasi Kesehatan Mental pada Mahasiswa di Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 20232023-08-21T04:16:51+00:00Desy Fatmawatydesyfatmawaty2017@gmail.com<ul> <li>Berdasarkan data Riskesdas 2018 di Provinsi Lampung pada tahun 2018 menyebutkan gangguan mental emosional sebesar 5.56%. Sampai saat ini, kesehatan menjadi masalah yang belum sepenuhnya terselesaikan, baik tingkat global maupun nasional. Akar permasalahan pada kesehatan mental yaitu pemahaman remaja yang kurang mengenai literasi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik, dukungan keluarga, dukungan teman, dan penggunaan media dengan literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dan menggunakan uji T test independent. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif di Universitas malahayati, dengan sampel sebanyak 250 responden. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner berbentuk google form. Alat ukur untuk kuesioner literasi kesehatan mental memakai Mental Health Literacy Scale (MHLS). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor literasi kesehatan mental 55.96 dengan nilai maksimum 73.00 dan minimum 45.00, rata-rata skor lingkungan fisik 1.17 dengan nilai maksimum 5.00 dan minimum 0.00, rata-rata skor dukungan keluarga 30.65 dengan nilai maksimum 40.00 dan minimum 20.00, rata-rata skor dukungan teman 30.72 dengan nilai maksimum 40.00 dan minimum 20.00, rata-rata skor penggunaan media 31.02 dengan nilai maksimum 40.00 dan minimum 15.00. Menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel lingkungan fisik (p-value0.000), dukungan keluarga (p-value0.000), dukungan teman (p-value0.000), penggunaan media (p-value0.017). Diharapkan instansi dapat berperan aktif dalam meningkatkan literasi kesehatan mental. Memberikan informasi yang menarik melalui media elektronik maupun cetak mengenai kesehatan mental. Diharapkan juga untuk meningkatkan fasilitas seperti biro konseling.</li> </ul>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2648Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tenaga Kesehatan Terhadap Pemisahan Sampah Medis Di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung2023-08-25T03:59:07+00:00Desty Monica Ramadayantidestymon211@gmail.com<p>Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Potensi bahaya pada sampah medis dimulai dari proses proses pemilahan, pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan, pembuangan hingga pemusnahan. WHO memperkirakan sekitar 1,67 juta kasus hepatitis B, 315.120 kasus hepatitis C, dan 33.877 kasus HIV disebabkan oleh jarum suntik yang tidak aman dan sistem pembuangan limbah medis yang tidak tepat. Berdasarkan observasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo, masih ada pekerja yang membuang sampah tidak sesuai dengan pengelompokan sampah. Tujuan penelitian diketahui hubungan pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan terhadap perilaku pemisahan sampah medis.</p> <p>Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif dengan rancangan <em>Cross Sectional</em> dengan jumlah populasi sebanyak 253 tenaga kesehatan dan sampel sebanyak 60 responden. Teknik sampling yang digunakan yaitu <em>Pusrposive Sampling</em> dan menggunakan <em>analisis univaria</em><em>t</em> dan <em>bivariate</em> dengan uji statistik menggunakan uji <em>Chi Square</em>.</p> <p>Responden yang memiliki pengetahaun buruk mengenai pemisahan sampah medis sebesar 46,7% dan yang memiliki sikap negatif sebesar 80,8% serta yang memiliki perilaku buruk sebesar 56,7%. Terdapat hubungan antara pengetahaun tenaga kesehatan (p-value = 0,007) dengan OR 4.385 (1.447 – 13.288) dan ada hubungan antara sikap tenaga kesehatan (p-value = 0,001) dengan OR 6.785 (2.052 – 22.429) terhadap perilaku pemisahan sampah medis. <a name="_Toc137308551"></a>Diharapkan perlu adanya pengawasan terhadap pemisahan sampah medis agar pelaksanaan SOP dapat diterapkan dengan benar.</p> <p> </p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2996FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA SMK N 1 KRUI KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 20232023-09-12T07:57:16+00:00EFRIZA YOHANESefrizayohanes@gmail.com<p>Perilaku merokok merupakan sesuatu kebiasaan atau perilaku yang tidak bisa ataupun sulit untuk ditinggalkan dan dapat diketemui hampir di semua kalangan masyarakat baik pada laki-laki maupun perempuan. Kabupaten Pesisir Barat merupakan urutan kelima tertinggi perilaku merokok pada usia remaja yaitu mencapai 29,67%. Perilaku merokok dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, teman sebaya, lingkungan kelurga, dan iklan rokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok siswa SMK N 1 Krui tahun 2023. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain analitik dan pendekatan <em>cross sectional. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK N 1 Krui dengan sampel yang berjumlah 123 siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah <em>purposive sampling. </em>Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat (<em>chi-square). </em>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 74 (60,2%) responden memiliki pengetahuan kurang baik, 63 (51,2%) responden memiliki lingkungan teman sebaya yang tidak mendukung, 64 (52%) responden dengan lingkungan keluarga tidak merokok, dan 64 (52%) responden menyatakan tidak pernah melihat iklan rokok dan responden lebih banyak yang merokok yaitu 68 siswa (55,3%). Hasil anisis bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahun (p= 0,000), teman sebaya (p=0,000), lingkungan keluarga (p=0,000), dan iklan (p=0,000) dengan perilaku merokok. Berdasarkan penelitian tersebut maka disarankan pihak sekolah perlu melakukan pengawasan yang ketat mengenai perilaku merokok siswa serta pemberian sanksi yang tegas bagi mereka yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah sehingga diharapakan dapat membuat efek jera bagi siswa yang lain.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3940S Hubungan pengetahuan dan sikap kader Posyandu dengan kemampuan deteksi dini stunting di desa tulung agung kabupaten pringsewu 20242024-08-21T05:24:41+00:00mangges manggeskarmanggesriska@gmail.com<p class="s4"> </p> <p class="s92"><span class="s35"><span class="bumpedFont15">Stunting</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">menjadi salah satu permasalahan gizi yang cukup</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">kompleks bagi banyak negara di dunia,</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">tidak terkecuali </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">Negara Indonesia. </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">stunting</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">juga menjadi masalah prioritas di Provinsi Lampung yaitu mencapai 14,2 % pada tahun 2022.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap kader posyandu terhadap kemampuan deteksi dini </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">stunting</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">.</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan desan penelitian adalah </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">cross sectional</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> dilaksanakan di desa Tulung Agung Kabupaten Pringsewu</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">dengan menggunakan kuesioner dan wawancara dengan jumlah populasi sebanyak</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> 60 kader posyandu</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">.</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">Teknik</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">sampling</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">yang digunakan yaitu </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">total Sampling. </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">Data diuji secara univariat dan bivariat menggunakan</span></span> <span class="s35"><span class="bumpedFont15">chi square</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">.</span></span> <span class="s16"><span class="bumpedFont15">Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan kader kategori baik dan kemampuan baik sebanyak 23 orang (44,2%), sikap kader kategori positif dan kemampuan baik sebanyak 17 orang (48,6%). Dari hasil uji statistik menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kemampuan kader p= 0,040 (>0,05) </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">dan nilai OR 2,100 </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">sedangkan hubunga</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">n</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">sikap kader dengan kemampuan kader </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">tidak </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">ada hubungan yang signifikan dengan p= 0,</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">156</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> (</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">></span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">0,05)</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">dan nilai OR 2,925 </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">.</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> Diharapkan kader posyandu dapat lebih menambah wawsan pengetahuan dan kemampuan dalam hal deteksi dini </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">stunting</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15"> agar terciptanya kesehatan balita yang optimal.</span></span></p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4321S Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Beresiko pada Remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Provinsi Lampung Tahun 20242024-09-10T07:29:19+00:00Clara Shintanishintaniclara1@gmail.com<p>Menurut <em>World Health Organization</em>, Remaja usia 10-19 tahun merupakan bagian dari lebih dari 16% populasi global dan memiliki dampak yang signifikan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja SMP di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Dengan proses pengambilan sampel yaitu <em>Purposive Random Sampling</em> Jumlah sampel sebanyak 132 responden menggunakan data instumen penelitian yaitu kuesioner yang disebarkan bebertuk gform. Hasil dari penelitian ini adalah dari lima variabel yang diambil (tempat tinggal, pengetahuan ims&hiv, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, peran orang tua, peran teman sebaya) di dapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual yaitu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi <em>p-value</em> 0,014. Pemodelan multivariat menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor dominan <em>p value</em> 0,027 dan OR 3,133 (95%CI 1,136-8,637) sehingga didapatkan bahwa faktor penggunaan teknologi dan komunikasi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku seksual pada remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kesimpulan Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi meningkatkan risiko 3,1 kali untuk melakukan perilaku seksual maupun untuk tidak melakukan perilaku seksual pranikah dengan saran perlu pemberian pendidikan yang lebih peduli dan mengawasi remaja dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.</p> <p> </p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1340s Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumanda Kabupaten Tanggamus Tahun 20222022-09-16T03:59:30+00:00Febri liyawati liyawatifebriliyawati@gmail.com<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Stunting</em> adalah keadaan kekurangan status gizi bersifat kronis dalam masa pertumbuhan perkembangan anak yang ditentukan dari nilai Z-Score panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) <-2 SD. Sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya stunting terkait munculnya berbagai jenis penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Sumanda. Jenis penelitian ini kuantitatif, Populasinya adalah 126 balita dengan stunting, dan sampel sebanyak 93 responden ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat menggunakan <em>uji chi square. </em>Hasil uji statistik didapatkan hasil yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sumber air minum diperoleh nilai <em>p </em>= 0,002, kepemilikan jamban sehat diperoleh nilai <em>p </em>= 0,000 dan pembuangan air limbah diperoleh nilai <em>p </em>= 0,001 terhadap kejadian balita stunting sangat pendek. Sedangkan pembuangan sampah diperoleh nilai <em>p </em>= 0,053 tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian sangat pendek pada balita <em>stunting </em>di wilayah kerja puskesmas sumanda. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya petugas sanitarian untuk memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat terkait dengan penggunaan air minum, kepemilikan jamban dan saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat, umumnya lingkungan yang buruk akan memiliki prevalensi stunting yang tinggi. </p> <p> </p> <p>Kata Kunci: <em>Stunting, </em>Sumber Air Minum, Jamban, Saluran Pembuangan Air Limbah, Pembuangan Sampah</p> <p>Kepustakaan : 47 (2010 – 2022)</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1944Analisis Faktor Perilaku Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri Sebagai Upaya Pencegahan Stunting 2023-05-26T06:33:01+00:00Ida Maya Meika Sariidamayamks@gmail.com<ol> <li><sup>Pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri merupakan salah satu upaya pemerintah guna meningkatkan kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi TTD. Pemerintah bekerjasama dengan pelayanan kesehatan dan instansi pendidikan dalam mendistribusikan TTD. SMP Negeri 2 Bumi Ratu Nuban merupakan sekolah percontohan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Wates. Namun, kurangnya kesadaran serta dukungan yang diberikan membuat remaja putri tidak teratur dalam mengkonsumsi TTD. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor perilaku konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri dalam upaya pencegahan stunting. <br>Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional,populasi seluruh remaja putri. pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 117 remaja putri yang sudah mengalami menstruasi di SMPN 2 Bumi Ratu Nuban. Pengambilan data menggunakan kuisioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data univariat menggunakan deskriptif frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. <br>Berdasarkan uji statistik deskriptif didapatkan hasil bahwa remaja putri di SMPN 2 Bumi Ratu Nuban mayoritas memiliki perilaku baik dalam mengkonsumsi TTD yaitu 64.1%, sedangkan remaja putri dengan perilaku tidak baik dalam mengkonsumsi TTD sebesar 35.9%. Remaja putri berpengetahuan baik (88.9%) dan cukup (11.1%). Remaja putri dengan sikap positif (59%) dan negatif (41%). 68.4% tenaga kesehatan memiliki dukungan positif dan 31.6% dalam kategori negatif. Sedangkan untuk dukungan orang tua dalam kategori positif (54.7%) dan negatif (45.3%). Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan antara pengetahuan (P-Value =0.002; OR=7.5;95%; CL=1.93-29), sikap (P-Value= 0.039; OR= 2.42; 95%;CI = 1.116-5.252), dukungan tenaga kesehatan ( P-Value = 0.003; OR= 3.68;95%;CI = 1.62-8.36) dan dukungan orang tua (P-Value= 0.000; OR=8,2;95%;CI=3.44-19.6) dengan perilaku konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Diharapkan adanya kegiatan edukasi dan pemantauan buku rapor kesehatanku yang dilakukan secara continue oleh tenaga kesehatan yang dapat melibatkan guru dan orang tua secara langsung<br></sup></li> </ol>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2061HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN MENGENAI KEHAMILAN DAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUI TAHUN 20232023-07-14T08:27:11+00:00febri antifebrifadhlan2@gmail.com<p>Keikutsertaan ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil berperan dalam meningkatnya pengetahuan ibu mengenai tanda bahaya kehamilan. Evalusi kunjungan K4, didapatkan bahwa capaian K4 masih dibawah target yaitu 95%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil dengan pengetahuan mengenai kehamilan dan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2023.</p> <p> </p> <p>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan <em>cross sectional. </em>Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan >36 minggu di Wilayah Kerja Puskesmas Krui dengan jumlah 51 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah <em>total sampling. </em>Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner dan buku KIA. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat <em>(chi-square).</em></p> <p><em> </em></p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 29 (56,9%) responden aktif mengikuti kelas ibu hamil dan 28 (54,9%) responden memiliki pengetahuan yang baik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil dengan pengetahuan mengenai kehamilan dan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2023 dengan p <em>value </em>0,042. Diharapkan Ibu hamil dapat aktif mengikuti kelas ibu hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan mengenai hal-hal dalam kehamilan dan persalinan.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2425Hubungan pengetahuan dan motivasi dengan literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Universitas Malahayati tahun 20232023-08-21T08:32:10+00:00hafiratul usfahafiratulfitriu@gmail.com<p>Salah satu permasalahan yang signifikan di dunia dan Indonesia termasuk<br>diantaranya adalah kesehatan jiwa. Menurut data Riskesdas Provinsi Lampung pada<br>tahun 2013, Gangguan kesehatan mental pada remaja memiliki prevalensi<br>gangguan berupa depresi mencapai 2,77% dan meningkat pada tahun 2018 sebesar<br>2,86% (Kemenkes RI, 2018). Permasalahan yang terjadi pada remaja mempunyai<br>kecendrungan untuk melakukan perilaku berisiko yang akan menyebabkan<br>terjadinya gangguan kesehatan dalam bentuk fisik dan kesehatan mental. Tujuan<br>penelitian yaitu mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap faktor<br>yang berhubungan dengan literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Universitas<br>Malahayati Bandar Lampung Tahun 2023.Metode penelitian ini menggunakan<br>penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada<br>penelitian ini adalah 250 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan<br>sampling incidental. Instrumen yang digunakan adalah kuisoner google formulir.<br>Uji statistik yang digunakan uji t-independent dan korelasi dan regresi linear.Hasil<br>analisis menggunakan uji t-independent dengan nilai p-value = 0,000 < (0,05) untuk<br>pengetahuan yang artinya terdapat hubungan antara literasi kesehatan mental<br>dengan faktor penegtahuan. Hasil uji korelasi dan regresi linear dengan nilai pvalue 0,072 > (0,05) untuk motivasi yang artinya tidak ada hubungan antara literasi<br>kesehatan mental deng faktor motivasi. Saran kepada mahasiswa untuk mencari<br>lebih informasi mengenai kesehatan mental dan membangun suasana yang<br>menyenangkan, membuat daftar buku bacaan, sharing dengan teman dan alumni<br>dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan guna meningkatkan motivasi dalam<br>literasi kesehatan mental.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2798Faktor Yang Mempengaruhi Peserta BPJS Kesehatan Mandiri Dalam Pembayaran Iuran Di Kelurahan Kemiling Permai Tahun 20232023-08-29T05:17:03+00:00Yulia Minda Sarimindasr4@gmail.com<p>Kesehatan bagian penting dalam menunjang produktifitas manusia. Iuran BPJS Kesehatan menjadi sumber penunjang pembiayaan kesehatan. Untuk keberlangsungan program BPJS, iuran BPJS merupakan salah satu sumber untuk pembiayaan kesehatan. Cakupan peserta di Kecamatan Kemiling sebanyak 6420 Jiwa Peserta Mandiri menunggak membayar iuran BPJS. Kelurahan Kemiling Permai menduduki jumlah penduduk tertinggi diantara 9 kelurahan lain nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kepatuhan peserta BPJS Kesehatan Mandiri di Kelurahan Kemiling Permai. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian <em>Cross Sectional </em>yang dilakukan di Kelurahan Kemiling Permai. Populasi penelitian ini sebanyak 13.903 jiwa dengan sampel penelitian berjumlah 188 Peserta dengan kategori peserta BPJS Kesehatan Mandiri yang dipilih secara <em>Purposive Sampling </em>menggunakan alat bantu kuesionerAnalisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Penelitian ini diperoleh 59,6% peserta yang patuh membayar iuran, tidak patuh 40,4%. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh motivasi dengan kepatuhan peserta BPJS Kesehatan Mandiri dalam pembayaran iuran ( P-value = 0,005), dan ada pengaruh persepsi dengan kepatuhan peserta BPJS Kesehatan Mandiri dalam pembayaran iuran ( <em>P-value</em> = 0,016). Saran dari peneliti yaitu peneliti selanjutnya perlunya meninjau kembali atau skrining terhadap kriteria untuk menjadi responden penelitian seperti yang menjadi responden yaitu yang bertanggung jawab atas pembayaran iuran.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3309H Hubungan Keberadaan Jentik dan Container Index dengan Kejadian Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung Tahun 20232024-03-04T03:31:50+00:00rossy meliyanarossymeliyana3000@gmail.com<p>Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang diketahui membawa virus Dengue. Di Bandar Lampung, kecamatan Kemiling menjadi wilayah tertinggi pesebaran kasus DBD dengan jumlah 23,7% kasus pertahun 2022. Salah satu upaya penurunan DBD dengan melakukan identifikasi keberadaan jentik dan <em>Container Index</em> (CI). Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah guna mengetahui hubungan antara Keberadaan Jentik dan hubungan antara <em>Container Index</em> (CI) dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling.</p> <p>Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan <em>case control</em>. Sampel pada kajian ini memakai perbandingan 1:1, yaitu kelompok kasus atau penderita DBD sebanyak 27 responden dan kelompok kontrol atau non penderita DBD sebanyak 27 responden, dengan total 54 responden. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji <em>chi-square</em>.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keberadaan Jentik (<em>p-value</em> = 0,001) dan <em>Container Index</em> (<em>p-value</em> = 0,001) berpengaruh terhadap kasus DBD. Saran kepada masyarakat Kecamatan Kemiling adalah melaksanakan 3M apabila masyarakat menemukan jentik pada container di rumah untuk memutus rantai DBD. Terutama pada container seperti ember bekas, kaleng bekas, dan container yang tidak dipakai kembali.</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4036S DETERMINAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MALAHAYATI2024-08-26T07:01:56+00:00Nazla Tasyaraninazlatasyarani.com@gmail.com<p>Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda kian meningkat di Indonesia, penyimpangan perilaku anak muda tersebut dapat membahayakan generasi kedepan bangsa ini. Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba sebanyak 1.998 selama 2020. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, lingkungan tempat tinggal dan teman sebaya Mahasiswa terhadap perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Malahayati. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Malahayati, yakni sebanyak 6.080 dengan sampel 375 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel <em>purposive sampel</em>. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner berbentuk google form. Analisis data menggunakan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (chi square). Hasil penelitian diketahui ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,015) OR 1.843, sikap (p-value = 0,001) OR 0,023, teman sebaya (p-value = 0,001) OR 10.439, lingkungan tempat tinggal (p-value = 0,001) OR 4,452 dengan perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba. Diharapkan pada mahasiswa untuk melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan mengikuti program pencegahan dan kegiatan positif yang ada di kampus seperti <em>Health Promotion University</em> (HPU) dan unit kegiatan kampus</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4444Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pencegahan Ispa pada balita di wilayah Kerja Puskesmas Bandar Lampung2024-10-04T07:06:41+00:00Fadilah Amanda sariamndafadh@gmail.com<p class="s103"><span class="s26"><span class="bumpedFont15">Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di seluruh dunia. Prevalensi kondisi klinis ISPA di Indonesia sebesar 9,3% dan Penyakit ISPA/pneumonia pada anak dan balita di Provinsi Lampung menempati urutan ke-3 dengan persentase 40,6%, sedangkan di Bandar Lampung</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">berada pada urutan ke-3 dengan persentase 5,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan anatar pengetahuan dan sikap ibu dengan pencegahan ISPA pada </span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">balita.</span></span></p> <p class="s103"><span class="s26"><span class="bumpedFont15">Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan </span></span><span class="s30"><span class="bumpedFont15">Cross</span></span> <span class="s30"><span class="bumpedFont15">Sectional </span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">dengan jumlah populasi sebanyak 3.401 balita dan sampel sebanyak 126 balita. Teknik sampling yang digunakan yaitu </span></span><span class="s30"><span class="bumpedFont15">Pusrposive Sampling </span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">menggunakan uji analisis</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">univariat</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">dan bivariate.</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">Untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel independen dan mengetahui hubungan variabel independent (pengetahuan ibu dan sikap ibu)</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">dan variable dependen dengan pencegahan ISPA pada balita menggunakan Uji </span></span><span class="s30"><span class="bumpedFont15">Chi Square</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">.</span></span></p> <p class="s103"><span class="s26"><span class="bumpedFont15">Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mencegah ISPA (77,0%), ibu yang memiliki pengetahuan baik (</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">6</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">4,3%) dan memiliki pengetahaun buruk (35,7%) , ibu</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">yang memiliki sikap baik (57,1%) dan memiliki sikap buruk (42,9%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (p-value = 0,023) dengan OR 2,886 dan sikap ibu</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">(p-value = 0,009) dengan OR 3,366 dengan pencegahan ISPA pada Balita di Puskesmas Rajabasa Idah Bandar Lampung. Diharapkan petugas dapat meningkatkan upaya pencegahan promotif dan preventif kepada masyarakat terutama ibu baik yang memiliki balita yang menderita ISPA maupun yang tidak menderita ISPA berupa penyuluhan ataupun sosialisasi dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan</span></span> <span class="s26"><span class="bumpedFont15">mengenai penyakit ISPA</span></span><span class="s26"><span class="bumpedFont15">.</span></span></p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1309Ber Faktor Lingkungan Dan Perilaku Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Kota Jakarta Utara Tahun 2022.2022-09-15T22:04:00+00:00Novia Puspitasari Puspitasaripuspitasarinovia619@gmail.com<p>PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN</p> <p>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT</p> <p>FAKULTAS ILMU KESEHATAN</p> <p>UNIVERSITAS MALAHAYATI</p> <p> </p> <p>Skripsi Agustus 2022</p> <p>Novia Puspitasari</p> <p> </p> <p>FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN KAMAL MUARA KECAMATAN PENJARINGAN KOTA JAKARTA UTARA TAHUN 2022.</p> <p> </p> <p>xvi + 81 halaman + 9 lampiran</p> <h1><a name="_Toc112316467"></a><a name="_Toc111870582"></a>ABSTRAK</h1> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> </p> <p>Data World Health Organization (WHO) menunjukkan terdapat 2 milyar kasus diare di seluruh dunia, dengan 2.5 juta kematian per tahun meskipun tata laksana sudah maju. Wilayah Kecamatan Penjaringan merupakan daerah yang endemis diare, yang setiap tahunnya penyakit tersebut tetap ada. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian diare pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kamal Muara. Jenis penelitian kuantitatif, pendekatan <em>cross sectional</em>. Responden dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kamal Muara sebanyak 100 responden. Teknik sampling<em> purposive</em> <em>sampling</em>. Analisa data univariat dan bivariat menggunakian uji <em>chi square</em>. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2022. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan sarana air bersih dengan kejadian diare (<em>p value</em> 0,354), tidak ada hubungan sarana jamban keluarga dengan kejadian diare (<em>p value</em> 0,898), ada hubungan sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare (<em>p value</em> 0,003), ada hubungan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare (<em>p value</em> 0,000), tidak ada hubungan perilaku minum air dengan kejadian diare (<em>p value</em> 0,124), ada hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare (<em>p value</em> 0,003), tidak ada hubungan menggunakan jamban dengan kejadian diare (<em>p value</em> 0,192). Disarankan bagi Puskesmas Kelurahan Kamal Muara agar memberikan dorongan kepada masyarakat terkait menjaga kualitas fisik air, tempat pembuangan sampah sesuai kriteria, sarana pembuangan air limbah yang baik serta edukasi kepada masyarakat tentang kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan di air yang mengalir.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci : diare, faktor lingkungan, faktor perilaku</p> <p>Kepustakaan : 41 (2010 – 2022)</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong> </strong></p> <p><strong> </strong></p> <p>OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY, AND ENVIRONMENTAL HEALTH MAJOR</p> <p>STUDY PROGRAM OF BACHELOR OF PUBLIC HEALTH</p> <p>FACULTY OF HEALTH SCIENCE</p> <p>MALAHAYATI UNIVERSITY</p> <p> </p> <p>Undergraduate Thesis, August 2022</p> <p>Novia Puspitasari</p> <p> </p> <p>ENVIRONMENTAL AND BEHAVIOR FACTORS RELATED TO THE INCIDENCE OF DIARRHEA IN THE COMMUNITY IN THE WORKING AREA OF THE KAMAL MUARA VILLAGE HEALTH CENTER PENJARINGAN SUB-DISTRICT NORTH JAKARTA CITY IN 2022</p> <p><strong> </strong></p> <p>xvi + 81 pages + 9 attachments</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p>Data from the World Health Organization (WHO) shows that there are 2 billion cases of diarrhea worldwide, with 2.5 million deaths per year despite advanced management. The District of Penjaringan is an endemic area of diarrhea, which every year the disease persists. The purpose of this study was to determine the environmental and behavioral factors related to the incidence of diarrhea in the community in the working area of the Kamal Muara Village Health Center. This type of research is quantitative, cross sectional approach. Respondents in this study were the people in the working area of the Kamal Muara Village Health Center as many as 100 respondents. The sampling technique is purposive sampling. Analysis of univariate and bivariate data using chi square test. The study was conducted in August 2022. The results showed that there was no relationship between clean water facilities and the incidence of diarrhea (p value 0.354), there was no relationship between family latrine facilities and the incidence of diarrhea (p value 0.898), there is a relationship between waste disposal facilities and the incidence of diarrhea (p value 0.003), there is a relationship between waste water disposal facilities and the incidence of diarrhea (p value 0.000), there is no relationship between drinking water behavior and the incidence of diarrhea (p value 0.124), there is a relationship between hand washing habits and the incidence of diarrhea (p value 0.003), there is no relationship between using the latrine and the incidence of diarrhea (p value 0.192). It is recommended for the Kamal Muara Village Health Center to provide encouragement to the community regarding maintaining the physical quality of water, garbage disposal sites according to criteria, good waste water disposal facilities and educating the public about the habit of washing hands with soap in flowing water.</p> <p> </p> <p>Keyword : diarrhea, environment factor, behavioral factor</p> <p>Literature : 41 (2010 – 2022)</p> <p> </p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1365E SKRIPSI PENGARUH PENGENDALIAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGI TERHADAP KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HAJIMENA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 20222022-09-22T07:45:33+00:00REZA FEBRIYANTARARezafebriyantara@gmail.com<p>PEMINATAN KESEHATAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN<br>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT<br>FAKULTAS ILMU KESEHATAN<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>Skripsi, 29 Agustus, 2022<br>Reza febriyantara, NPM 20410037P<br>PENGARUH PENGENDALIAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGI TERHADAP KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HAJIMENA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN<br>TAHUN 2022<br>xv + 76 Halaman + 7 Lampiran<br>ABSTRAK<br>Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh adanya virus Dengue kemudian ditularkan melalui vektor nyamuk dari spesies Aedes aegypti. Peran vektor dalam penyebaran penyaki ini menyebabkan kasus banyak ditemukan pada musim hujan ketika munculnya banyak genangan air yang menjadi tempat perindukan nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengendalian fisik, kimia dan biologi terhadap keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti di wilayah kerja puskesmas hajimena.<br>Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional dan rancangan menggunakan desain cross sectional. Sampel berjumlah 95 rumah yang diambil dengan teknik Cluster Sampling random sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariate menggunakian uji chi squar. Penelitian dilakukan pada bulan April - Juni tahun 2022.<br>Hasil analisis univariat menunjukkan pengendalian fisik (3M) sebesar 79,1% responden tergolong dalam kategori baik sedangkan 21,1% responden dengan kategori kurang baik, pengendalian kimia (penggunaan abate) sebesar 40% sedangkan yang tidak menggunakan 60% dan pengendalian bilogi (memelihara ikan) sebesar 84,2% sedangkan 15,8% tidak melakukan pengendalian biologi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh pengendalian fisik terhadap keberadaan jentik (p value 0,009), ada pengaruh pengendalian kimia terhadap keberadaan jentik (p value 0,001), ada pengaruh pengendalian biologi terhadap keberadaan jentik (p value 0,02) diwilayah kerja puskesmas hajimena kabupaten lampung selatan tahun 2022. Oleh sebab itu, perlu adanya lintas sektor terkait penguatan upaya pengendalian fisik, kimia dan biologi agar bisa memutus mata rantai keberadaan jentik nyamuk.<br>Keyword : DBD, Pengendalian fisik, kimia, biologi, Jentik nyamuk</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2034A Analisis Risiko K3 Di Ruang Rawat Inap Bedah RS Tjokrodipo Tahun 2p232023-06-27T07:20:22+00:00siti mariamsitisitimariam1810@gmail.com<p>Abstrak:</p> <p>Menurut laporan terbaru dari International Labour Organization (Organisasi Perburuhan Internasional), sebanyak lebih dari 1,8 juta orang meninggal di Asia-Pasifik. Di tingkat Asia, sebanyak dua pertiga dari populasi global lebih dari 2,78 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan kerja atau penyakit kerja Sedangkan berdasarkan laporan National Safety Council (NSC) menunjukkan bahwa sebesar 41% kecelakaan di Rumah Sakit lebih besar dibandingkan di industri lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan dan Kesehatan kerja di ruang rawat inap bedah RS X Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode semi kuantitatif yang mengacu pada AS/NZS:2004 dan cara untuk identifikasi risiko menggunakan job hazard analysis (JHA) dan mengalikan nilai concequence,likelihood,exposure untuk menentukan tingkat risiko. Hasil penelitian didapatkan dengan tingkat risiko substansial sebanyak 1 risiko dan tingkat acceptable sebanyak 10 risiko.</p> <p>Kata Kunci: AS/NZS:2004, concequence,likelihood,exposure,level risk.</p> <p> </p> <p> </p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2292Skripsi Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Tenaga Kesehatan Terhadap Timbunan Limbah Medis Di Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 20232023-08-14T08:42:45+00:00Tri Puji Haryonotripujiharyono95@gmail.com<p>HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP TIMBUNAN LIMBAH MEDIS DI PUSKESMAS KATIBUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN</p> <p>Oleh :<br>Tri Puji Haryono 1)</p> <p><br>ABSTRAK</p> <p>Limbah medis merupakan limbah yang berasal dari sebuah pelayanan medik, perawatan gigi, farmasi, penelitian, pengobatan, perawatan atau pendidikan yang menggunakan bahan-bahan yang beracun, infeksius dan berbahaya. Salah satu sumber adanya limbah medis yakni Puskesmas yang merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat. <br>Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan menghasilkan sampah limbah medis sebanyak 4 Kg atau dalam sebulan rata-rata 90 Kg. Apabila pengelolaan sampah limbah medis yang ada di Puskesmas Katibung tidak dapat diperbaiki akan dapat mengakibatkan kerugian yang ada di Puskesmas Katibung itu sendiri bahkan dapat merugikan masyarakat sekitar. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan tenaga kesehatan terhadap timbunan limbah medis di Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan. <br>Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 responden yakni tenaga kesehatan yang ada pada Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan tenaga kesehatan terhadap pengelolaan timbunan limbah medis yang ada di puskesmas Katibung Lampung Selatan. Disarankan Tenaga medis yang ada di Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pengelolaan limbah medis, sehingga pengelolaan limbah medis yang ada di puskesmas Katibung Lampung Selatan menjadi lebih baik lagi kedepannya.<br>Kata Kunci : Puskesmas., Tenaga Kesehatan, Limbah Medis.<br>Daftar Pustaka : 40 (2008 – 2021).</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2640HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN PELECEHAN SEKSUAL DI SMP X KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 20232023-08-25T00:38:26+00:00NURKHASANAHnurkhasanahkesmas@gmail.com<p>Pelecehan seksual merupakan penyalahgunaan hubungan perempuan dan laki-laki yang merugikan salah satu pihak. Berdasarkan laporan data kasus kekerasan di Provinsi Lampung tahun 2022 terdapat 41% kasus pelecehan seksual. Faktor yang mempengaruhi kejadian pelecehan seksual salah satunya adalah pola asuh orangtua. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan kejadian pelecehan seksual di SMP X Kabupaten Pesisir Barat tahun 2023.</p> <p> </p> <p>Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja kelas VIII di SMP X Kabupaten Pesisir Barat dengan jumlah 150 orang. Teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan chi square.</p> <p> </p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 38 (25,3%) responden yang pernah mengalami pelecehan seksual dan 112 (74,7%) responden tidak pernah mengalami pelecahan seksual. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan pola asuh otoriter ayah (p=0,001) dan ibu (p=0,008), demokratis ayah (p=0,024), lalai ayah ibu (p=0,039; 0,029), dan memanjakan ayah (p=0,042) dan ibu (p=0,045) dengan kejadian pelecehan seksual. Sedangkan pola asuh demokratis ibu (p=0,791) tidak berhubungan dengan kejadian pelecehan seksual. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan petugas kesehatan dapat memberikan edukasi mengenai batasan-batasan dalam seksualitas sehingga remaja mengerti batasan-batasan yang dapat dijaga dan dianggap privasi.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2880ANALISIS FAKTOR MANUSIA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PERAWAT DI RSUD DR.A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG2023-08-31T07:11:37+00:00Mita Azaliamitaazalia.ma@gmail.com<p style="font-weight: 400;">Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah perlindungan kerja yang bertujuan agar pekerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam kondisi yang aman dan sehat. Keselamatan dan kesehatan di tempat kerja mencakup semua aspek yang terkait dengan faktor-faktor keamanan dan kesejahteraan saat bekerja, dengan fokus utama pada mencegah terjadinya kecelakaan serius. Berdasarkan observasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung terdapat beberapa risiko yang terjadi pada tenaga kerja perawat yaitu tertusuk jarum, tergores benda tajam dari pembukaan ampul dan juga terpeleset dikarenakan lantai licin. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis faktor manusia yang berhubungan dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada perawat di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.</p> <p style="font-weight: 400;">Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan <em>cross</em><em> </em><em>sectional. </em>Dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 140 responden dengan teknik total sampling dan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji <em>chi-square.</em></p> <p style="font-weight: 400;">Ada hubungan yang bermakna antara pendidikan (p-value 0,042), pengetahuan (p-value 0,047), sikap (p-value 0,029) dan Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur (p-value 0,655), jenis kelamin (p-value 0,069) dan masa kerja (p-value 0,439) dengan penerapan K3 pada perawat di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Diharapkan dilakukan sosialisasi minimal 6 bulan sekali, memberikan edukasi atau pengetahuan kepada perawat mengenai risiko K3 khususnya tertusuk jarum, melakukan evaluasi rutin serta diberikan reward atau punishment agar memotivasi perawat untuk bekerja dengan baik.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3670S HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENERAPAN HYGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS METRO TAHUN 20232024-07-30T04:15:54+00:00Fiqri Ardiansyah RomadonFiqriard14@gmail.com<p>Rendahnya sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima berdampak pada kesehatan pembeli. Wilayah kerja Puskesmas Metro menempati urutan pertama dengan jumlah TPP terbanyak di Kota Metro, Lampung tetapi hanya 6,13% TPP yang memenuhi hygiene sanitasi pangan.Pengetahuan dan sikap menjadi kemungkinan factor penyebab rendahnya sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap penerapan hygiene sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima di wilayah kerja Puskesmas Metro. jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, dengan populasi berjumlah 225 pedagang kaki lima di wilayah kerja Puskesmas Metro, Lampung dengan purposive sampling sehingga didapatkan 179 sampel. Analisis menggunakan uji chi-square dengan hasil didapatkan bahwa penerapan penjamah makanan sudah baik 51.4%, pengetahuan baik 87.2% dan sikap positif 54.7%. Ada hubungan pengetahuan dengan penerapan hygiene sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima dengan nilai ρ–value 0.031, OR = 2.736 (CI 1.066-7.022) artinya pengetahuan yang baik 2.736 kali akan menerapkan hygiene sanitasi yang baik, dan terdapat hubungan sikap dengan penerapan hygiene sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima dengan nilai ρ–value 0,001 OR = 2.871 (CI 1.540-5.352) artinya sikap positif sebesar 2.871 kali akan menerapkan hygiene sanitasi yang baik. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada penjamah makanan untuk melengkapi peralatan personal hygiene seperti menggunakan masker dan sarung tangan plastik serta diharapkan agar tidak berbicara dan merokok saat sedang mengolah makanan karena hal tersebut dapat mengakibatkan terkontaminasinya makanan.</p> <p> </p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4214H HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DENGAN PERILAKU PETUGAS CLEANING SERVICE DALAM UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI RUMAH SAKIT KOTA JAKARTA TIMUR TAHUN 20242024-08-30T03:22:07+00:00Desti Ekadestiekasiami322@gmail.com<p>Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan keputusan No 1204 tahun 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan di rumah sakit yang mewajibkan rumah sakit mengelola limbahnya. Petugas kebersihan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah sakit, salah satunya penanganan limbah medis. Sebagian besar petugas kebersihan masih melakukan praktik pembuangan limbah dengan dijinjing (78,2%) dan tidak melewati jalur khusus (81,7%). Tujuan penelitian diketahui hubungan pengetahuan, sikap, tindakan dengan perilaku petugas cleaning service dalam upaya pengelolaan limbah medis.</p> <p>Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan <em>Cross Sectional, </em>populasi sebanyak 56 orang petugas cleaning service dan sampel menggunakan total populasi. Pengelolaan data pada penelitian ini dianalisis menggunakan aplikasi SPSS. Teknik sampling menggunakan <em>Pusrposive Sampling</em> dengan uji analisis univariat dan bivariat untuk mengetahui hubungan variable independent dan dependen menggunakan Uji <em>Chi Square</em>.</p> <p>Hasil analisis univariat menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan buruk dengan presentase (51,8%), memiliki sikap positif dengan presentase (89,3%), memiliki tindakan tidak setuju dengan presentase (55,4%) dan berperilaku baik dengan presentase sebesar (83,9%), Hasil analisis Bivariat menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan pengetahuan (<em>p value = 0,088)</em>, tidak terdapat hubungan sikap (<em>p value = 1,000)</em> dan tidak terdapat hubungan tindakan (<em>p value = 0,990)</em> dalam upaya pengelolaan limbah medis.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan tindakan dengan perilaku pengelolaan limbah medis yang artinya pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit Kota Jakarta Timur memiliki perilaku pengelolaan limbah yang belum baik bukan karena pengetahuan, sikap ataupun perilaku tetapi ada faktor lain yang menyebabkan hal ini terjadi.</p> <p> </p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1335S Hubungan Air Bersih dan Perilaku Higienen dan Sanitasi Dengan Kejadian Penyakit Kulit (Skabies) di Desa Rejo Agung Kecamatan Tegineneng Pesawaran Tahun 20222022-09-16T03:24:52+00:00Hilda Anggrainianggrainihilda222@yahoo.co.id<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Skabies masih merupakan masalah utama terutama pada negara-negara berkembang. Berdasarkan data kesehatan yang berada di wilayah kerja puskesmas tegineneng tahun 2021 desa rejo agung prevalensi penyakit kulit (skabies) sebesar 0,11%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan air bersih dan perilaku higiene sanitasi terhadap kejadian penyakit kulit (skabies) di desa Rejo Agung, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.</p> <p>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional, dengan populasi sebanyak 1.769 kk. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 203 responden. Teknik sampling yang digunakan dengan cara Nonprobability Sampling berupa Sampling Insidental dengan uji analisis univariat dan bivariat untuk mengetahui hubungan variable independent dan dependen menggunakan Uji Chi Square.</p> <p>Hasil univariat penelitian ini menunjukan bahwa dari 203 responden sebanyak 84 responden 41,4% terkena penyakit kulit (skabies), ketersediaan air bersih tidak tersedia sebanyak 128 responden 63,1%, kebiasaan mandi tidak perilaku higiene dan sanitasi 7 responden 3,4%, jenis sabun tidak perilaku higiene dan sanitasi 148 responden 72,9%, penggunaan handuk tidak perilaku higiene dan sanitasi 53 responden 26,1%, menjemur handuk tidak perilaku higiene dan sanitasi 111 responden 54,7%, mencuci handuk tidak perilaku higiene dan sanitasi 155 responden 76,4%, mengganti pakaian tidak perilaku higiene dan sanitasi 25 responden 12,3%. Hasil analisis Bivariat menunjukan bahwa yang terdapat hubungan pada ketersediaan air bersih (p=0,005) OR = 2,384 dan mencuci handuk (p=0,005) OR = 2,994 dengan kejadian skabies di desa Rejo Agung, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Masyarakat yang masih menggunakan air bersih tidak aman secara fisik (tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbusa dan tidak berbau) sebaiknya menggunakan air yang lebih aman secara fisik serta masyarakat yang mencuci handuk kurang dari 1 minggu sekali sebaiknya mencuci handuk 1 minggu sekali.</p> <p><strong><em>Kata Kunci : Skabies, Air Bersih, Perilaku Higiene dan Sanitasi</em></strong></p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1862Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas kaliasin tanjung bintang Lampung Selatan 2023-04-17T06:56:09+00:00Rohman Daka19410027@malahayati.ac.id<p>.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2057the Determinan Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Pernikahan Dini Di Desa Marga Mulya Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat Tahun 20212023-07-10T08:59:46+00:00sendy febriansendyfebrian123@gmail.com<p>Abstrak<br>Pernikahan dini (early mariage) merupakan suatu pernikahan normal atau tidak formal yang dilakukan dibawah usia 18 tahun (BKKBN, 2022). Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia <20 tahun. Pernikahan usia dini menjadi permasalahan global, menurut BKKBN, (2010), sekitar 11% penduduk Indonesia menikah pada usia 15 tahun dan remaja dengan umur 18 tahun telah menikah sebanyak 18%. Diperkirakan 142 juta anak perempuan (14.2 juta per tahun) menikah sebelum usia 18 tahun dari tahun 2011 sampai 2020 (Kemenkes, 2015). Tujuan penelitian untuk Untuk mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi kejadian pernikahan dini di Desa Marga Mulya Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat tahun 2021. Jenis penelitian kuantitatif dengan dengan desain cross sectional . Populasi penelitian ini adalah seluruh pernikahan yang tercatat resmi di Desa Marga Mulya Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat dengan jumlah 90 pasangan dengan teknik menggunakan rumus slovin. Sampel penelitian ini berjumlah 74 responden, instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan untuk distribusi univariat frekuensi, analisa bivariat menggunakan uji chi square (Continuity Correction) dan analisa multivariat menggukan regressi berganda. Pada penelitian ini menunjukkan ada pengaruh variabel pengetahuan (0,019), dukungan keluarga (0,0019) dan budaya setempat (0,005) memiliki pengaruh signifikan terhadap pernikahan dini pada remaja putri dengan tingkat signifikasi p-value < nilai signifikasi dan faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah variabel budya setempat dengan nilai sebesar exp (B) tertinggi sehesar 5,336. Saran penelitian ini untuk mengembangkan program promosi kesehatan serta pemberdayaan remaja putri dan upaya membebaskan mereka dari kemiskinan di wilayah perdesaan.<br>Kata Kunci : Pernikahan dini, Pendidikan, status ekonomi, pengetahuan, hamil pranikah, paparan media massa, kepercayaan keluarga, dukungan keluarga, budaya setempat.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2415Hubungan pengetahuan dan motivasi dengan literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Universitas Malahayati tahun 20232023-08-21T07:46:29+00:00hafiratul usfahafiratulfitriu@gmail.com<p>PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN<br>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT<br>FAKULTAS ILMU KESEHATAN<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>Skripsi, Agustus 2023<br>Hafiratul Fitri Usfa<br>HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN LITERASI<br>KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA UNIVERSITAS<br>MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023<br>xvi + 68 Halaman + 18 Lampiran + 10 Tabel<br>ABSTRAK<br>Salah satu permasalahan yang signifikan di dunia dan Indonesia termasuk<br>diantaranya adalah kesehatan jiwa. Menurut data Riskesdas Provinsi Lampung pada<br>tahun 2013, Gangguan kesehatan mental pada remaja memiliki prevalensi<br>gangguan berupa depresi mencapai 2,77% dan meningkat pada tahun 2018 sebesar<br>2,86% (Kemenkes RI, 2018). Permasalahan yang terjadi pada remaja mempunyai<br>kecendrungan untuk melakukan perilaku berisiko yang akan menyebabkan<br>terjadinya gangguan kesehatan dalam bentuk fisik dan kesehatan mental. Tujuan<br>penelitian yaitu mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap faktor<br>yang berhubungan dengan literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Universitas<br>Malahayati Bandar Lampung Tahun 2023.Metode penelitian ini menggunakan<br>penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada<br>penelitian ini adalah 250 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan<br>sampling incidental. Instrumen yang digunakan adalah kuisoner google formulir.<br>Uji statistik yang digunakan uji t-independen dan korelasi dan regresi linear.Hasil<br>analisis menggunakan uji t-independen dengan nilai p-value = 0,000 < (0,05) untuk<br>pengetahuan yang artinya terdapat hubungan antara literasi kesehatan mental<br>dengan faktor pengetahuan. Hasil uji korelasi dan regresi linear dengan nilai pvalue 0,072 > (0,05) untuk motivasi yang artinya tidak ada hubungan antara literasi<br>kesehatan mental deng faktor motivasi. Saran kepada mahasiswa untuk mencari<br>lebih informasi mengenai kesehatan mental dan membangun suasana yang<br>menyenangkan, membuat daftar buku bacaan, sharing dengan teman dan alumni<br>dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan guna meningkatkan motivasi dalam<br>literasi kesehatan mental.<br>Kata Kunci : Literasi Kesehatan Mental, Pengetahuan, Motivasi<br>Kepustakaan : 35 (1997-2022)</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2684PEMANFAATAN DAUN KELOR DALAM PEMENUHAN GIZI BALITA DI TIYUH SUMBER REJO KECAMATAN LAMBU KIBANG, KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT2023-08-25T08:37:25+00:00Zelda Afrizazeldanora@gmail.com<p>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS<br>ILMU KESEHATAN<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>Skripsi, Juli 2023<br>Zelda Nora Afriza<br>Pemanfaatan Daun Kelor Dalam Pemenuhan Gizi Balita Di Tiyuh Sumber Rejo<br>Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat<br>xvi + 82 halaman + 21 lampiran<br>ABSTRAK<br>Kelor dapat menjadi salah satu alternatif pemenuhan gizi balita. Daun kelor<br>memiliki kandungan gizi yang tinggi dan mudah didapatkan di lingkungan sekitar,<br>tetapi masih sangat kurang beragam dalam pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan<br>untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan daun kelor<br>dalam pemenuhan gizi balita di Kelurahan Sumber Rejo. Faktor yang berhubungan<br>dengan pemanfaatan kelor adalah pengetahuan, sikap, ketersediaan kelor, dan pola<br>konsumsi. Rancangan penelitian ini menggunakanan analitik observasional dengan<br>desain cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner.<br>Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 120 ibu yang memiliki balita di<br>Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Lambu Kibang. Teknik analisis yang<br>digunakan adalah chi-square. Hasil penelitian didapatkan gambaran profil<br>responden yaitu sebagian besar responden berumur antara 31-40 tahun (52,5%),<br>memiliki pekerjaan sebagai IRT (70%), memiliki 2 anak (33,3%), sebagian besar<br>memiliki pengetahuan dengan kategori cukup (62,5%), memiliki sikap positif<br>(56,7%), memiliki ketersediaan kelor (76,7%), memiliki pola konsumsi dengan<br>kategori cukup (68,3%), dan sebagian besar memanfaatkan tanaman kelor dalam<br>pemenuhan gizi balita (60%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada<br>hubungan antara pengetahuan, sikap, ketersediaan kelor, dan pola konsumsi dengan<br>pemanfaatan kelor dalam pemenuhan gizi balita di Kelurahan Sumber Rejo. Saran<br>yang dapat diberikan antara lain: hendaknya dapat membuat poster tentang kelor<br>yang diletakkan di balai tiyuh guna meningkatkan pengetahuan masyarakat,<br>melakukan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan sikap positif, kelurahan<br>dapat membantu masyarakat dalam menanantanaman kelor bagi rumah yang belum<br>tersedia kelor, dan melakukan demo masak berbagai menu variasi olahan makanan<br>dari kelor guna meningkatkan pola konsumsi.<br>Kata kunci : kelor, pengetahuan, sikap, pola konsumsi</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3283F Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Unmet Need Keluarga Berencana Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 20222024-02-28T07:37:34+00:00Delima Selviyani Putridelimaselviyanii@gmail.com<p><em>Unmet need</em> KB menjadi permasalahan yang terjadi dibanyak negara berkembang, hal tersebut terjadi ketika Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin memiliki anak atau ingin menjarangkan umur anak dan aktif melakukan hubungan suami istri tetapi tidak mau menggunakan kontrasepsi atau ber-KB. Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung mempunyai <em>unmet need</em> KB cukup tinggi yaitu 41,23%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya <em>unmet need</em> KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung tahun 2022.</p> <p>Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat, dengan uji <em>Chi-Square</em>. Populasi adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dengan <em>unmet need</em> KB yaitu 2867 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik <em>purposive random sampling</em>, didapatkan sampel sebanyak 132 responden. Variabel penelitian ini yaitu pengetahuan, efek samping alat kontrasepsi, akses pelayanan kesehatan KB, dukungan suami.</p> <p> Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang signifikan pengetahuan dengan terjadinya <em>unmet need</em> KB dengan nilai p value 0,000 artinya P<0,05. Terdapat hubungan yang signifikan akses pelayanan kesehatan KB terhadap terjadinya <em>unmet need</em> dengan p value 0,004 artinya P<0,05. Terdapat hubungan yang signifikan efek samping alat kontrasepsi dengan <em>unmet need</em> KB dengan p value 0,027 arinya P < 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan dukungan suami dengan terjadinya <em>unmet need</em> KB dengan hasil nilai p value 0,032 artinya P<0,05. Disarankan bagi BKKBN, Pel-KB, kader kesehatan diharapkan dapat melakukan sosialisasi mengenai Keluarga Berencana dan bisa menjadi pendamping bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum ber-KB, dan perlunya memberikan edukasi kepada suami mengenai dukungan suami terhadap KB</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4031HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERUNDUNGAN PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MALAHAYATI 20242024-08-26T05:51:59+00:00WIMPY DESLIYAN SANIdeslianwimpy@gmail.com<p>Perundungan dapat berakibat negatif baik terhadap korban maupun pelakunya,<br>keduanya dapat mengalami masalah jiwa dan sosial, bahkan sampai bunuh diri. Indonesia <br>masuk di urutan kedua dari 40 negara dengan kasus perundungan tertinggi di dunia setelah <br>Jepang. Terdapat 119 kasus di 2020, 53 kasus di 2021, 226 kasus di 2022, serta sepanjang <br>2023 kasus perundungan di Indonesia sebanyak 3800 kasus. kasus perundungan ini <br>meningkat dari tahun ke tahun . Jenis bullying yang paling sering dialami korban adalah <br>bullying fisik (55,5 persen), bullying verbal (29,3 persen) dan bullying psikologis (15,2 <br>persen) hampir separuh terjadi di lembaga lingkung pendidikan Tujuan penelitian ini untuk <br>mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Perundungan Pada <br>Mahasiswa di Universitas Malahayati.<br>Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional <br>dengan jumlah populasi sebanyak 6.080 mahasiswa dan sampel sebanyak 123. Teknik <br>sampling yang digunakan yaitu Pusrposive Sampling menggunakan uji analisis univariat<br>dan bivariate dengan variabel independent (pengetahuan dan sikap mahasiswa) dan <br>variable dependen (Perundung dan korban perundungan) menggunakan Uji Chi Square<br>dilakukan pada bulan juni 2024 sampai juli 2024 menggunakn lembar kusioner.<br>Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang yang memiliki pengetahuan <br>baik 70 orang (56.9%) dan pengetahuan tidak baik 53 orang (43.1%), yang memiliki sikap <br>negatif 32 orang (26.0%) dan sikap positif 91 orang (74.0%), yang pernah menjadi pelaku <br>perundungan 20 orang (16,3%), yang pernah menjadi korban perundungan sebanyak 25 <br>orang (20.3%). Terdapat hubungan antara sikap (p-value 0,000) dengan perundungan dan <br>sikap (p-value 0,000) dengan korban perundungan serta tidak ada hubungan antara <br>pengetahuan (p-value 0,434) dengan perundungan dan pengetahuan (p-value 0,154) dengan <br>korban perundungan pada mahasiswa di universitas malahayati bandar lampung. <br>Diharapkan institusi pendidikan dapat meningkatkan pengawasan dan membentuk satgas <br>anti bullying mencegah dan meminimalisir kejadian perundungan dengan cara memberikan <br>pendampingan ataupun bimbingan konseling.<br>Kata Kunci: Perundungan, Pengetahuan, Siap, Korban Perundungan<br><br></p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4372the PRODUKSI BIOGAS SECARA FED BATCH DARI CAMPURAN KOTORAN SAPI DAN LIMBAH CAIR TAPIOKA2024-09-25T06:40:00+00:00IMAM SUHADAK IMAM SUHADAKimamsuhadak1@gmail.com<p>PRODUKSI BIOGAS SECARA FED BATCH DARI CAMPURAN<br>KOTORAN SAPI DAN LIMBAH CAIR TAPIOKA<br>IMAM SUHADAK<br>12140006<br>Fakultas Teknik Program Studi Lingkungan<br>Universitas Malahayati Bandar Lampung<br>Jl. Pramuka No. 27<br>*Email : Imamsuhadak27@gmail.com<br>Abstrak : Kotoran sapi dan limbah cair tapioka apabila tidak dilakukan pengolahan atau<br>pemanfaatan terlebih dahulu akan menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan. Oleh<br>karena itu perlu dilakukan pemanfaatan kedua limbah tersebut untuk dijadikan biogas<br>dengan proses anaerobik secara fed batch. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah<br>mengetahui pola produksi biogas dari kotoran sapi yang dicampur dengan limbah cair<br>tapioka pada proses anaerobik secara fed batch, dibandingkan dengan pola produksinya<br>secara batch. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas<br>Malahayati Bandar Lampung untuk mengukur volume gas terproduksi dan pengujian<br>kadar BOD limbah cair tapioka di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan, Bandar<br>Lampung. Penelitian ini dilakukan pada skala bioreaktor anaerob 19 liter menggunakan<br>larutan kotoran sapi sebanyak 15 liter, setelah mulai terproduksi gas (9 hari) ditambahkan<br>500 ml limbah cair tapioka pada hari ke-9 dan hari ke-11. Hasil penelitian menunjukan<br>biogas dari larutan kotoran sapi yang dicampur dengan limbah cair tapioka dengan proses<br>anaerobik secara fed batch pada skala 15-20 liter menghasilkan biogas terproduksi di<br>dalam gas holder pada hari ke 0-9 sebesar 1243.60 cm3, hari ke 9-11 sebesar 932.70 cm3<br>dan hari ke 11-15 sebesar 746.16 cm3. Nilai BOD yang dihasilkan pada awal penelitian<br>sebesar 216 mg/l, pada hari ke-9 sebelum penambahan limbah cair tapioka nilai BOD 170<br>mg/l dan setelah penambahan nilai BOD menjadi 431 mg/l, pada hari ke-11 sebelum<br>penambahan limbah cair tapioka nilai BOD 234 mg/l dan setelah penambahan nilai BOD<br>menjadi 351 mg/l dan pada hari ke-15 akhir penelitian nilai BOD sebesar 291 mg/l. Kata<br>(Kunci : Limbah cair industri tapioka, kotoran sapi, biogas, BOD, fed batch).<br>Abstract : Cow dung and liquid waste tapioca if they do not do the processing of or the<br>use of first will cause the decreasing quality of environment. Hence needs to be done the<br>use of second the waste has to be used as biogas by means of fed a batch. The purpose of<br>this research is to know production pattern biogas of cow dung mixed with liquid waste<br>tapioca to the process anaerobic in fed a batch, compared with a pattern production in a<br>batch.The research was done in the laboratory of engineering faculty university of<br>Malahayati Bandar Lampung to measure the producted volume of gases and testing<br>levels BOD liquid waste tapioca at the UPTD Balai Laboratory Health, Lampung. The<br>study is done on a scale bioreactor anaerobic 19 liters use solution cow dung as many as<br>15 liters , after start terproduksi gas ( nine days ) added 500 ml liquid waste tapioca on<br>the day 9th century and the 11th day . The results showed biogas from solution manure<br>mixed with liquid waste tapioca with the fed anaerobik in a batch on a scale 15-20 liter<br>produce biogas producted well in gasses holder on the th day 0-9 of 1243.60 cm3, day to<br>9-11 of 932.70 cm3 and the to 11-15 of 746.16 cm3. The bod produced at the beginning of<br>research at 216 mg/l, on the day ke-9 before the addition of liquid waste tapioca value<br>bod 170 mg/l and after the addition of value bod be 431 mg/l, on the day ke-11 before the<br>addition of liquid waste tapioca value bod 234 mg/l and after the addition of value bod be<br>351 mg/l and the day ke-15 the end of the study bod of 291 mg/l. (Keywords : Liquid<br>waste industry tapioca, cow dung, biogas, bod, fed a batch).</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1165The rochmam PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MALAHAYATI PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN Skripsi, Agustus 2022 Rochman Aribowo Abdullah Faktor Hygiene Sanitasi Pada Gerai Pangan Penjamah Makanan Jajanan Anak Sekolah Di Kecamatan2022-09-01T11:41:22+00:00rochmanaribowo abdullahwick45827@gmail.com<p>PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT<br>FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN</p> <p>Skripsi, Agustus 2022<br>Rochman Aribowo Abdullah</p> <p>Faktor Hygiene Sanitasi Pada Gerai Pangan Penjamah Makanan Jajanan Anak Sekolah Di Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2022</p> <p>xiv + 69 hal + 12 tabel + 2 Gambar + 5 lampiran</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Makanan jajanan memiliki peran yang penting dalam menunjang aktivitas dan peningkatan mutu gizi para murid sehingga kebersihan dan jenis makanan jajanan yang dijual oleh para pedagang harus diperhatikan agar kualitas tetap terjaga. Pada tahun 2021 hasil dari pembinaan dan pengawasan Puskesmas Way Mili Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur menunjukkan bahwa dari total 14 sekolah dasar di Kecamatan Gunung Pelindung yaitu terdapat 32 gerai pangan penjamah makanan Jajanan Anak Sekolah (JAS) dan semuanya belum memenuhi syarat kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor hygiene sanitasi gerai pangan penjamah makanan JAS di Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2022. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penjamah makanan gerai pangan JAS di Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2022 sejumlah 32 gerai pangan penjamah JAS, dengan sampel 32 responden dengan tehnik total populasi. Analisis data yang digunakan yaitu uji korelasi, uji kruskal walis dan uji man-withney. Hasil penelitian menunjukkan Nilai tengah (median) dari higiene penjamah makanan adalah 5, pengetahuan penjamah makanan adalah 7. Sebagian besar berpendidikan SMP (78,1%), status kepemilikan tidak menetap (56,2%), tidak ada pengawasan (84,4%). Ada hubungan pengetahuan dengan higiene gerai pangan JAS p-0,003, status kepemilikan dengan hygiene gerai pangan JAS p- 0,037, pengawasan penjamah makanan dengan hygiene gerai pangan JAS p-0,033, Tidak ada hubungan pendidikan penjamah makanan terhadap hygiene gerai pangan JAS p 0,086 di Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2022. Saran diharapkan penjamah makanan gerai pangan JAS untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat 6 hygiene sanitasi sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan dari sekolah dengan memberikan syarat kebersihan makanan untuk</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1350the HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN VAKSINASI COVID-19 PADA LANSIA DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HAJIMENA TAHUN 20222022-09-17T04:19:39+00:00melaaldini melaaldinimelaaldini@gmail.com<p>PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN<br>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT<br>FAKULTAS ILMU KESEHATAN<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>Skripsi, Agustus 2022<br>Mela Aldini<br>HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN VAKSINASI COVID-19 PADA LANSIA DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HAJIMENA TAHUN 2022<br>xiv + 141 Halaman + 3 Gambar + 23 Tabel + 15 Lampiran<br>ABSTRAK<br>Puskesmas Hajimena yang merupakan penyedia pelayanan vaksinasi covid-19 dengan cakupan rendah terjadi penurunan yang signifikan dari dosis 2 sejumlah (67,58%) ke dosis 3 yang hanya (6,91%). Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu langkah pencegahan terhadap tinggi nya angka Covid-19 dan pembentukan herd imunity pada kelompok lanjut usia (lansia), Hal tersebut tak dapat tercapai bila capaian vaksinasi masih kurang dari 70% berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO). Aspek kualitas pelayanan menjadi penting karena pelayanan yang berkualitas akan memunculkan persepsi baik bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan vaksinasi Covid-19 lansia dengan kepuasan pasien di Puskesmas Hajimena tahun 2022. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan dengan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yakni masyarakat lanjut usia 60 tahun keatas yang telah melakukan vaksinasi di Puskesmas Hajimena sejumlah 100 responden yang dipilih secara accidental sampling menggunakan instrumen angket yang berisi tentang dimensi tangible, reliability, responsivness, assurance, empathy dan kepuasan pasien. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tangible (p-value 0,027) OR=2,7, reliability (p-value 0,002) OR=4,3, responsivness (p-value 0,005) OR=3,5, assurance (p-value 0,006) OR=3,6, dan emphaty (p-value 0,009) OR=3,3 dengan kepuasan pasien. Dimensi yang paling berpengaruh yakni deimesni reliability. Peneliti berharap agar jadwal pelayanan pelayanan vaksinasi covid-19 tepat waktu, menumbuhkan rasa nyaman dan aman dengan bersikap ramah terhadap pasien, menambah jadwal pelayanan vaksinasi seperti balai desa, kegiatan posbindu/prolansia untuk menaikan cakupan vaksinasi covid-19, dan puskesmas memiliki rekapan data per desa yang telah melakukan vaksinasi agar menjadi perhatian dan melakukan intervensi terhadap desa dengan cakupan rendah.<br>Kata Kunci : Vaksinasi Lansia, Pelayanan, Kepuasan<br>Kepustakaan : 43 (2009-2022)</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1988S PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA TOKOH MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HAJIMENA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 20232023-06-12T03:48:33+00:00Aulyya Rahmahaulyyarahmah26@gmail.com<p>Demam Berdarah Dengue sebuah penyakit yang menyebabkan puskesmas hajimena masuk kedalam 9 besar puskesmas dengan wilayah endemis penyakit DBD. Tahun 2021 dengan Incidence rate (IR) sebesar 45,29 per 100.000 penduduk. Salah satu penyebab adanya penyakit ini karena kurangnya peran dari tokoh masyarakat terhadap pencegahan DBD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, motivasi dan sumber informasi tokoh masyarakat terhadap perilaku pencegahan DBD. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 67 tokoh masyarakat dengan 7 kepala dusun dan 60 RT yang diambil menggunakan teknik total sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi – square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober– Maret 2023.</p> <p>Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat pengetahuan baik sebesar 61.2%, sikap positif sebesar 58.2%, motivasi tinggi sebesar 53.7%. Sumber Informasi verbal sebesar 56.7% dan sumber informasi non verbal sebesar 43.3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap, dan motivasi dengan perilaku pencegahan DBD dengan p – value (0.000), (0.000), dan (0.006). Tidak ada hubungan sumber informasi dengan perilaku pencegahan DBD (0.901). Perlunya peran petugas kesehatan untuk membentuk komunitas atau kumpulan para tokoh masyarakat yang diberi nama atau istilah “Tomat DBD” (tokoh masyarakat cegah penyakit DBD) dan menggiatkan kegiatan penyuluhan mengenai pencegahan DBD dengan 3M Plus.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2274the Evaluasi Tingkat Kesesuaian Sistem Proteksi Kebakaran Aktif di RSD. dr A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung Tahun 20232023-08-14T03:11:23+00:00febri aninditafebri.anindita09@gmail.com<p>ABSTRAK<br>RSD. dr A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung memiliki potensi bahaya kebakaran yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena rumah sakit banyak menggunakan peralatan listrik. Sudah selayaknya RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo memberikan sarana keamanan yang baik bagi semua orang yang berada didalam maupun lingkungan rumah sakit tersebut. Oleh sebab itu, di perlukan sistem proteksi kebakaran aktif yang sesuai standar dalam mencegah kecelakaan dan kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kesesuaian sistem proteksi kebakaran aktif RSD dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengambilan data menggunakan lembar checlist dan wawancara mendalam kepada 1 infroman kunci dan 4 informan lainnya. Data dianalisis dengan menggunakan triagulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem proteksi kebakaran aktif terdiri dari 5 titik parameter dengan 43 indikator, terdiri dari APAR (13 indikator), 12 indikator terpenuhi (28%), 1 indikator belum terpenuhi (2.3%) dan masuk dalam kategori baik; alarm kebakaran (6 indikator) 0% terpenuhi, masuk dalam kategori kurang; detektor (8 indikator) 0% terpenuhi, masuk dalam kategori kurang; hidran (9 indikator) 0% terpenuhi, masuk dalam kategori kurang; dan sprinkler (7 indikator) 0% terpenuhi, masuk dalam kategori kurang. Dari semua indikator tersebut bahwa. RSD dr. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung baru 12 indikator (28 %) yang terpenuhi terpenuhi dan 31 (72%) indikator lainnya tidak terpenuhi sesuai standar sistem proteksi kebakaran. Kata Kunci: APAR, Sarana proteksi kebakaran aktif, Rumah Sakit.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2621S DETERMINAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA PADA MASYARAKAT DI DESA SANGGI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG CERMIN2023-08-24T11:07:22+00:00Sri Wulandarisriwulandari42115@gmail.com<p>Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit <em>Plasmodium</em> yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (<em>Anopheles</em>) betina. Kementrian Kesehatan mencatat bahwa total kasus malaria di Indonesia tahun 2020 sebanyak 254.055, angka kejadian malaria di Provinsi Lampung pada tahun 2021 yaitu sebesar 769 kasus dengan jumlah kematian penyebab malaria sebesar 10,3%. Sedangkan pada tahun 2022 di Provinsi Lampung jumlah penyakit malaria dari Januari hingga Oktober 2022 tercatat 655 kasus. Kasus malaria banyak terjadi di Pesawaran dengan 411 kasus malaria. Tujuan penelitian diketahui hubungan pengetahuan, sikap, dan sumber informasi dengan perilaku pencegahan malaria di Desa Sanggi wilayah kerja Puskesmas Padang Cermin 2023.</p> <p>Jenis penelitian kuantitatif desain <em>cross sectional</em><em>.</em> Populasi dalam penelitian ini yaitu 918 KK di Desa Sanggi dengan sampel sebanyak 162 KK. Teknik pengambilan sampel <em>purposive sampling. </em>Teknik pengumpulan data menggunakan kuisoner. Analisis data menggunakan univariat (distribusi Frekuensi) dan bivariat (<em>chi square</em>).</p> <p>Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,001), sikap (p-value = 0,001), dan sumber informasi (p-value = 0,005) dengan perilaku pencegahan malaria. Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan sumber informasi dengan perilaku pencegahan malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Cermin. Saran diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan melalui edukasi kesehatan dan seleksi sumber intervensi untuk masyarakat yang benar agar perilaku pencegahan malaria dapat diterapkan di desa yang dilakukan 1x sebulan.</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2878Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi BurnoutPada Perawat Ruangan Inap di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung Tahun 20232023-08-31T07:04:35+00:00Retno Pinarsihretnopinar@gmail.com<p>Burnoutmenjadi perhatian bagi pekerja di seluruh dunia, pada tahun 2019 WHO(World Health Organization) secara resmi mengatakan burnoutselaku fenomena pekerjaan serta masuk dalam International Classification of Diseases (ICD-11).Laporan suatu penelitian systematic review mengenai prevalensi burnout yang menyertakan 182 penelitian dari 109.628 orang di 45 negeri dari tahun 1991-2018, prevalensi burnoutyang dilaporkan ialah 67.0%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi burnoutpada perawat ruangan inap di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tahun 2023. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif pendekatan desain cross sectional. Jumlah sampel 104 responden dengan teknik purposive sampling, denganmelakukan pengisian kuesioner Maslach Burnout Infentory (MBI). Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square.Berdasarkan hasil analisis uji bivariat, terdapat hubungan yang signifikan dengan responden yang mengalami kejadian burnouttinggi sebanyak 22 perawat (21,2%), dan yang beban kerja berlebih (work overload)71 perawat (68,3%) dengan nilai p-value= 0,020 dengan OR = 0,287, serta rewarded of worksebanyak 67 perawat (64.6%) dengan nilai p = 0,045 dengan OR = 0,365. Disarankan untuk RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo diharapkan dapat memberikan pelatihan mengenai faktor-faktor yang terjadinya burnout, dan untuk perawat perlunya menjaga keseimbangan antara kerja, hiburan dan sistem sosial yang dimilikinya. Sehingga perawat mampu mencegah dan mengendalikan kejadian burnoutterutama pada dirinya sendiri.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3588S DETERMINAN PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN UJUNG GUNUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGGALA 20242024-07-17T08:05:21+00:00Herzandho Januarthaherzandho08@gmail.com<p>Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan infeksi virus yang menular dari nyamuk kepada manusia. Demam berdarah banyak ditemukan di iklim tropis dan subtropis. Sebagian penderita demam berdarah tidak menunjukkan gejala. Gejala yang sering ditemui seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual, dan ruam. Biasanya orang yang terinfeksi DBD akan pulih dalam waktu 1-2 minggu. Pada tahun 2022 kasus DBD di Indonesia mencapai 142.294 dan 1.227 kematian, kasus DBD di Provinsi Lampung mencapai 4.662 dan 15 kematian, kasus DBD di Kaupaten Tulang Bawang sebanyak 165 dan 2 kematian, dan kasus DBD di puskesmas menggala sebanyak 50 dan 2 kematian. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan pengetahuan, sikap, dan peran petugas kesehatan dengan perilaku pencegahan DBD di Kelurahan Ujung Gunung Wilayah Kerja Puskesmas Menggala. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah 3 RT yang berada di Kelurahan Ujung Gunung Wilayah Kerja Puskesmas Menggala, yakni 265 KK dengan sampel sebanyak 160 KK. Teknik pengambilan sampel <em>purposive sampling. </em>Teknik pengumpulan data melalui kuesioner berbentuk google form. Analisis data menggunakan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (<em>chi square</em>). Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,008), sikap (p-value = 0,008), dan peran petugas kesehatan (p-value = 0,040) dengan perilaku pencegahan DBD. Diharapkan petugas kesehatan mengintensifkan edukasi melalui penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan DBD dengan menekankan kegiatan “Plus” pada pencegahan DBD.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4149H Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Pesawahan Bandar Lampung Tahun 20242024-08-29T03:26:10+00:00Cindri Yanicindripd@gmail.com<p><strong>PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN</strong></p> <p><strong>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT</strong></p> <p><strong>FAKULTAS ILMU KESEHATAN</strong></p> <p><strong>UNIVERSITAS MALAHAYATI</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Skripsi, Juli 2024</strong></p> <p><strong>Cindri Yani</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Hubungan Pengetahuan Dan Sikap</strong> <strong>Dengan</strong> <strong>Perilaku</strong> <strong>Pencegahan Penularan</strong> <strong>Tuberkulosis Paru di Kelurahan</strong> <strong>Pesawahan Bandar Lampung</strong> <strong>Tahun 202</strong>4</p> <p> </p> <p><strong>Xviii </strong></p> <p><a name="_Toc152011322"></a><a name="_Toc152011911"></a> </p> <h1><a name="_Toc175658673"></a><a name="_Toc175658763"></a>ABSTRAK</h1> <p><strong> </strong></p> <p>Menurut <em>Global Tuberculosis Report </em>tahun 2022, Indonesia menempati peringkat ke-2 penderita TBC tertinggi dengan proporsi kasus baru sebesar 13% dibandingkan seluruh kasus di dunia. Kasus Tuberkulosis Paru terbanyak berada di Kelurahan Pesawahan sebanyak 16 kasus. Hal ini disebabkan keluarga dan penderita tuberkulosis paru tidak mengetahui bahwa setiap hari harus selalu membuka jendela/ventilasi. Saat observasi, penderita tuberkulosis paru masih meludah disembarang tempat serta kurangnya minat baca masyarakat tentang pencegahan penularan tuberkulosis Paru. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan pengetahuan, dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan tuberkulosis Paru di Kelurahan Pesawahan Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi dari penelitian ini adalah 214 responden dengan sampel sebanyak 140 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan cara <em>purposive sampling. </em>Teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Analisis data menggunakan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (<em>chi square</em>). Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,007), dan sikap (p-value = 0,000) dengan perilaku pencegahan penularan TB Paru. Saran dari peneliti diharapkan bagi instansi pelayanan kesehatan dapat lebih aktif memberikan upaya promotif dan preventif melalui penyuluhan tentang faktor risiko tuberkulosis, cara pencegahan penularan tuberkulosis kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar bisa mengurangi risiko terinfeksi tuberkulosis paru.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1333HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI DENGAN KEPATUHAN MAHASISWA KESEHATAN DALAM MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN PADA ERA NEW NORMAL DI KOTA BANDAR LAMPUNG2022-09-16T03:07:58+00:00Nanik Sawitrinaniksawitri1@gmail.com<p>Angka kejadian covid 19 per 21 Juni 2021 di provinsi lampung telah menginjak angka 21.350 pasien yang terkonfirmasi mengalami covid 19,<strong>18544</strong><strong> </strong>Orang telah selesai menjalani isolasi, <strong>1169</strong><strong> </strong>Orang meninggal, kasus suspek sebanyak <strong>435 Orang</strong><strong> dengan pembagian kasus baru </strong><strong>39</strong> Orang dan kasus lama <strong>396</strong><strong> </strong>Orang. Terkonfirmasi Covi 19 <strong>21350 Orang</strong><strong>, kasusus baru </strong><strong>159</strong> Orang, dan kasus lama <strong>21191</strong> Orang. Ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sebagian besar terjadikarena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya penyakit dan manfaat penanganan dan besarnya hambatan dalam akses kesehatan Tujuan penlitian ini diketahui hubungan sikap dan persepsi dengan kepatuhan mahasiswa kesehatan dalam menerapkan prokol kesehatan pada era <em>new normal</em> di Kota Bandar Lampung.</p> <p>Jenis penelitian kuantitatif, pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa kesehatan di Universitas Malahayati, Universitas Mitra Indonesia, Politeknik Kesehatan Negri Lampung, dan Stikes Panca Bakti di Kota Bandar Lampung sebnyak 240 responden. Teknik sampling <em>simple randomh sampling</em><em>. </em>Analisa data univariat dan bivariat menggunakian <em>uji chi square. </em>Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2022</p> <p>Sebanyak 240 responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 123 responden (51,3%), persepsi responden negatif sebanyak 150 responden (62,5%), kepatuhan responden terkait menerapkan protokol kesehatan dengan kategori tidak patuh sebanyak 158 responden (65,8%).<strong> </strong>Hasil uji <em>chi square </em>didapat nilai <em>p-value </em>0,000 (≤0,05) yang artinya ada hubungan sikap dengan kepatuhan mahasiswa kesehatan dalam menerapkan prokol kesehatan kesehatan pada era <em>new normal.</em> Nilai <em>p-value </em>0,000 (≤0,05) yang artinya ada hubungan persepsi dengan kepatuhan mahasiswa kesehatan dalam menerapkan prokol kesehatan kesehatan pada era <em>new normal</em>. Diharapkan bagi mahasiswa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah selama berada dilingkungan kampus, dan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat baik di dalam ataupun diluar kampus.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Sikap, Persepsi, Kepatuhan, Penerapan protokol kesehatan,Covid 19</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1718faktor faktor yang mempengaruhi pemanfaatan jamban umum di Kelurahan pesawahan kota Bandar Lampung2023-03-17T03:15:10+00:00Jupri Juprijupri17410002@gmail.com<p>Jamban umum merupakan salah satu alat internatif penting<br>untuk menyelesaikan masalah sanitasi pada masyarakat miskin<br>perkotaan dan penduduk yang mempunyai hunian sementara. Terdapat sekitar 60% atau 4,5 miliar orang di dunia tidak memiliki toilet sehat.<br>Pencapaian akses jamban sehat untuk Indonesia baru mencapai 81,04%, Provinsi Lampung mencapai 90,64%, Kota Bandar Lampung mencapai 96,01%, Kecamatan Teluk Betung Selatan mencapai 87,55% dan Kelurahan Pesawahan baru mencapai 87,82%. Di kelurahan Pesawahan Kota Bandar Lampung terdapat 10 jamban umum, jamban umum yang ada di Kelurahan Pesawahan Kota Bandar Lampung terdapat hanya 2 jamban yang digunakan dengan baik, sedang 8 jamban umum lainnya tidak berfungsi baik. Tujuan penelitian ini untuk diketahui faktor faktor yang mempengaruhi pemanfaatan jamban umum di Kelurahan Pesawahan Kota Bandar Lampung tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan <em>Cross Sectional.</em> Jumlah populasi sebanyak 33 KK, jumlah sampel 30 KK dari 3 RT dengan teknik pengambilan data menggunakan <em>Purposive Sampling</em> dan analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji <em>Chi Square.</em>Hasil penelitian ini meninjukkan yang memanfaatkan jamban umum di peroleh sebanyak 14 (5,5%) sedangkan yang tidak memanfaatkan sebanyak 16 (6,3%). Peran tenaga kesehatan mendukung diperoleh sebanyak 13 (5,1%)dan tidak mendukung diperoleh sebanyak 17 (6,7%). Dukungan apparat desa/tokoh masyarakat/tokoh agama, mendukung sebanyak 18 (7,1%) dan tidak<br>mendukung sebanyak 12 (3,1%). Hasil analisis chis square menunjukkan tidak ada hubungan umur (p=0,710), jenis Pendidikan (p value= 0,272) dengan pemanfaatan jamban umum. peran tenaga kesehatan (p value=0,072), dukungan apparat desa/tokoh masyarakat/tokoh agama (p value=0,117) dengan pemanfaatan jamban umum. Disarankan bagi masyarakat Kelurahan Pesawahan Kota Bandar Lampung Lebih meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap jamban umum untuk memanfaatkan nya.</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2055the DETERMINAN FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN LITERASI KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MALAHAYATI2023-07-10T04:31:11+00:00dinda rachmadindarachma70@gmail.com<p>ABSTRAK<br>Berdasarkan data Riskesdas di Provinsi Lampung pada tahun 2018 menyebutkan gangguan mental emosional sebesar 5,56%. Pada sampai saat ini, kesehatan mental menjadi masalah yang belum dapat sepenuhnya diselesaikan, baik tingkat global maupun nasional. Akar permasalahan pada kesehatan mental yaitu pemahaman mahasiswa yang kurang mengenai literasi khususnya literasi kesehatan mental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan ekonomi orang tua, bahasa, dan penggunaan media sosial terhadap literasi kesehatan mental pada mahasiswa di universitas malahayati.<br>Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif universitas malahayati sebanyak 218 responden. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner mental health literacy scale (MHLS) dengan menyebarkan kuesioner melalui google form.<br>Hasil penelitian ini menunjukan berdasarkan univariat literasi kesehatan mental tinggi (71,1%), usia 20-24 tahun (67,4%), jenis kelamin perempuan (81,7%), pendidikan SMA (82,1%), pendapatan ekonomi orang tua rendah UMP <2.633.000 (50,9%), bahasa Indonesia (98,2%), penggunaan media sosial content communities (81,7%). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan variabel usia (p-value 0,000), pendapatan ekonomi orang tua (p-value 0,001) berhubungan dengan literasi kesehatan mental. Tidak ada hubungan terhadap literasi kesehatan mental antara lain pendidikan (p-value 0,604), bahasa (p-value 1,00), penggunaan media sosial (p-value 0,057). Perlu meningkatkan literasi kesehatan mental dengan cara memanfaatkan informasi yang tersedia di instansi atau mengakses media sosial untuk mencari akun-akun terkait kesehatan mental, guna lebih memperkarya pemahaman dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental secara optimal.<br>Kata kunci : Literasi kesehatan mental, Usia, Pendapatan ekonomi, Penggunaan media sosial, Mahasiswa</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2396the PENGARUH KONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL ANEMIA DI PUSKESMAS GISTING JAYA TAHUN 20232023-08-21T06:41:50+00:00INDAH AFIANA INDAH AFIANAindahafiana@gmail.com<p>ABSTRAK<br>XVII + 66 halaman + 9 Tabel + 2 Gambar + 13 Lampiran<br>Latar Belakang: Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1% .Kejadian anemia di Gisting Jaya 133 (16,7%).Anemia yang di derita oleh ibu hamil dapat menyebabkan abortus, persalinan prematuritas, mudah terjadi infeksi, molahidatidosa, perdarahan antepartum, dan KPD. Pisang ambon adalah salah satu Terapi non famakologi untuk ibu hami anemia, Pisang ini diperkaya zat besi yang efektif untuk mengendalikan kekurangan zat besi dan hampir seluruhnya dapat diserap tubuh.<br>Tujuan penelitian adalah mengetahui Pengaruh Konsumsi Pisang Ambon Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Anemia Di Puskesmas Gisting Jaya Tahun 2023.<br>Metode : Jenis penelitian kuantitatif pendekatan quasi esksperiment. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM I-III yang anemia berjumlah 65 dengan sampel sebanyak sampel sebanyak 30 orang, dimana sebanyak 15 ibu hamil sebagai kelompok eksperimen dan 15 ibu hamil sebagai kelompok kontrol. Objek penelitian ini adalah kadar haemoglobin (Hb) pada ibu hamil TM III dan pisang ambon. Penelitian telah dilaksanakan di DiPuskesmas Gisting Jaya Tahun 2023 pada bulan Juni - Juli 2023. Pengumpulan data menggunakan observasi. Metode pengumpulan data dengan pengukuran Hb dan pemberian pisang ambon selama 7 hari .Analisis data secara univariat dan bivariat (t-test).<br>Hasil penelitian: pada kelompok intervensi diketahui rata-rata kadar Hb sebelum diberikan tablet fe dan pisang ambon adalah 10,4 gr/dl dan rata-rata kadar Hb setelah diberikan tablet fe dan pisang ambon adalah 11,7 gr/dl. Pada kelompok kontrol Diketahui rata-rata kadar Hb sebelum diberikan tablet fe adalah 10,4 gr/dl dan rata-rata kadar Hb setelah diberikan tablet fe adalah 10,9 gr/dl(p-value 0,000).<br>Kesimpulan: Ada pengaruh Pisang Ambon terhadap kadar Hb ibu hamil Di Puskesmas Gisting Jaya Tahun 2023 (p-value 0,000).<br>Saran : Pemberian pisang ambon terhadap ibu hamil serta melakukan penyuluhan-penyuluhan untuk menambah pengetahuan hamil tentang penanganan anemia.<br>Kata Kunci :Pisang Ambon , Kadar Hb, Ibu Hamil,Anemia<br>Kepustakaan : 26 (2022</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2661S Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Di Desa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Tahun 20232023-08-25T04:52:49+00:00Indah Islaliaindahismalia721@gmail.com<p>Perilaku membuang tinja di tempat terbuka seperti semak-semak, hutan, sungai, pantai, dan tempat lain di mana kotoran dapat menyebar dan mencemari tanah, air, dan udara dikenal sebagai buang air besar sembarangan (BABS). Masalah pembuangan tinja secara sembarangan adalah sebuah masalah kesehatan yang perlu untuk mendapat prioritas. Menurut data WHO dan UNICEF Indonesia berada di negara kedua yang penduduknya masih berperilaku BABS. Menurut data monev STBM kemkes 2020 Provinsi Lampung berada pada urutan 28 dengan data 82.75%. Desa Cipadang memiliki jumlah BABS 68 kepala keluarga dan menjadi jumlah BABS tertinggi. Menurut RPJMN 2024 Indonesia memiliki target 90% akses sanitasi layak dan 0% BABS. Tujuan penelitian diketahui penyebab perilaku BABS di Desa Cipadang. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 248 responden menggunakan teknik pusrposive sampling. Dilakukan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dari hasil univarit yang memiliki pengetahuan kurang 125 responden atau 50,4%, sikap negatif 134 responden atau 54,0% dan perilaku negatif 128 responden atau 51,6%. Berdasarkan hasil bivariat didapatkan hasil p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:5,325) artinya ada hubungan pengetahuan dengan perilaku BABS. Kemudian p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:10,788) artinya ada hubungan sikap dengan perilaku BABS. Adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap melalui penyuluhan terkait dampak negatif jika berperilaku BABS serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepemilikan jamban. Oleh karena itu arisan jamban adalah solusi yang tepat bagi masyarakat kurang mampu agar mempunyai jamban.<br><br>HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI DESA CIPADANG<br>KECAMATAN GEDONG TATAAN TAHUN 2023<br>XVI + 78 Halaman + 13 Tabel + 6 Gambar + 23 Lampiran<br>ABSTRAK<br>Perilaku membuang tinja di tempat terbuka seperti semak-semak, hutan, sungai, pantai, dan tempat lain di mana kotoran dapat menyebar dan mencemari tanah, air, dan udara dikenal sebagai buang air besar sembarangan (BABS). Masalah pembuangan tinja secara sembarangan adalah sebuah masalah kesehatan yang perlu untuk mendapat prioritas. Menurut data WHO dan UNICEF Indonesia berada di negara kedua yang penduduknya masih berperilaku BABS. Menurut data monev STBM kemkes 2020 Provinsi Lampung berada pada urutan 28 dengan data 82.75%. Desa Cipadang memiliki jumlah BABS 68 kepala keluarga dan menjadi jumlah BABS tertinggi. Menurut RPJMN 2024 Indonesia memiliki target 90% akses sanitasi layak dan 0% BABS. Tujuan penelitian diketahui penyebab perilaku BABS di Desa Cipadang. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 248 responden menggunakan teknik pusrposive sampling. Dilakukan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dari hasil univarit yang memiliki pengetahuan kurang 125 responden atau 50,4%, sikap negatif 134 responden atau 54,0% dan perilaku negatif 128 responden atau 51,6%. Berdasarkan hasil bivariat didapatkan hasil p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:5,325) artinya ada hubungan pengetahuan dengan perilaku BABS. Kemudian p-value= 0,000 atau p = <0,05 (OR:10,788) artinya ada hubungan sikap dengan perilaku BABS. Adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap melalui penyuluhan terkait dampak negatif jika berperilaku BABS serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepemilikan jamban. Oleh karena itu arisan jamban adalah solusi yang tepat bagi masyarakat kurang mampu agar mempunyai jamban.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3246HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN SUAMI DAN DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN DENGAN STANDAR KUNJUNGAN (K6) ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINANG JAYA KOTA BANDAR LAMPUNG2024-02-19T07:46:25+00:00Audrey Adelitaaudreyadelitaa2329@gmail.com<p>Pada tahun 2021 Angka Kematian Ibu mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020 yaitu dari 4.627 kasus menjadi 7.389 di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI-AKB melalui pelaksanaan antenatal care (ANC) terpadu dengan 6x pemeriksaan kehamilan kunjungan 1x di trimester 1, 2x trimester 2 dan 3x di trimester 3. Tujuan penelitian untuk melihat Hubungan Pengetahuan, Dukungan Suami, dan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Standar Kunjungan (K6) Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pinang Jaya Kota Bandar Lampung Tahun 2023. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional </em>yang dilakukan pada bulan September sampai Oktober tahun 2023 dengan sampel 85 ibu hamil ditrimester 3. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em> dengan membagikan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji <em>chi-square.</em> Hasil didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan standar kunjungan (K6) ANC pada ibu hamil dengan <em>p-value</em> = 0,002 dan OR 1,100 serta 6,233, ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan standar kunjungan (K6) ANC pada ibu hamil dengan <em>p-value</em> = 0,006 dan OR 0,185 dan ada hubungan yang bermakna antara dukungan tenaga kesehatan dengan standar kunjungan (K6) ANC pada ibu hamil dengan <em>p-value</em> = 0,008 dan OR 3,872. Saran yang dapat diberikan adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan bukan hanya ibu hamil saja tetapi suami ibu hamil juga mengenai standar kunjungan (K6) ANC serta suami dan tenaga kesehatan harus selalu memberikan dukungan positif kepada ibu hamil agar ibu mau melakukan standar kunjungan (K6) ANC.</p>2024-06-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4028S Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja SMP N 1 Pesawaran 20242024-08-26T04:16:09+00:00Nur Annisanurannisa072454@gmail.com<p>Perilaku seksual pranikah pada remaja merupakan permasalahan penting dalam kesehatan remaja karena dapat memberikan dampak negatif terhadap kesejahteraannya. Kasus pernikahan anak di Lampung yaitu Kabupaten Way Kanan 21,08%, kasus pernikahan anak di Kabupaten Pesawaran 12,02 tertinggi ke 7 seluruh Kabupaten/Kota Provinsi Lampung. Tujuan penilitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku seksual pranikah pada remaja di SMP N 1 Pesawaran tahun 2024.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi <em>cross-sectional. </em>Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 263 responden kelas 7 dan 8 SMP N 1 Pesawaran. Teknik pengambilan sampel <em>simple random sampling. </em>Teknik pengumpulan data menggunakan keusioner dengan data google form.</p> <p>Analisis data menggunakan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (<em>chi square</em>). Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value =0,037 ), sikap (p-value = 0,018 ) dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Penilitian ini diharapkan menjadi dasar untuk mengembangkan program pendidikan seks yang lebih efektif dan tepat bagi remaja di SMP N 1 Pesawaran.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4358the ANALISIS KELENGKAPAN ADMINISTRATIF RESEP DAN RASIONALITAS PERESEPAN DI PUSKESMAS WONOGIRI DAN PUSKESMAS OGAN LIMA KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 20162024-09-23T06:49:15+00:00A FIRDIANSYAH A FIRDIANSYAHafirdiansyah@gmail.com<p>FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG<br>PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN<br>Skripsi, Juni 2016<br>A. Firdiansyah<br>ANALISIS KELENGKAPAN ADMINISTRATIF RESEP DAN<br>RASIONALITAS PERESEPAN DI PUSKESMAS WONOGIRI DAN<br>PUSKESMAS OGAN LIMA KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2015<br>xvi + 67 Halaman + Lampiran<br>ABSTRAK<br>Resep adalah permintaan tertulis dari dokter , dokter gigi, dokter hewan kepada<br>apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan<br>yang berlaku. Penggunaan obat dianggap rasional apabila memenuhi kriteria tepat<br>indikasi penyakit, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat cara pemberian. Hasil pre<br>survey kelengkapan resep di puskesmas wonogiri dan puskesmas ogan lima 100 %<br>tidak lengkap, Hasil pra survey rasional peresepan di puskesmas wonogiri rata-rata<br>item perlembar resep 3,80 dan puskesmas ogan lima 3,50, hasil tersebut lebih tinggi<br>dari dibandingkan hasil penelitian Hogerzeil, 1993 di negara-negara berkembang<br>yaitu 1,3-2,2. Tujuan penelitian Diketahuinya kelengkapan administratif resep dan<br>rasionalitas resep di Puskesmas Wonogiri dan Puskesmas Ogan Lima Kabupaten<br>Lampung Utara Tahun 2015.<br>Jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey deskriptif. Populasi 799 dan<br>sampel 267 resep terdiri dari 115 resep puskesmas wonogiri dan 152 resep puskesmas<br>ogan lima. Teknik pengambilan sampel dengan proportional Random Sampling.<br>Analisis data menggunakan perhitungan Persentase.<br>Hasil analisis kelengkapan administratif peresepan di Puskesmas Wonogiri dan<br>Puskesmas Ogan Lima seluruhnya tidak memenuhi persyaratan administratif resep<br>seperti yang tercantum dalam Permenkes No 30 tahun 2014. Rasionalitas peresepan<br>ditinjau dari 4 kriteria (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat cara pemberian),<br>resep yang rasional sebanyak 180 (67,4 %) sedangkan yang tidak rasional sebanyak<br>87 (32,6%). Resep yang tidak lengkap melanggar Permenkes No 30 tahun 2014 dan<br>resep yang tidak rasional melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36<br>Tahun 2009, tentang Kesehatan.“pasal 104 ayat 2.<br>Disarankan agar dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelengkapan dan<br>rasionalitas peresepan, penambahan tenaga dokter dan peningkatan pengetahuan<br>tenaga kefarmasian untuk mengatasi penggunaan obat yang kurang tepat yang<br>menyebabkan ketidak rasionalan dalam penggunaannya.<br>Kata Kunci : Administratif Resep, Rasionalitas Peresepan, Aspek Hukum<br>Kepustakaan : 34 (2003 – 2016)</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1348the HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAY HALIM KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 20222022-09-17T04:11:29+00:00aprizal aprizalaprizal@gmail.com<p>PEMINATAN KESEHATAN DAN KESALAMATAN KERJA DAN<br>KESEHATAN LINGKUNGAN<br>PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT<br>FAKULTAS ILMU KESEHATAN<br>UNIVERSITAS MALAHAYATI<br>Skripsi, Agustus 2022<br>Aprizal Hendardi<br>Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue<br>(DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung<br>Tahun 2022<br>X + 61 Halaman + Lampiran<br>ABSTRAK<br>Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit demam kronis yang ditemui<br>di wilayah tropis dengan penyebaran yang amat cepat. DBD di Provinsi Lampung<br>merupakan permasalahan kesehatan masyarakat di mana angka kesakitan<br>cenderung bertambah serta semakin luas penyebarannya dan berpotensi<br>mengalami KLB. Di wilayah kerja Puskesmas Way Halim terdiri dua kelurahan<br>yang sedang endemik DBD. Pencegahan penyakit DBD bisa dilakukan dengan<br>cara mengendalikan nyamuk Aedes aegypti selaku vektor utama DBD. Tujuan<br>penelitian ini diketahui hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian DBD<br>di wilayah kerja Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung tahun 2022.<br>Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan rancangan survei analitik<br>dengan pendekatan Case control. Populasi dalam penelitian yaitu semua rumah<br>yang berada di wilayah kerja Puskesmas Way Halim yang berjumlah 12.393<br>Rumah, dengan jumlah sampel 30 rumah responden kasus dan 60 rumah<br>responden kontrol yang diambil dengan teknik purpusive sampling. Uji statistik<br>yang digunakan adalah uji Chi Square<br>Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki ventilasi tidak berkasa<br>berjumlah yaitu 12,2% sedangkan responden yang memiliki intensitas cahaya<br>yang tidak memenuhi syarat berjumlah yaitu 33,7% dan responden yang memiliki<br>tingkat kelembaban tidak memenuhi syarat berjumlah yaitu 62,2%. Hasil<br>penelitian tersebut juga menunjukkan tidak ada hubungan antara ventilasi berkasa<br>dengan kejadian DBD (p value 0,17) sedangkan ada hubungan antara<br>pencahayaan dengan kejadian DBD (p value 0,001 OR 16,429) dan tidak ada<br>hubungan antara kelembaban dengan kejadian DBD (p value 0,065). Disarankan<br>bagi Puskesmas Way Halim untuk melakukan kegiatan sosialisasi kepada<br>masyarakat mengenai pencahayaan yang memenuhi syarat di dalam rumah.<br>Kata kunci : DBD, pencahayaan, kelembaban dan ventilasi berkasa<br>Kepustakaan : 25 (2013-2022)</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/1979 HUBUNGAN INDEKS RISIKO SANITASI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI KELURAHAN PESAWAHAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 20222023-06-09T02:32:19+00:00Rega Wahyudiregawahyudi79@gmail.com<p><strong>HUBUNGAN INDEKS RISIKO SANITASI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI KELURAHAN PESAWAHAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2022</strong></p> <p><strong> </strong></p> <h1><a name="_Toc136859667"></a>ABSTRAK</h1> <p>Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur, Prevalensi kejadian stunting dikota Bandar Lampung sebesar (36,1%), data di UPT Puskesmas Pasar Ambon kota Bandar Lampung prevalensi stunting di kelurahan Pesawahan sebanyak 44 (2,14%). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan indeks risiko sanitasi dengan kejadian stunting di kelurahan pesawahan kota bandar lampung tahun 2022. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional menggunaan sebanyak 92 responden. Tenik sampling yang digunakan dengan <em>Teknik purposive sampling</em>. uji analisis univariat dan bivariat dengan <em>uji chi square. </em>Hasil analisis menunjukan terdeteksi stunting sebanyak 28 (30,4%) responden, Indeks risiko sanitasi Sumber air berisiko sebanyak 23 (36,5%) responden, Indeks risiko sanitasi air limbah domestik berisiko 5 (71,4 %) responden. Indeks risiko sanitasi perilaku hidup bersih dan sehat berisiko sebanyak 3 (75,0%) responden. Hasil analasis bivariat menunjukan bahwa terdapat 2 variabel yang berhubungan dengan stunting, yaitu indeks risiko sanitasi limbah domestik (p <em>value</em> 0,014 <em>Odds Ratio</em> 6,739), indeks risiko sanitasi prilaku hidup bersih dan sehat (p <em>value</em> 0,048 <em>Odds Ratio</em> sebesar 7,560). Variabel yang tidak berhubungan dengan stunting adalah indeks risiko sanitasi sumber air (p <em>value</em> 0,062). Saran penelitian berdasarkan hasil penelitian didapatkan hubungan indeks risiko sanitasi air limbah domestik dan indeks risiko sanitasi prilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian stunting maka perlunya dilakukan perbaikan kesadaran akan pentingnya pengolahan air limbah domestik dan pentingnya kesadaran prilaku hidup bersih dan sehat.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : Stunting, Sanitasi, IRS</p> <p>Kepustakaan : 2017 – 2022</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2083the EFEKTIVITAS KIE MENGGUNAKAN MEDIA BOOKLET DAN VIDEO TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DIARE TERHADAP PENGETAHUAN KADER POSYANDU DI PUSKESMAS GUNUNG SUGIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 20232023-07-26T06:49:16+00:00NUKE INDRAWATInukeindrawati@gmail.com<p>ABSTRAK<br>Diare masih menjadi penyebab kematian terbanyak pada masa post neonatal, yaitu sebesar 14% kematian karena diare. Keberhasilan dalam pencegahan ke dalam kondisi yang lebih berat karena diare pada anak tidak lepas dari peran kader posyandu. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang pencegahan diare adalah dengan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas KIE menggunakan media booklet dan video tentang upaya pencegahan diare terhadap pengetahuan kader posyandu di Puskesmas Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023.<br>Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif menggunakan rancangan quasy experiment dan desain pretest pottest with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader di Puskesmas Gunung Sugih dengan jumlah 50 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Kelompok intervensi diberikan KIE menggunakan booklet dan kelompok kontrol diberikan KIE menggunakan video. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan univariat dan One Way Anova.<br>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media booklet adalah 57,52 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah 91,48. Sedangkan rata-rata pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media video adalah 58,60 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah 93,56. Berdasarkan hasil uji one way anova didapatkan bahwa p value 0,000 < 0,05 artinya ada perbedaan efektivitas KIE menggunakan media booklet dan video tentang upaya pencegahan diare dengan kelompok kontrol terhadap pengetahuan kader posyandu di Puskesmas Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023. Saran kader- kader setelah diberikan pendidikan kesehatan ini dapat meneruskan informasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita.<br>Kata kunci : KIE, Booklet, Video, Diare, Kader Kepustakaan : 49 (2012-2022)</p>2024-06-19T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2607Analisis Faktor Psikologi Terhadap Perilaku Penerapan K3RS Di Rsud Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung2023-08-24T07:55:14+00:00Riska Deparir.depari25@gmail.com<p>K3 adalah promosi dan pemeliharan terhadap faktor fisik, mental dan sosial pada semua pekerja yang terdapat di semua tempat kerja. Angka kecelakaan di indonesia kerja masih tergolong tinggi. Menurut data BPJS ketenagakerjaan, 11 ribu kecelakaan kerja terjadi pada 2019. Sementara pada 2020 jumlah ini meningkat pada Januari-Oktober, BPJS Ketenagakerjaan mencatat 177 ribu kecelakaan kerja. Rata-rata jam bekerja di RS adalah 42.875 jam/minggu dan waktu kerja perawat lebih dari 2.875 jam/minggu, yang seharusnya waktu perawat bekerja yaitu 58 jam/minggu. Kondisi ini menyebabkan banyak perawat mengeluh kelelahan, terutama perawat shift malam menyebabkan berlebihnya jam kerja perawat. Tujuan penelitian ini diketahui faktor psikologi yang mempengaruhi perilaku Kesehatan dan Kesehatan Kerja di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo.</p> <p>Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em> dan populasi 140 dengan sempel 50 responden. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan analisis univariat dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan variabel independent dan dependen <em>uji chi square.</em> </p> <p>Hasil Univariat ini menunjukkan bahwa perawat memiliki perilaku buruk mengenai penerapan 61.9%, sikap buruk 62.5%, kepribadian buruk mengenai penerapan K3 60.9%, dan motivasi buruk 60.9%. Hasil Bivatiat terdapat hubungan persepsi <em>p value</em> =0,003 dengan (OR) sebesar 3.611 (1.409 – 11.763), ada hubungan sikap <em>p value</em> =0,003 dengan (OR) sebesar 4.524 (1.66 – 14.981), terdapat hubungan kepribadian p value =0,027 dengan (OR) sebesar 3.694 (1.139 – 11.978), terdapat hubungan motivasi <em>p value</em> = 0,027 dengan (OR) sebesar 3.694 (1.139 – 11.978) terhadap perilaku penerapan K3. Diharapkan agar memberikan pelatihan secara rutin 6 bulan sekali tentang K3 serta merenovasi saranan dan prasarana rumah sakit agar meminimalisir risiko kecelakaan kerja di RS.</p> <p> </p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/2859FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BURNOUT PADA PERAWAT RUANGAN INAP di RSUD dr. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG TAHUN 20232023-08-30T09:49:42+00:00Retno Pinarsihretnopinar@gmail.com<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><em>Burnout</em> menjadi perhatian bagi pekerja di seluruh dunia, pada tahun 2019 WHO<em> (World Health Organization) </em>secara resmi mengatakan <em>burnout</em> selaku fenomena pekerjaan serta masuk dalam <em>International Classification of Diseases (ICD-11).</em> Laporan suatu penelitian <em>systematic review </em>mengenai prevalensi <em>burnout </em>yang menyertakan 182 penelitian dari 109.628 orang di 45 negeri dari tahun 1991-2018, prevalensi <em>burnout</em> yang dilaporkan ialah 67.0%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi <em>burnout</em> pada perawat ruangan inap di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tahun 2023.</p> <p>Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif pendekatan desain <em>cross sectional</em>. Jumlah sampel 104 responden dengan teknik <em>purposive sampling, </em>dengan melakukan pengisian kuesioner <em>Maslach Burnout Infentory </em>(MBI). Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji statistik <em>chi-square.</em></p> <p>Berdasarkan hasil analisis uji bivariat, terdapat hubungan yang signifikan dengan responden yang mengalami kejadian <em>burnout</em> tinggi sebanyak 22 perawat (21,2%), dan yang beban kerja berlebih <em>(work overload)</em> 71 perawat (68,3%) dengan nilai <em>p-value</em> = 0,020 dengan OR = 0,287, serta <em>rewarded of work</em> sebanyak 67 perawat (64.6%) dengan nilai p = 0,045 dengan OR = 0,365. Disarankan untuk RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo diharapkan dapat memberikan pelatihan mengenai faktor-faktor yang terjadinya <em>burnout</em>, dan untuk perawat perlunya menjaga keseimbangan antara kerja, hiburan dan sistem sosial yang dimilikinya. Sehingga perawat mampu mencegah dan mengendalikan kejadian <em>burnout</em> terutama pada dirinya sendiri.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/3457S HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG PADA TAHUN 20232024-05-13T15:56:31+00:00Agung rizki Himawanagungmbong223@gmail.com<p>Kepuasaan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul akibat dari kinerja<br>layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkannya dengan apa yang<br>diharapkannya. Berdasarkan penurunan jumlah kunjungan pasien pada bulan<br>Januari-September disebabkan oleh kepuasan pasien. Untuk mengetahui kualitas<br>pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh konsumen, ada indikator ukuran<br>kepuasaan konsumen yang terletak pada lima dimensi kualitas pelayanan. Kelima<br>dimensi tersebut, yaitu Reliability, Tangibles, Responsiveness, Assurance, dan<br>Emphaty. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya Hubungan Kualitas Pelayanan<br>dengan Kepuasan PasienRawat Jalan Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Jenis<br>penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah<br>populasi 53.876 pasien dan sampel 100 pasien dengan teknik accidental sampling,<br>menggunakan uji analisis univariat,bivariat dengan uji chi square. Dari hasil<br>univarit yang memiliki tangible kurang baik (54%), realibility kurang baik (49%),<br>responsiveness kurang baik (46%), assurance kurang baik (49%), emphaty kurang<br>baik (32%) dan tidak puas (36%) mengenai pelayanan dengan kepuasan pasien<br>rawat jalan. Berdasarkan hasil bivariat ada hubungan antara tangible (p- value<br>0,001) OR=8,33, realibility (p-value 0,002) OR=9,114, responsiveness (p- value<br>0,026) OR=8,944, assurance (p-value 0,011) OR=9,114 dan emphaty (p- value<br>0,006) OR=8,486 dengan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Rumah Sakit<br>Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Diharapkan agar pihak Rumah Sakit<br>Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung dapat meningkatkan mutu pelayanan<br>sehingga kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan dapat meningkat, sehingga<br>dapat memaksimalkan kepercayaan pasien dalam memanfaatkan pelayanan<br>kesehatan.<br>Kata kunci : Tangible, Reliability, Responsive, Assurance, Emphaty<br>Kepustakaan : 23 (2013 – 2022)</p>2024-05-20T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakathttps://repository.malahayati.ac.id/index.php/skrkesmas/article/view/4100A ANALISIS SURVIVAL LAMA KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS HAJIMENA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2021-20232024-08-28T08:09:55+00:00Bernadeta Ramah Antikabernadetaramah@gmail.com<p>Berdasarkan Global Tuberculosis Report Tahun 2022, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah penderita Tuberkulosis dan di Provinsi Lampung Jumlah kasus Tuberkulosis mencapai 19.835 kasus. Peningkatan angka kejadian Tuberkulosis dapat disebabkan karena masih adanya ketidakberhasilan dalam pengobatan Tuberkulosis. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, dan keteraturan berobat terhadap lama keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis di Puskesmas Hajimena tahun 2021-2023. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian Kohort Retrospektif. Pada penelitian ini dilakukan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Analisis Survival dengan metode <em>Kaplan Meier</em>, <em>Life Table</em>, uji <em>Log Rank</em>. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 114 sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah <em>Non Probability Sampling</em> dengan metode <em>total sampling</em>. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan (53,5%) dan laki-laki (46,5%), pasien dewasa (70%) dan pasien bayi dan balita (6%), teratur berobat (97,4%) dan tidak teratur berobat (2,6%), berhasil pengobatan (94,7%) dan tidak berhasil pengobatan (5,3%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara usia pasien Tuberkulosis (p value =0,782 > 0,005) serta tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin (p value = 0,681 > 0,005), dan pada variabel keteraturan berobat, tidak terdapat p value karena adanya keterbatasan sampel. Diharapkan instansi dapat melakukan pengawasan melalui pelatihan dan pendampingan Pengawas Minum Obat (PMO) agar dapat membantu pasien terutama pada pasien laki-laki dan pasien dengan usia tidak produktif untuk selalu teratur minum obat hingga selesai menjalani pengobatan.</p>2024-10-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Skripsi Kesehatan Masyarakat