Pengaruh jenis tanah terhadap degradasi bioplastik Poli- Asam laktat (PLA)
Abstrak
ABSTRAK
PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP DEGRADASI
BIOPLASTIK Poli-Asam Laktida (PLA)
Oleh:
Cut Nada Nadya
Pembuangan sampah plastik merupakan salah satu masalah utama yang mengancam
faktor lingkungan dimana barang-barang berbahan plastik membutuhkan waktu selama
10 sampai 1.000 tahun agar dapat terurai. Hal inilah yang mengakibatkan makin
bertumpuknya sampah plastik karena sulit diuraikan dan biaya pengolahan yang tinggi.
Salah satu solusi telah diterapkan produksi dan penggunaan plastik biodegradable. Plastik
biodegradable (bioplastik) dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme yang ada didalam
tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tanah humus, tanah pasir,
dan tanah laterit dalam mengukur presentase penurunan berat bioplastik terhadap waktu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah biodegradasi. Penelitian ini dilakukan
dalam skala laboratorium (Volume toples plastik =1000 ml ) pada kondisi aerob dan
anaerob. Hasil rata-rata degradasi bioplastik pada jenis tanah humus secara aerob dan
anaerob sebesar 67% dan 66%. Pada jenis tanah pasir secara aerob dan anaerob sebesar
66% dan 70%. Pada jenis tanah laterit secara aerob dan anaerob sebesar 68% dan 55%.
Hasil degradasi bioplastik terbaik adalah tanah laterit secara aerob dan tanah pasir secara
anaerob. Namun tanah humus sama baiknya secara aerob dan anaerob. Tanah humus
memiliki jumlah mikroorganisme sebesar 74,77%, tanah laterit sebesar 62,85%, dan
tanah pasir sebesar 2,47%. Degradasi pada tanah pasir dipengaruhi oleh faktor lingkungan
yaitu pH dan kandungan lainnya karena tanah pasir yang digunakan adalah tanah pasir
pantai tanpa pencucian. Faktor-faktor yang mempengaruhi degradasi adalah substrat,
sumber nutrient, pH, suhu, dan kelembaban.
Kata Kunci : Tanah, Plastik, Degradasi, Bioplastik, Mikroorganisme