PENGARUH JENIS BIOAKTIVATOR TERHADAP PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH BUAH (PISANG DAN PEPAYA )

PENGARUH JENIS BIOAKTIVATOR TERHADAP PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH BUAH (PISANG DAN PEPAYA )

Penulis

  • feronica Ayu Madila S1 Teknik

Kata Kunci:

pisang, pepaya, bioaktivator, MOL, EM4, pupuk organik cair

Abstrak

Lampung merupakan salah satu Provinsi penghasil buah pisang terbanyak di Indonesia.
selain pisang, pepaya juga merupakan salah satu buah unggulan di Lampung. Melimpahnya buah
pisang dan pepaya serta kurangnya penanganan, membuat buah–buah tersebut terbuang dan hanya
mencemari lingkungan. Sampah dari buah-buah tersebut dapat dijadikan menjadi sesuatu yang
bernilai seperti pupuk organik cair. Pupuk organik cair merupakan pupuk yang dibuat dari bahan
organik melalui proses fermentasi. Dalam pembuatan pupuk organik cair diperlukan bioaktivator
yang berfungsi merombak bahan organik. Beberapa jenis bioaktivator diantaranya efektif
mikroorganisme 4 (EM4), dan mikroorganisme lokal (MOL). Tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui pengaruh dari kedua bioaktivator EM4, dan MOL. Penelitian ini menggunakan metode
fermentasi anaerob dengan bioaktivator EM4, dan MOL penelitian dilakukan selama 21 hari
dengan pengambilan sampel pada hari ke 0, 7, 14, dan 21, parameter yang diuji ratio C/N. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair dari buah pepaya dan pisang dengan
penambahan EM4 memiliki konsentrasi rasio C/N 17,33-14,64, MOL 19,03-14,85 dan kontrol
21,28-22,10. Dari kedua bioaktivator yang digunakan EM4 paling berpengaruh terhadap
pembuatan pupuk organic cair, terbuktidari hasil yang didapatkan ratio C/N lebih rendah
dibandingkan pada penambahan bioaktivator MOL dan kontrol. Hal ini karena pada EM4
mengandung lima jenis mikroorganisme aktif yang mampu mempercepat proses penguraian pada
bahan baku pupuk organic cair.
Kata kunci: Pisang, Pepaya, Bioaktivator, MOL, EM4, dan pupuk organik cair

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-08

Arsip

Bagian

Artikel