penggunaan kerikil, kelereng, dan bio-ball sebagai media proses biofilter pada pengolahan limbah cair domestik

penggunaan kerikil, kelereng, dan bio-ball sebagai media proses biofilter pada pengolahan limbah cair domestik

Penulis

  • priantika sari S1 Teknik Lingkungan

Kata Kunci:

biofilter, air limbah domestik, bio-ball, kelereng, kerikil, biofilm, aerob

Abstrak

Kota Bandar Lampung merupakan pusat perekonomian yang ada di Provinsi Lampung. Masyarakat Bandar Lampung masih membuang limbah cair domestik langsung kesaluran drainase. Limbah cair domestik merupakan air bekas yang pada umumnya dihasilkan oleh kegiatan mandi, mencuci, kakus, maupun kegiatan dapur yang banyak menggunakan air. Biofilter merupakan salah satu alternatif untuk pengolahan limbah cair domestik secara aerob menggunakan media kelereng, kerikil, dan bio-ball. Tujuan penelitian ini mengetahui seberapa besar potensi kelereng, kerikil, dan bio-ball sebagai media proses biofilter pada pengolahan limbah cair domestik. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium dan menggunakan reaktor akrilik berdiameter 10 cm, tinggi 30 cm yang menggunakan aliran upflow dengan debit 21,05 ml/detik dan volume media yang sama. Limbah cair domestik yang digunakan bersumber di Jalan. Pramuka Gang Haji Maherat Raja Basa Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan selama 12 hari, dengan melakukan pengambilan sempel pada hari ke 3,6,9, dan 12. Berdasarkan hasil penurunan kelereng, kerikil, dan bio-ball, ketiga media tersebut mampu menurunkan konsentrasi BOD pada limbah cair domestik. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan kelereng, kerikil, dan bio-ball dapat menurunkan BOD masing-masing yaitu 45,7%, 34,4%, dan 54,3%. Dapat dilihat dari hasil penurunan ketiga media, media bio-ball yang paling efektif untuk menurunkan konsentrasi BOD pada limbah cair domestik, nilai BOD awal yaitu 67,4 mg/l menurun menjadi 30,8 mg/l.
Kata kunci : Air Limbah Domestik, Biofilm, Aerob, Biofilm, Kerikil, Kelereng, Bio-ball

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-08

Arsip

Bagian

Artikel