Skripsi PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN JENIS RAGI PADA PEMBUATAN BIOETANOL MENGGUNAKAN BAHAN BAKU LIMBAH KULIT NANAS DENGAN TAHAPAN HIDROLISIS SECARA KIMIAWI

Penulis

  • nur fatimah teknik_lingkungan

Kata Kunci:

Kulit Nanas, Bioetanol, Ragi Farmipan, Ragi Mauripan.

Abstrak

Tahun 2022 Provinsi Lampung mengalami peningkatan pada pertanian nanas dengan
produksi nanas mencapai 861.706 ton. Tingginya produksi nanas menimbulkan
sampah kulit nanas yang dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol. Limbah kulit nanas
memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, yang berpotensi dapat digunakan
sebagai bahan baku bioetanol. Pembuatan bioetanol menggunakan metode hidrolisis
asam melalui tahapan pre-treatment (pencucian, pemotongan, dan penghalusan kulit
nanas), proses hidrolisis menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4) 2,5% temperature
100o
c selama 1 jam, proses fementasi dengan ditambahkannya larutan seeding (larutan
2 jenis ragi). Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh 2 jenis ragi (fermipan,
mauripan) dan waktu fermentasi yang dilakukan selama 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96
jam terhadap kadar bioetanol yang akan dihasilkan dari proses pembuatan bioetanol
secara kimiawi menggunakan asam sulfat (H2SO4). Sampel hasil fermentasi kemudian
didestilasi dan diukur kadar etanolnya. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ragi
fermipan dan ragi mauripan menghasilkan kadar bioetanol yang berbeda, yaitu ragi
fermipan menghasilkan kadar bioetanol 1%, 1,2%, 2%, 1,2%, sedangkan ragi farmipan
menghasilkan kadar bioetanol 0,4%, 0,6%, 0,8%, 0,8%. Dengan demikian dapat
disimpulkan pada pembuatan bioetanol kulit nanas ragi yang efektif digunakan adalah
menggunakan ragi farmipan dengan kadar etanol tertinggi 2% pada waktu 72 jam.

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-07

Arsip

Bagian

Artikel