the ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN BBLR DI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2018
ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN BBLR DI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2018
Abstrak
ABSTRAK
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) memiliki risiko morbiditas dan mortalitas
neonatus yang tinggi. BBLR juga dapat berdampak serius terhadap kualitas generasi
mendatang, karena dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak,
sehingga berpengaruh terhadap penurunan kecerdasan. bahwa faktor risiko BBLR
dapat dilihat dari faktor demografi dan karakteristik ibu, faktor obstetri dan perilaku
ibu, faktor janin, kunjungan antenatal yang kurang dan faktor lingkungan. Kabupaten
Pringsewu prevalensi BBLR sebanyak 2,6%. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian BBLR Di
Kabupaten Pringsewu Tahun 2018.
Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan crossectional.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah ibu bersalin baik BBLR maupun
tidak BBLR periode Januari – Desember 2018 Kabupaten Pringsewu. Hasil
perhitungan sampel sebanyak 57 orang ibu bersalin. Teknik sampling pada penelitian ini
menggunakan Cluster Sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat
dalam bentuk distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji chi square dan
multivariat menggunakan regresi logistik ganda
Hasil analisis didapatkan sebanyak 68,4% bayi berat lahir normal, sedangkan sisanya
sebanyak 31,6% BBLR. Terdapat hubungan penghasilan, status gizi Lila, dan usia
kehamilan dengan kejadian BBLR (ρ<0,05), sedangkan pada penyakit ibu, usia ibu,
pendidikan, status gizi anemia, jarak kehamilan, dan merokok tidak ada hubungan
dengan kejadian BBLR (ρ>0,05). Faktor yang paling dominan dengan kejadian BBLR
adalah status gizi Lila (OR=70). Disarankan untuk tenaga kesehatan untuk dapat
memberikan intervensi segera bila diketahui ibu telah mengalami LILA dengan status
KEK dan ibu yang risiko prematuritas untuk mencegah BBLR dan penatalaksanaan
BBLR.
Kata kunci: analisis faktor, BBLR
Kepustakaan : 32 (2010-2018)
