the STIGMA DIRI (SELF STIGMA) PADA PASIEN TERKONFIRMASI COVID 19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2021
STIGMA DIRI (SELF STIGMA) PADA PASIEN TERKONFIRMASI COVID 19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2021
Abstrak
ABSTRAK
Pendahuluan: Stigma sosial terkait pasien covid 19 masih menjadi masalah di
masyarakat di masa pandemi saat ini. Stigma tersebut menimbulkan stigma diri
pada pasien terkonfirmasi covid 19 yang dapat berkontribusi pada situasi yang
justru lebih memungkinkan untuk penyebaran virus. Masih banyak pasien covid
19 yang dikucilkan oleh lingkungannya karena kekhawatiran akan menularkan
penyakitnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan sejauh mana
gambaran stigma diri (self stigma) pada pasien terkonfirmasi covid 19
Metode: Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik penggalian data dengan
menggunakan wawancara mendalam
Hasil: Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, didapatkan bahwa bentuk
stigma diri (self stigma) yang dialami pasien terkonfirmasi covid 19 berupa
menyalahkan diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya stigma diri
terdiri dari mengalami stigma sosial, subjek yang menstigmakan dan pihak yang
terdampak kebutuhan. Pada analisis tentang respon pasien terkonfirmasi covid 19
dalam menerima status kesehatannya berupa perasaan terinduksi covid 19 dan
kebutuhan menyalahkan. Pada analisis mengenai respon dalam menghadapi self
stigma pada pasien terkonfirmasi covid 19 terdiri dari menarik diri dan
penerimaan keadaan. Saran: Perlu adanya pemberdayaan masyarakat guna
meningkatkan pengetahuan tentang covid 19 agar tidak menimbulkan stigma yang
mengarahkan pada terbentuknya stigma diri bagi pasien terkonfirmasi covid 19
Kata kunci: Stigma diri, pasien terkonfirmasi covid 19
Kepustakaan: 44 (2006-2020)